Bersama teman-teman berlatih nari adalah kesenanganku. Sebelum latihan aku selalu latihan sendiri di rumah. Lengak-lenggok di depan kaca rias dengan channel youtobe sudah berputar dengan wirogo, wiroso, wiromo yang sudah mumpuni. Aku tak peduli apakah aku sudah memenuhi 3 syarat itu yang penting aku meliukkan badan menirukan Gerakan di youtube itu.
Gerakan badan kibasan rambutku yang belum aku sisir, kibasan sampour bersama telah mengibaskan pelajaran daring yang tidak aku suka, yang tidak aku mengerti sama sekali. Akan aku kibaskan biar tidak dikejar suruh belajar🙃.
Berapa aku tidak semangat ketika latihan, guru tariku berkata dihadapan aku dan teman-teman "Nah, kalian di rumah yo belajar! Look anak segini banyak yang hafal hanya Shafira, Shafira sudah hafal sampai akhir" Serontak aku melangit, membumbung tak sadarkan diri. Waaaw wooow woow, bangga gimana gitu. Gue gitu lhoh dalam benakku. Sejak saat itu aku selalu semangat latihan menari, ini kesukaanku kata ibukku passion ku hahahaha aku ndak tahu artinya, ketika ku tanya teman-teman ku juga tidak tahu artinya. nikmati a jach! Yang penting aku bahagia. Didandani, pada bilang aku can't ik lengaklengok, ditonton, diperhatikan, pada bilang luwes, gawes, bikin games. Alhamdulillah Tuhan berikan anugerah kenikmatanku di sini. ini lah aku. Ketika aku tampil di depan cermin aku merasakan bahwa aku lah terbaik, tercantik, terbagus di antara penari lain. Kata ibukku "Jangan merasa bisa, coba diperhatikan itu temenmu dengan sungguh-sungguh lagi ya! Malah sudah merasa bagus sendiri kamu tidak akan berkembang dan tetap seperti ini saja. Nikmati, rasakan, lakukan sesuai dengan kenyamananmu, ada kritikan nasehat dengarkan dan lakukan perubahan perbaiki. Shafira masih masanya belajar ya . Buka diri, pikiran, untuk maju dan berkembang. Jangan sedih jika ada yang mencemooh, justru kejadian itu jadi kan sebagai pemicu untuk maju. Ingat lah ejekan dari siapa pun untuk mu tidak akan menjadikanmu sampah dan Pujian Pujian untuk dirimu tidak akan menjadikanmu sebagai rembulan. Paham Nak? Ibu hanya bisa merestuimu. Jadilah apa yang kamu mau. menurut bisikan nurani Tuhanmu. Jadilah penari yang mampu wirasa, wiraga, wirama. Cukup dipanggung. Di dunia nyata jalani kenyataan hidup, nikmati, syukuri.
Ibu kalau sudah memberi nasehat kadang aku tak mengerti, ya di dengar saja pelan-pelan nanti aku juga bisa mengerti.
Ketika latihan menari, aku merasakan bahwa akulah yang paling hebat, akulah yang paling jempol, yang paling cantik ☺. Yang lain lewat 😁😁😁.
Inilah yang membelalakkan mataku, kenyataan hidupku. Uji kompetensi di sanggar di lakukan dan aku lulus, tapi tidak juara. Betapa jadi pukulan dahzat mengapa?
"Wis latihan rutin, semangat, latihan maneh latihan maneh kok ra juara. "
"Buk, gara-gara ibuk mesti. Wira wira wira, opo maneh" Nalarku tak mampu menemukan alasan. Enaknya tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shafira Punya Cerita
Short Storyseorang anak kecil berusia 8 tahun punya kegiatan untuk menunjang cita-cita.