Sumpah ngetik ini sampai nangis, karena ini kisah masa kecilku wk, aku di dorong ke laut dan mainanku diambil. mainan yang mamaku pungut di pasar wk, pokoknya sedih deh dulu tuh ckck
bagian 7 sdah update ya jangan lupa vote dan komment
siap- siap bab berikutnya.
love you.
Balikpapan, 26 April 2020
Minggu 01:03 Wita
**
Karena hari ini santai Safira memutuskan untuk membersihi rumah. Ia akan memindahkan beberapa barang dan mengatur posisi tempat tidurnya. Sabrina adalah wanita yang bertahan untuk tidak memiliki handphone, dulu dia punya namun sekarang sudah tidak. Ia pikir untuk apa punya hp? Tidak berguna dan gak ada yang menghubunginya juga. Sejak pergi dari rumah orang tuanya, lebih tepatnya diusir ia memutuskan semua akses. Menurut Safir handphone adalah malapetaka baginya.
''Ammih Ammih Ammih,'' panggil si kembar sambil memegang ujung baju Safir. Safir menengok.
''Apa Nak?'' tanya Safir sambil memegang sapu lidi karena ingin membersihi karpet using yang warnanya sudah pudar.
''Boyeh main diuay" (Boleh main di luar?) tanya Lio. Safira Nampak berfikir lalu mengangguk, kalau mereka keluar sebentar Safira bisa luwes memberesi rumah dan mereka tidak menghirup debu di sekitarnya.
''Boleh tapi hanya sebentar, sampai Ammih selesai beres- beres rumah. Oke?'' kata Safir dan mereka berdua menganggu
''Iya, Ammih.'' Jawab mereka kegirangan. Safir ke depan rumah membuka pintu dan pagar agar mereka luwes masuk dan keluar nantinya.
Lia dan Lio keluar. Mereka tersenyum dan tertawa lalu duduk di pinggiran jalan sambil memegang mainannya. Selama Safir sibuk di dalam rumah Lia dan Lio sibuk main kadang ia ditegur oleh tetangga yang jalan di depan rumahnya.
Rizal si anak nakal melihat si kembar tengah bermain, mainan milik mereka sangat menggugah dirinya untuk dimiliki. Rizal tersenyum licik. Rizal keluar tak lama ia mendekati si kembar.
''Lia, Lio main apa? Ikutan ya.'' Kata Rizal. Lia dan Lio saling menatap dan menggeleng. Tadi saja dia gak mau ditumpangi menonton tv.
''Emmau.'' (Enda mau) tolak Lia mentah- mentah.
''Kok gitu, eh ayo kita main disitu.'' Rizal memegang kedua tangan Lia dan Lio lalu membawanya ke pinggir jembatan. Air Nampak pasang dan kapal- kapal saling bergoyang tak jarang bersentuhan. Lia dan Lio Nampak enggan berdiri disitu karena Ammih bilang jangan disitu.
''Wih ada kepiting.'' Seru Rizal sambil menengok ke bawah. Lia dan Lio dengan polos langsung kegirangan dan melihat ke bawah. Dengan seringai di bibir Rizal ia mengambil mainan kedua adik yang masih polos itu dan mendorongnya ke air.
Lia dan Lio langsung terjatuh ke dalam laut sementara Rizal berlari masuk ke dalam rumah.
Lia dan Lio kaget ia menangis histeris, air masuk kedalam pernafasannya Lia gadis itu sangat lemas.
''Astaga, Kembar.'' Pekik salah satu pejalan kaki ia langsung nyebur dan mengankat si kembar. Lio masih bertahan namun Lia setengah sadar. Rizal dari rumah hanya mengintip ketakutan.
''Safira! Safira! Anakmu.'' Pekik tetangga mereka saling berbondong menuju ke rumah Safir. Safir yang kaget langsung berlari keluar dan ia Nampak syok melihat kedua anaknya lemah di dalam gendongan orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Safira the great young mommy (TAMAT)
عاطفيةTERSEDIA DI GOOGLE PLAY BISA BACA DI DREAME/INNOVEL di usia 16 tahun ia sudah menjadi seorang ibu, di usia sangat muda ia harus kerja banting tulang demi menghidupi Putra putrinya. keluarganya telah membuangnya karena mengandung anak yang tidak jela...