RS Cita Hati
.
.
.
" dokter dian, ini lim kan?? kenapa??"
" gak tau saya dokter kristin, yasudah saya ke ugd dulu ya" ucap dokter dian sebagai mama lim, lalu dia dan diikuti para suster membawa lim keruang ugd
"bundaaa" panggil seseorang membuat dokter kristin menoleh
" irene, sama seulgi?" tanya dokter kristin, bunda irene
" iya bunda, ayo duduk sini bund" ajak irene kearah keluarga lim
" tante lim gimana keadaannya??" tanya seulgi panik
" tenang ya seul, mama kamu masih nanganin" ucap bunda dengan senyuman
" irene, nanti ikut bunda pulang apa dianter seulgi??" tanya bunda lembut
" ikut bunda aja" ucap irene
" yaudah kalo gitu tante permisi ya" ucap bunda kepadai kai seulgi yeji
.
.
.
.
" maa!! gimana ade??" tanya kai khawatir
" iya ma kak lim gimana??" tanya yeji ikut khawatir
"mama mau tanya sama seulgi, lim kenapa kok ada luka lebamnya?" tanya mama tegas
seulgi hanya diam karena gugup, kemudian irene yang berbicara
" maaf ma kalo irene yang jawab, tadi lim bertengkar sama temennya" ucap irene takut
" huuhh, seulgi kenapa gak larang lim?" tanya mama lembut
" seulgi juga gak tau ma" ucap seulgi gugup
" kalau bekas sayatan di pundak lim itu kenapa??" tanya mama kepada seulgi
" kalo itu seulgi gak tau ma, soalnya lim pulang dulu, seulgi masih ada rapat osis tadi di sekolah" jelas seulgi
" bekas sayatan??" tanya yeji
" iya yeji, lukanya dalem lagi" ucap mama sambil mengelus kepala yeji
" nanti biar kai yang tanya ma" ucap kai
" yaudah mama tinggal ya, lim udah dipindahin keruang rawat" ucap mama lembut kemudian pergi
"ayo ke kak lim kasihan lo ditinggal sendiri" ucap yeji sambil menarik kaka kakanya
.
.
.
.
"jadi anak bandel amat" gumam kai melihat lim berbaring tak sadarkan diri
" seulgi, kak kai, yeji, irene ijin pulang ya" ucap irene
" iya, de dianter kedepan gih" ucap kai pada seulgi
" iya bang, ayo rene" ucap seulgi menggandeng irene
" hati hati ya" ucap seulgi tersenyum
" iya bear, kan aku sama bunda" ucap irene dengan kekehannya
"yaudah gih nanti bunda nyariin" ucap seulgi
" yaudah pulang dulu ya" ucap irene namun ditahan oleh seulgi
cup
tiba tiba seulgi mengecup pucuk kepala irene membuat irene kaget
" seulgi rumah sakit inii" ucap irene malu malu
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (END)
Romance" kita itu ibarat takdir, ya meskipun bisa berpisah kalo udah ditakdirkan bisa apa" -lim "Basi banget tau gak!" Rosie END