01. Meet With Echa

5.9K 381 99
                                    

"Jika pertemuan kita adalah awal dari sebuah luka. Lantas, apakah perpisahan kita adalah awal dari kata bahagia?"

___

Terhitung dua hari sudah, Echa Arabella mengesahkan namanya sebagai salah satu siswi di SMA Madara. Namun, tampangnya agak berbeda hari ini. Kemarin, wajahnya tampak berseri dan sekarang terdapat lingkaran hitam di bawah kedua kelopak matanya akibat tidur terlalu malam karena sibuk membalas chat-chat murid SMA Madara yang ingin berkenalan dengannya hingga lupa waktu.

Tidak heran, wajah Echa yang cantik dan super imut membuat orang yang memandangnya tidak akan merasa bosan. Rambut pendek, bibir sexy, hidung kecil, kulit putih mulus, gigi rapi, mata coklat, penampilan modis. Jangan lupakan pula keramahannya. Murah senyum dan senang menyapa. Ia bahkan sudah langsung di nobatkan sebagai most wanted grils kemarin.

Echa berjalan menyusuri koridor dengan semangat. Pikiriannya melayang pada jajanan di kantin. Bisa di katakan bahwa jajanan di sini lebih enak di banding dengan jajanan di kantin sekolahnya sebelumnya.

"Hmm...."

Echa mencubit pangkal hidungnya dengan mata terpejam. Gaya khasnya saat sedang berfikir.

Brug!

"Shhh ... aduhh," keluh Echa seraya memegangi pelipisnya. Ia terlalu fokus berfikir tanpa  menghentikan langkahnya sehingga ia tak sengaja menabrak benda keras hingga termundur beberapa langkah.

Echa mengangkat wajahnya. Manusia– yang di tabraknya adalah seorang manusia dan benda keras itu adalah dada bidang seorang pria. Tapi, kenapa bisa sekeras itu?

Echa menatap manik kelam yang saat ini menatapnya tajam.

Echa merinding seketika. Entah kenapa bulu kuduknya terasa meremang ketika bersitatap dengan pria itu. Tapi ia akui pria itu tampan. Sangat!

"Eh, maaf aku gak liat tadi," ucap Echa menunduk dalam. Pria itu menatapnya datar.

Merasa tak terdengar jawaban, Echa kembali meminta maaf pada pria itu dengan kepala tertunduk dalam.

"Maaf ... dimaafin gak aku nya?" Katanya ragu-ragu. Namun, pria itu sama sekali tak menjawabnya. Ia malah memperhatikan Echa yang tertunduk begitu seriusnya.

"Echa Arabella ya? Ekhemm, kenalin, gue babang Gaga Adiutama. Babang paling ganteng se-Madara," sela seorang lelaki yang berdiri di samping pria tampan itu.

"Eh Iya. Aku Echa, Salam kenal ya."

"Btw bagi Whattsapp dong. Itung-itung nyari gebetan. Kan mayan," goda Gaga sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ha?" Echa menjeda "Oh Whattsapp. Coba pinjem hpnya sebentar."

Gaga menyerahkan hpnya pada Echa. Dengan lihai ia mengotak atik benda pipih itu. Tanpa perlu waktu lama, Echa mengembalikannya pada Gaga.

"Makasih adek manis," ucap Gaga menampilkan deretan gigi putihnya.

"Iya sama-sama. Sekali lagi aku minta maaf yah," kata Echa pada pria disamping Gaga sambil tersenyum lebar.

"Ayok!" Pria itu berlalu disusul Gaga yang mengikutinya dari belakang.

"EH, TUNGGU!! NAMA KAMU SIAPA!?? COGANN! KITA BELUM KENALAN!" Echa menurunkan tangan kanannya yang ia gunakan untuk melambai tadi. Sepertinya ia harus minta maaf padanya. Echa kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Good Bye My Echa [End + Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang