5

36 5 0
                                    

Rayya melangkahkan kakinya memasuki sma Garuda, entah kenapa kali ini banyak sorot mata yang melihat kearahnya tidak seperti biasanya.

" Eh itu tuh yang kemarin diantar ka Raka "

" Iya tuh pasti dia maksa maksa Raka buat nganterin dia "

" Iya lah secara nih ya dari mukannya aja udah keliatan kalo dia cewe centil "

" Iya apalagi selama gua sekolah disini batu kali ini gua denger Raka boncengin cewe, pasti cewenya maksa banget "

Rayya hanya mendengarkan hujatan² yang Rayya pikir tertuju padanya, karena Rayya tidak tau sesuatu dan sejak kemarin Rayya tidak membuka ponsel dan hari ini  Rayya juga lupa membawa ponsel jadi dia tidak tau ada breaking news apa saat ini.

Rayya terlonjak kaget saat sebuah tangan memegang bahunya dari belakang

" Sialan Lo ngapain si pake ngagetin segala " pelakunya hanya menyengir tak berdosa setelah membuat orang lain senam jantung

" Aaaaaaaa rayyaa kok Lo bisa bisanya si pulang bareng ka Raka !?" Tanya Anya sambil berteriak

" Bisa ga si nya ga usah teriak teriak malu ego " ucap Rayya sambil membekap mulut Anya

" Tangan Lo bau ikan teri Rayya " protes Anya saat tangan Rayya sudah tidak ada di mulutnya

Rayya mencium tangannya " wangi kok, oke nya hidung Lo perlu di masukin bengkel "

" Bengkel? "

" Iya bengkel, mungkin hidung Lo ada masalah jadi harus di benerin "

Anya menonyor kepala Rayya membuat sang empunya mengeluh " aiya kembali ke laptop. Kenapa Lo bisa balik bareng ka Raka ?"

Kring... Kring... Kring...

Bel pertanda masuk kelas sudah berbunyi dan mereka berdua masih jauh dari kelas. Sesaat mereka saling pandang kemudian berlari ke gedung kelas 11 di lantai dua

Sesampainya di depan kelas Anya dan Rayya melihat pintu kelas yang sudah tertutup, perlahan Rayya membuka pintu kelas lalu masuk di ikuti oleh Anya di belakangnya

" Mau kemana? " Suara guru yang terkenal killer itu berhasil mengagetkan Anya dan rayya.

Niat hati Rayya dan Anya akan masuk dengan diam diam dan duduk di dalam kelas karena sang guru sedang menulis judul pembelajaran di papan tulis. Tapi saat gurunya bersuara gagal sudah rencana Anya dan rayya

Anya dan rayya menyengir menganggapi pertanyaan gurunya.

" Berdiri di lapangan sampai jam pembelajaran saya selesai '

Mereka berdua mengangguk lalu meletakan tasnya di kursi kemudian langsung keluar kelas tanpa membantah, karena kalau membantah sama saja mencari mati.

" Gara gara Lo si nya " ucap Rayya sambil hormat di depan tiang bendera

" Kok gara gara gua si ? "

" Kalo tadi Lo ga tanya tanya pasti kita ga akan di hukum "

" Ya jangan salahin gua dong, salahin aja belinya ya kecepatan bunyinya "

" Belinya emng biasa bunyi jam segitu Ujang "

" Eh Lo belum jawab pertanyaan gua, kok Lo bisa si pulang bareng ka Raka ?"

" Bisa lah " jawab Rayya acuh

" Enak ya bisa di boncengin ka Raka "

" Inget nya Lo udah ada ka rama "

" Oh iya hampir lupa " ucapnya sambil terkekeh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang