Bagian 9

46.8K 2.8K 148
                                    

Bagian 9 sudah up ya

besok lanjut bagian 10 hehe

jangan lupa vote dan komment

Balikpapan, 27 April 2020

Senin 01:02 wita

**

Safira terkagum melihat banyak makanan di depannya namun selera makannya tidak membuatnya ingin makan, sungguh yang ia pikirkan adalah Lia dan Lio, apakah mareka sudah bangun atau masih tidur terus bagaimana perkembangannya? Apakah bisa sembuh atau tambah buruk?

''Safir kamu makan dulu, kakak mau keluar sebentar ya. Kalau boleh tau rumah sakit mana anakmu di rujuk?'' tanya Mariana sambil berdiri di ujung pintu dan memegang hp.

''Pertamina.'' Jawab Safira. Mariana menganggukan kepalanya dan tersenyum ia menekan handle pintu dan langsung keluar. Setekah mariana keluar ia mengintip sedikit di sela pintu, rupanya Safira hanya menyentuh sepotong pizza dan itupun ia gigit tidak bersemnagat.

Mariana langsung berbalik dan menelfon asisten dirumah dan tangan kanannya untuk mengurus sang keponakan lalu menangkap anak yang sudah mencelakakan anak Arthur.

**

Arthur duduk di ruangannya matanya sibuk dengan beberapa dokumen polpen tak lepas dari tangannya dan coretan demi coretan khas Arthur tertera di atas kertas. Mariana melimpahkan pekerjaannya ke dirinya karena ia sedang sibuk, entah apa yang di kerjakannya hingga sesibuk itu.

Tok

Tok

Tok

Mariana membuka pintu ruangan Arthur dan mendekati adiknya.

''Safira.'' Ucap Mariana. Hanya satu sebutan nama membuat Arthur berhenti dari pekerjaannya dan melepaskan polpen.

''Dia kerja disini sebagai Cleaning service khusus untuk ruanganmu. Sebisa mungkin jagalah sikapmu.'' Kata Mariana ia kemudian duduk dan menghembuskan nafasnya Lelah.

''Baik kak, apa dirimu yang mengundangnya kesini?'' tanya Arthur dan Mariana mengangguk.

''Oke, kalau gitu silahkan saja mulai bekerja.'' Kata Arthur sambil kembali focus untuk bekerja.

''Cuma itu?'' tanya Mariana. Arthur menengok kakaknya lagi ia menggaruk pelipisnya dan membuang nafasnya Lelah. Arthur berdiri di depan kakaknya dan tersenyum manis.

''Sisanya serahkan padaku. Aku Arthur lelakinya Safira... kami akan mengurus masalah ini bersama.'' Kata Arthur.

''Apa kamu tidak merasa kalau punya anak darinya?'' tanya Mariana. Arthur terdiam ia mendatarkan bibirnya dan mengangguk.

''Apa kakak tidak mikir aku terluka? Anak? Aku tau kak. aku yang memperkosanya dan aku yang meninggalkannya. Sudahlah.'' Arthur mengibaskan tangannya lelah ia kembali ke tempat duduknya dan memejamkan mata.

Mariana menghembuskan nafasnya. ''Mereka di rawat dirumah sakit karena tenggelam. Sebaiknya segera mungkin ketemu safira dan bicara dengannya.'' Ucap Mariana lalu ia pergi. Arthur mengepalkan tangannya entah begitu Mariana berkata anaknya sakit hatinya seperti di remas.

**

Ke esokan harinya. Safira memakai seragam kerja dengan semangat ia mulai menaiki lift khusus untuk menuju keruangan adiknya Mariana. Safira berhenti jualan dan focus ke anaknya. Mariana sangat baik Safira hanya berikan pekerjaan paruh waktu dengan gaji 4,5 satu bulan. Safira janji jita anaknya sembuh ia akan pindah dari rumah itu dan mencari tempat tinggal yang layak.

Safira the great young mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang