30. Secuil Fakta

1.7K 192 11
                                    

Mungkin suatu hari nanti, aku akan dihadapkan oleh tiga pilihan.

Perasaan, tubuh, dan logika.

Mungkin suatu hari nanti, aku akan dihadapkan oleh dua pilihan.

Balas budi dan cinta.

Mungkin suatu hari nanti, aku akan dihadapkan oleh tiga pilihan.

Keluarga, teman, dan ambisi.

Dan, mungkin suatu hari nanti, aku akan dihadapkan oleh dua pilihan.

Hidup atau mati..

********

"Terlalu banyak pilihan. Terlalu banyak juga yang harus dijadikan beban. Lantas, jika aku memilih pergi, apakah masalah terselesaikan?"

Echa menutup halaman terakhir pada novelnya setelah membaca dengan keras kalimat terakhir si tokoh utama. Ia rasa, apa yang terjadi dalam novel itu mirip dengan jalan kehidupannya.

Echa kembali menatap sampul novel tersebut. Didalam cerita novel itu, masa lalu si tokoh utama kembali. Mungkinkah..

Echa menggeleng kuat. Tidak! Tidak! Ia terlalu terbawa suasana novel pikirnya. Lagi pula, ia tak pandai memilih. Tak mau pusing-pusing lagi, akhirnya, Echa memilih berselancar didunia maya dengan menggunakan benda pipih sejuta umat itu.

Raksa❤️
Lo dmn?
Lo bls di hti gue. Gue tbas pla lo!

Echa langsung mengubah posisinya. Yang awalnya telungkup kini menjadi duduk. Ia memekik senang. Ia bahkan sampai menggigit guling karena sangking senangnya.

Anda:
DEMI WHO! DEMI WHO RAKSA CHAT AKU DULUANN!!?)

Raksa❤️
G ush lbay!
Lo dmn?

Anda:
Kamar

Raksa❤️
Siap" gue jmpt.

Anda:
Aye aye captain🙋💃

✨✨✨

Flasback on

"Lo-"

Pria itu tersenyum tipis saat melihat reaksi ketiga saudaranya. Ia mendudukkan dirinya disamping Eldrick. Ketiga pria itu masih membantu. Tak percaya atas apa yang telah mereka lihat.

"Jangan terlalu terkejut," ucap pria itu. Setelah beberapa menit membatu, akhirnya ketiga pria keturunan keluarga Nishen itu sadar. Ketiganya kompak menatap pria itu haru.

"Aldrick."

Aldrick tersenyum tipis membalasnya. Wajah pria itu kini jauh lebih tampan dari yang dulu. Aroma khas laki-laki menambah aura jantan padanya. Tubuh Aldrick tampak terawat dan atletis membuat perempuan manapun akan menjerit dibuatnya.

"Kamu–kamu Aldrick Nishen, adik saya?" Tanya Kenzo memastikan.

"Iya."

"Aldrick yang sok kuat itu!?" Kini Kenzi angkat suara.

"Jangan berlebihan."

Good Bye My Echa [End + Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang