32. Keputusan Raksa

1.9K 201 31
                                    

Double up!

Semoga kalian gak kecewa ya:")

Perjuanganku mengkhianati hasil.”-Echa Arabella

°°°°

Marissa tersenyum sinis. Ia menatap pantulan dirinya dicermin rumahnya. Ditangannya terdapat sebuah kertas dan beberapa barang bukti palsu lainnya. Ia meraih tas selempangnya dan memasukkan barang-barang itu di sana.

Marissa kembali mengalihkan atensinya pada cermin dihadapannya.

"Kita lihat! Siapa yang bakal terjatuh lagi."

✨✨✨

Masih diposisi yang sama Raksa tetap setia menunggu Marissa. Awalnya ia tak tertarik, tapi ini membahas tentang gengnya dan insiden terbakarnya motornya.

"Maaf ya kak. Gue lama soalnya macet tadi," ucap seseorang yang berhasil membuat Raksa menoleh.

"Cepet lo mau ngomong apa!?" desak Raksa. Marissa tersenyum manis dan duduk disamping cowok itu.

"Sabar dong kak. Tapi kakak janji. Abis aku kasih tau kedok kak Echa, kak Raksa harus jadi pacar aku."

"Iya!" jawab Raksa tanpa pikir panjang. Ia tak kan bisa berdiam lebih lama jika itu membahas gengnya.

Marissa mengeluarkan barang-barang yang sudah ia siapkan dari rumah. Ia menyerahkannya pada Raksa yang langsung dirampas cowok itu.

Raksa mengecek semuanya. Rahangnya mengeras. Wajahnya memerah akibat menahan amarah yag memuncak. Tangannya terkepal. Raksa marah! Bagaimana bisa ia dipermainkan seperti ini. Disana terdapat pesan dimana Echa memerintahkan seseorang untuk membakar motornya dan menyuruh orang untuk mengeroyok Apri dan mencoba menyabotase markas.

"Gimana kak?"

Raksa mengabaikan pertanyaan Marissa. Amarahnya memuncak. Ia merogoh sakunya untuk menghubungi Echa.

"Hallo Raksa? Kamu dimana? Aku udah nyampe lho." Suara polos Echa terdengar membuat kemarahan Raksa makin memuncak. Ia beranjak pergi meninggalkan Marissa yang tersenyum licik sambil menatap punggungnya yang kian menghilang.

"Gue bilang juga apa? Berani main api sama Marissa?"

✨✨✨

Raksa melangkah cepat menghampiri Echa yang sedang duduk disebuah bangku taman. Taman ini sepi. Entahlah, mungkin karena langit sudah mendung hendak menurunkan hujan.

"Raksa kamu kok lama?" tanya Echa. Echa membalikkan wajahnya menatap wajah Raksa yang menatapnya dengan penuh amarah.

Echa menukikkan alisnya tajam.

"Kamu kenapa Raksa?" tanya Echa.

"CEWEK SIALAN LO!!" bentak Raksa membuat Echa kaget.

"MAU LO APA HAH!? JALANG GAK BEROTAK!"

Mata Echa berkaca-kaca. Ia menatap Raksa dengan tatapan terluka. Echa tak mengerti maksud Raksa. Alasan mengapa cowok itu memakinya.

Good Bye My Echa [End + Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang