Malam ku tak tenang, tak bisa tidur. Besok bagaimana? Seperti apa aku? Cantik kah? Kaya apa aku dirias, apa aku bisa,? Apa aku mampu? Oh Tuhan ku, mengapa mata ini tidak mau menjaga lelapku, mengapa mata ini tak mau membantuku melelapkan pikiranku, melegakan pikirku, menyamankan jantungku, melelapkan tubuh ku. Dari segala takut, was-was, gundah gulana demam panggung ku. Setengah tahun aku rutin latihan dua kali dalam seminggu. Tidak ada lelah, tidak ada bosan. Adanya hanya seneng seneng seneng dan seneng. Ah ibukku sudah membujukku untuk segera tidur "Mbak, ayo to bobok besok harus ke sanggar jam setengah enam lho, itu artinya jam segitu harus sudah mandi dan sarapan. Kalau pementasan itu harus dandan dulu yang didandani banyak, tidak hanya shafira saja! " Aku masih gundah gulana, "tidak usah dipikir pokoknya besok cantik dandanannya, kostumnya oke, pasti mampu menari dengan baik wesh!" "Yuk berdoa, eh pipis sik, cuci mulut gosok gigi maksudnya, cuci tangan kaki sik!" Ibu aku dan adikku beranjak ke kamar mandi menikmati ritual malam. Setelah terasa bersih ini badan kami pun menuju tempat tidur lalu aku mimpin doa sebelum tidur, bismillah hirohman nirohim bismika allahumma ahya wabismika amut. Amin laa illa ha illallah, lhaa illaa ha illallah, lhaa illa ha illallah. Mata kami sudah saling terpejam, hening, sunyi badan sudah mulai lunglai kesadaran mulai meninggalkan jasad ini nyawa berkelana sesuka hati ❤💞. Masih mengikuti alam sadarku.
Pada sebuah pementasan aku didandani pakai pembersih wajah, pelembab, alas bedak, bedak two wake cake. Alis di buat, bayangan mata, blas on untuk tulang pipi agar merona wajahku. Humairoh/ kemerah-merahan ☺😚. Wooow cantikkk nian. Akankah ada yang melihatku, memujiku, melonggo terpesona? Luar biasa bahagianya aku.
Tersentak kaget terdengar sayup-sayup ibu membangunkanku "Fir-fir, bangun sudah jam 5. Wis ndang pakpung/ mandi lalu sholat subuh, trus sarapan. Teman-teman sudah menunggu di sanggar untuk rias! " Bergerak bergegas menuju sumur mandi lalu pake baju kancing depan, n celana laging hitam lalu wudhu trus sholat subuh, sarapan 5 sendok makan, selesai semuanya lalu berangkat lah ke sanggar. Sesampai di sanggar belum begitu banyak yang datang akhirnya aku ngantri duluan untuk pakai pembersih, penyegar, alas bedak, lalu bedak tebal. Kayak apa wajahku ini belum dapat kaca😌 pencerminan wajahku. Lalu aku pindah antrian ke bagian pewarnaan, penegasan wajah. Kata para ahli stainless wajah itu make up/ make over. Alis dipertebal, diberi ijo ijo biru, biru emas di pelupuk mataku. Kata temenku disebelah namanya bayangan mata, tulisan di tempatnya tak lihat ada huruf e-y-e-s-h-a-d-o-w. Apa bacanya aku tak tau. Yang ku tau ketika mau buat bayangan mata mataku diminta ditutup oleh si pelukis wajah dan aku tidak melek sebelum dimintanya. Hiii hiii hiii geli, kayak apa aku ya. Setelah selesai bagian kelopak mata aku diminta untuk tetap terpejam lalu ada terasa dingin digoreskan di bagian garis mata dipasangkan sepasang bulu mata. Aku lihat keras itu memegang kuas kecil sekali berwarna hitam digariskan dibagian bawah kelopak mataku. Apa ini yang pernah aku dengar namanya garis mata/ di tempat kertas itu ada huruf e-y-e- l-i-n-e-r. Mataku terasa berat memejam tidak enak, melek nganjel. Ternyata oh ternyata berdandan seperti ini juga butuh kesabaran untuk yang didandani, jadi malu. Mau cantik mempesona ada sakitnya dan kejunya di mata. Selesai lalu periksa itu menyapu tulang pipiku dengan warna merah muda apa nama barang itu aku tidak menemukan tulisan di tempatnya adanya hanya tulisan sari ayu. Lalu bibirku diminta posisi tersenyum lalu di goresi basah-basah alus warna merah, simbah ku bilang lipen. Selesai lalu aku diminta geser ngantri di bagian sanggul. Nah sambil duduk rambutku di sisiri di ikat lalu di semprot pake air apa ya anyep trus rambutku kaku lalu dikepang satu rambutku lalu dipasang gumpalan rambut palsu ternyata namanya sanggul modern. Selesai sanggul yeei aku ganti pake costum dasar, potongan kain warna warni ibu bilang rampek, selesai sudah. Lalu pindah duduk santai di kursi belakang ternyata ada bocah kecil seusiaku lah mendekatiku lalu bilang wawww kamu cantik sekali. Aku tersipu malu lalu mendekat ke ibuku aku berbisik "Ibuk itu lho anak laki-laki itu bilang ke aku gini wawww kamu cantik sekali". Rasaku berbunga-bunga, tersipu malu. Dan ibuku hanya tersenyum lalu bilang " Emang anak ibu cantik! " Seperti ini rasanya disanjung ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shafira Punya Cerita
Historia Cortaseorang anak kecil berusia 8 tahun punya kegiatan untuk menunjang cita-cita.