chance of life after death, with system 09

kehidupan baru

Di beri hukuman mendadak oleh kakaknya, bukan tanpa alasan, itu semua karena sepupunya yang telah merencanakan ini semua, sepupunya yaitu dela, dia mengadu bahwa makanannya telah di curi dari kamar.

Makanan itu yaitu roti tawar, selai strowbery dan 2 kotak susu yang sudah berada di kamar nathan, padahal semalam hanya mengambil sedikit dari dapur tapi gadis itu ngotot bilang nathan mengambil semuanya dari kamarnya dengan menangis tersedu sedu, dia bilang makan itu pemberian orang yang dia suka saat di sekolah.

sadar bahwa dia dijebak, bahkan kakaknya sendiri tanpa babibu langsung menghukum. Bahkan tanpa alasan pun nathan tetap dihukum.

Begitulah mengapa nathan berada diruangan khusus ini selama 3 hari tanpa makan. Badan nya sudah lemas dan penuh memar

Ruangan ini memang terlihat padat, menyisakan jendela kaca di sudut tertinggi. Penuh dengan alat siksa, mungkin ruangan khusus ini lebih cocok ruangan eksekusi.

Ini sangat dingin, nathan sudah tidak kuat. Tubuhnya benar benar sudah lemah, dan suhu tubuhnya mulai mendingin, tidak ada selimut disini, rasanya menusuk untuk nya.

Mungkin ini menjadi akhir hidupnya?

*
*
*kehidupan baru*
*

Creeekkk....

Seseorang masuk, aku hanya bisa melihat dengan samar-samar sesosok itu yang berjalan kearahku.

"bagaimana keadaan mu?"

Suaranya terdengar lembut tapi meremehkan. Sesosok itu berjongkok dan menggapai rahang ku dengan kuat, memaksa ku untuk menatap orang itu.

"apa nyaman tinggal disini? Bagaimana? Enakkan? Hahaha.... "

"asal kau tau ya, aku memang menjebakmu sepupu bodoh..... Hahaha.... Aku ingin kamu menghilang, nathan.... Dari keluarga hartman.... Ups, seharusnya kamu memilih mati yakan, nathan?"

Dengan seringai jahat terpampang diwajah manis dela. Dia memang iblis, senang menyiksa orang yang tidak disukai, siapa pun itu. Tidak ada yang tidak tau tabiat gadis ini.

"asal kau tau, ibu mu wanita jalang itu seenaknya masuk kekeluarga hartman, apa dia menggoda paman agar menyelamatkan keluarganya yang bangkrut? Heh, betapa hebatnya si jalang  itu"

Nafas ku menggebu, aku benar-benar sudah marah. Yang paling ku benci yaitu seseorang yang menghina ibuku. Apa lagi gadis jahat di depanku yang menfitnah ibuku tanpa memikirkan mulut kotornya yang bau (maksudnya tuh berbicara tanpa mikir)

"gadis jahat! Beraninya menghina ibu ku!! Mulutmu sangat bau!!"

"apa!! Hei jalang!!! Kau bilang aku jahat dan mulutku bau? Dasar tidak tau terima kasih!! Kalau bukan paman, ibu jalang mu sudah berada di prostitusi!!"

Tanpa segan dela menendang perut ku yang kosong dengan keras dan bahkan berkali kali tanpa ampun.

Alhasil aku batuk berdarah dan mimisan.