Pementasan yang Dinanti

83 3 2
                                    

Ya kegiatanku setiap hari selalu ngaji, sekolah, televisi, bermain. Selalu seperti itu setiap hari tidak lebih tidak kurang. Sekolah sangat aku senangi. Bertemu teman bermain ayunan, bermain plorotan, komidi putar manual, panjat-panjatan. Lari -lari jalan jalan dan bu guru yang selalu menginspirasi. Kata ibuku, sewaktu TK sepulang sekolah selalu meminta orang orang yang ada di rumah untuk menjadi murid dan aku adalah gurunya. Aku mulai berperilaku seperti bu guru di kelas. "Ayo anak-anak duduk! " Sambil membawa stik kayu diacungkan kearah anak-anak. Aku lalu mengajak anak-anak untuk menyanyi. "Ayo nyanyi, ya! " Ayo teman-teman duduknya yang rapi, bila aku berdoa ku angkat tangan ku dengan suara lembut tidak berteriak" Pokoknya sekenanya nyanyinya kata ibuk. Trus ketika mengajak anak-anak untuk berdoa. "Tangan ke atas tangan ke samping tangan dilipat" Nah ketika ada diantara kami tidak mengikuti perintah nya lalu ia memarahi kami. "Ayo tirukan! " Kamu👉 pulangnya akhir! " Kataku. Lalu melanjutkan lagi setelah semua dirasa mengikuti ku. Tanganku mulai ku tengadah kan ke atas. "A'udhubillahiminassaiton nillojim bismillah hilohman ilohim... amiin! " Lupa bacaan doanya trus aku ketawa malu dihadapan uti, kakung, ibuk, dan kakakku. Lalu berteriak tk bermain-teka bermainbermain! Girang pula aku menirukan kejadian di sekolah TK ku. Laku menirukan doa mau makan karena biasanya istirahat waktu nya makan dan minum bekal. "Bismillah hirohmanirohim Alloh umma bariklana fii maa rozaktana wanita ngadabannar amiin! " Saat itu pula aku menirukan gayaku di sekolah menghambur lari mencari makanan ringan yang ada di rumah, peran ku berganti jadi anak TK yang sedang makan makanan ringan, sambil meminta uti, kakung, ibuk dan kakaku untuk makan juga. "Ayo makan" Sambil menawarkan makanan "Kan harus berbagi kata bu guru, klu dikasih harus mau tidak boleh menolak. " Setelah selesai makan lalu dilanjutkan lagi. Aku berteriak girang " TK masuk tk masuk, beles udah waktunya tahun mainan ditempatnya lagi, beles-beles sudah waktunya simpan mainan ditempatnya lagi. Langsung kata ibu aku menjadi bu guru lagi " Anak-anak ayo 💃 menari. Semua harus ikut perintahnya.

Shafira Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang