1

84 12 0
                                    

Selamat membaca ❤️

▪️▪️▪️

"RAKA OH RAKA MAIN YUK " Teriak seorang anak sma di depan rumah megah bergaya Eropa

" Astagfirullah Iyan ngapain teriak teriak begitu! Kebiasaan banget ya kamu " ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dalam rumah

" Pagi Tante cantik "

" Berani beraninya ya kamu goda istri Om "  Ucap seorang pria paruh baya yang tiba tiba sudah ada di depan pintu siapa lagi kalau bukan Arkan

" Emang ada larangannya om ?" Tanya Iyan sok polos

" Ada "

" Ngga ada lah om. Orang ganteng mah bebas " ucapnya sambil mengacak rambutnya membuat kadar ketampanan Iyan semakin bertambah

" Masih gantengan juga om "

" Sama aja dari dulu jelek " ledeknya

" Sembarangan ya kam- "

Ucappan Arkan terpotong saat Diffa membuka suara " Iyan ada apa kesini ?"

" Mau nebeng Raka Tante "

" Bentar ya Tante panggilan Raka nya dulu "

" Iya Tante cantik " Arkan melotot kepada Iyan tapi tak Iyan hiraukan bocah itu malah memilih memasuki rumah Arkan meninggalkan sang empunya rumah membuat Arkan menggelengkan kepala kemudian ikut memasuki rumah

Iyan langsung menuju ke dapur seperti biasa anak itu memang tidak pernah punya malu. Dengan santai dia mengambil roti bakar di atas meja dan melahapnya. Arkan tidak memprotes karena Iyan memang sudah seperti itu dari kecil. ' ga ada akhlak '

" Lama amat si " ucap Iyan saat melihat Raka baru saja menuruni tangga dan langsung duduk di salah satu kursi meja makan.

Raka mengangguk menanggapi ucapan Iyan. Raka tumbuh menjadi seorang remaja yang sangat tampan dan dingin. Hanya dengan orang orang tertentu saja Raka akan bersikap hangat

" Ade lu mana dah ? " Tanya Iyan saat tidak melihat keberadaan Freya. Freya juga tumbuh menjadi gadis cantik membuat siapa saja terpesona dengan kecantikan nya

" Berangkat " Iyan menggaguk paham walau hanya dengan ucap singkat

" Gw nebeng lu ya ka, lagi males bawa Motor gw " Raka mengganguk. Lalu berlalu keluar saat dia telah menghabiskan sepotong roti

Hari ini Raka memilih untuk menggunakan mobil saja untuk ke sekolah. Biasanya dia berangkat selalu menggunakan motor sport hitam kesayangannya. Tapi karena hari ini langit terlihat sedikit mendung membuat Raka memutuskan untuk menggunakan mobil

Raka dan Iyan memasuki mobil dengan posisi Raka di bagian pengemudi dan iyan di samping pengemudi. Setelah selesai memasang sabuk pengaman Raka langsung mengegas mobilnya membelah jalanan ibu kota yang biasanya selalu di padati oleh pengendara.

Jarak dari rumah Raka dan Iyan hanya sekitar 15 menit jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke sekolah. Setibanya di sekolah gerbang masih terbuka lebar karena jam masih menunjukan pukul 07.10 sedangkan gerbang di sma Garuda akan di tutup pukul 07.15

Raka memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah di sediakan. Saat baru saja keluar dari mobil seperti biasa banyak yang menatapnya kagum  dan ada juga yang memuji mujinya. Pujian itu tidak hanya untuk Raka tapi untuk Iyan juga dan apabila mereka sedang bersama saga dan rama. Ke empat most wanted itu memang selalu menjadi sorotan di sekolah.

Tidak hanya karena ketampanannya tapi mereka juga merupakan siswa berprestasi di sekolah dan keluarga raka adalah pendonasi terbesar di sekolah SMA Garuda sekolah terfavorit di Jakarta. Orang orang yang bisa sekolah di sini hanya dari kalangan atas kalaupun ada yang bukan dari kalangan atas pasti dia yang mendapat beasiswa.

Kring... Kring... Kring ...

Tepat saat Adrian dan Raka melangkahkan kakinya di kelas bel pertanda masuk berbunyi dengan nyaring. Keduanya bergegas menuju bangkunya di bagian pojok belakang.

Setelahnya guru mapel memasuki kelas XIII IPA 1. Sedari jam pelajaran dimulai Adrian terus saja celingak celinguk seperti sedang mencari seseorang atau sesuatu.

" Cari apa ?" Tanya Raka saat melihat tingkah sahabatnya sedari tadi

" Dua cecunguk kemana? Kaga berangkat ?" Raka mengangkat bahu pertanda tidak tahu

" Raka " panggil Bu Reta

Raka menatap gurunya seolah bertanya ' adaa pa Bu? '

" Ibu minta tolong ya ambilkan buku sosiologi di perpustakaan " Raka mengangguk kemudian keluar dari kelas menuju perpustakaan

Bugh....

Seorang gadis menabrak Raka tepat saat di belokan yang menghubungkan gedung kelas XIII dan perpustakaan

" aw... " Rintih gadis itu lalu menatap Raka

" Sorry " hanya itu yang terucap dari bibir Raka tanpa ada sedikit pun niat untuk membantu gadis itu berdiri

" Ish ngeselin banget si! Bukannya di tolongin malah ditinggalin " gerutunya sambil berusaha berdiri dan segera pergi menuju kelasnya

" Dari mana aja Ray ? Lama amat ? " Tanya sahabatnya saat melihat Rayya baru saja masuk kedalam kelas. Rayya hanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Anya sahabatnya

" Nya lu tau ga si tadi gw jatuh gegara di tabrak sama cowo dan bukannya dibantuin malah ditinggalin kan kesel gw jadinya "

" Siapa cowonya ? "

" Gatau. Kalo diliat dari mukannya si emang ganteng banget tapi datar banget! Ish kesel banget pokoknya gw sama tuh cowo " Anya terkekeh mendengar ucapan sahabatnya itu

Setelah itu bel istirahat berbunyi membuat Anya dan Rayya bergegas menuju kantin sebelum kantin semakin ramai karena banyak manusia manusia kelaparan.

Sementara di lain tempat Iyan dan Raka tegah sibuk mencari keberadaan saga dan rama yang sedari pagi belum terlihat batang hidungnya

" Ka cari di rooftop kuy " ajak Adrian yang di balas anggukan oleh Raka

" Gila aja lu berdua! Udah gw cariin kemana aja ternyata enak enakkan disini " Saga dan rama terlonjak kaget saat mendengar suara Iyan

" Salam dulu kek kalo mau masuk " Ucap Saga " mau bikin gw jantungan lu ? "

" Lagian nih kita berdua baru aja sampe disini. Kita abis dihukum tau ga sih? Dan ini itu gegara si saga sialan "

"  Ya gw mana tau kalo bensin gw udah mau abis "

" Harusnya dari kemaren lu isi dulu Malih "

" Kan gw ga pernah cek motor dul- "

" Ngomul " ucapan Saga terpotong saat Raka bersuara sambil menatap kedua nya tajam

Iyan melirik arlojinya tinggal tersisa waktu 5 menit lagi sebelum jam istirahat selesai " tuh kan ga jadi makan gw " Ucap Iyan dengan kesal karena waktu 5 menit tidak akan cukup untuk dirinya makan

" Oke deh sebagai gantinya kalian berdua kita beliin makan tapi pake uang masing masing "

" Telat bodoh. Bentar lagi masuk tau ga si " kesal Iyan

" Yaelah Sekali kali ga usah masuk kan gapapa "

Iyan nampak berfikir. Benar juga apa yang dikatakan Saga pikirnya" Yaudah sana beliin gw bakso sama hayolo " ucap Iyan

Saga memandang Iyan dengan bingung " hayolo apaan ?"

" Itu loh hayolo masa lu kaga tau si! "

" Lu tau ga ram ? " Rama menggeleng

" Itu hayolo merek susu "

Saga dan rama nampak berfikir " Hilo goblog " ucap Rama sambil menonyor kepala Iyan

" Sama aja "

" Lu mau makan apaan ka ?"

" Samain aja " ucapnya yang masih sibuk dengan hp ditangannya

" Buruan monyet lama amat si "

" Sabar babi " setelah mengucapkan itu Rama dan saga langsung pergi keluar dan langsung menuju ke kantin

-MINE-

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang