21. Acara sekolah

1.9K 212 4
                                    

Dua minggu telah berlalu. Akhirnya hari yang sangat Echa tunggu pun tiba. Ia berjalan dikoridor dengan riang seraya merentangkan tangannya merindukan suasana sekolah. Ahhh senangnyaaa!!!

"Haii apa kabar?"

"Haii selamat pagi!"

"HAIII!!"

"WOYY SELAMAT PAGII!"

"SELAMAT PAGI MURID-MURID MADADA!! KYAAAA AKU SENENG BANGET BISA SEKOLAH LAGIIIIIIII!!!"

"Is Cha! Lo berisik banget sih," tegur Asha dengan mata mendelik kesal.

"Jadi lo bangunin gue pagi-pagi cuman buat lo tereak-tereak gak jelas dikoridor?" tanya Atta dengan mata setangah tertutup. Tadi, pukul lima pagi, Echa sudah menjemput teman-temannya. Ia sangat antusias untuk kembali ke sekolah setelah sekian lama ia berdiam diri dirumah.

"Iya donggg!!!"

Aurel sangking ngantuknya tidur sambil berjalan. Tangan kanannya menggandeng tangan Asha agar tak terjatuh atau menabrak apapun.

"Jam berapa nih?" tanya Asha. Ia jadi lupa memakai jam tangannya karena Echa yang mendesaknya untuk cepat-cepat sekolah.

"Jam enam pas!" Jawab Echa semangat.

"Gaess tidur disini dulu yukk. Belom ada orang kan? Yaudah ah." Aurel merebahkan dirinya dilantai koridor. Tak peduli dinginnya lantai saat itu. Terobos aja lah anying!

"Gue juga. Ntar kalo udah ada yang dateng bangunin ya," ujar Atta lalu menyusul. Ia tidur disamping Aurel yang sudah dipastikan sudah masuk ke alam mimpi.

"Kamu juga Sha?" Tanya Echa ketika melihat Asha yang meletakkan tasnya dilantai.

"Iya. Bangunin ya Cha kalo ada orang. Gue masih ngantuk," kata Asha lalu berbaring dilantai.

"Yaaahh kok pada tidur sihh." Dumel Echa. Ia akhirnya memilih pasrah dan duduk dilantai koridor menunggu teman-temannya bangun.

Lima belas menit berlalu. Echa mendengar ramai deru motor  di gerbang sekolah. Ia terkesiap dan membangunkan teman-temannya.

"Wehh bangun dong udah ada yang dateng ituu!" kata Echa sambil menggoncangkan tubuh Asha.

"Lima menit Cha," kata Asha dengan suara serak khas orang tidur. Echa menghela nafas. Akhirnya ia menunggu selama lima menit lagi.

"Gayss udah lima menit ayo bangun.."

"Wehhh.."

"Bor!! Bor! Bangunnn.."

"Ishh bangunn!!"

"Borr!!

"Ihk!!"

"Mereka kenapa?"

Aurel, Atta, dan Asha sontak melebarkan matanya kala mendengar suara berat bariton itu. Mereka mengangkat wajahnya dan melihat tim inti Konadhares menatap mereka bertiga.

"KYAAA!!!" Ketiganya sontak berteriak dan langsung berdiri. Echa sampai menutup kedua telinga karenanya.

Atta mengucek-ucek matanya.

"Ah mimpi gue ini! Masa iya Alam pagi-pagi udah dateng. Kan gak maskal(masuk akal)," ujar Atta tak percaya.

"Emangnya salah kalo aku datengnya pagi-pagi gitu ya Yang?" Sahut Alam membuat Atta melongo seketika.

Yang? Nanda dan Gaga langsung memasang ekspresi mau muntah dibuatnya.

Atta yang menyadari itu refleks menampar pelan pipinya. Sakit. Berarti ini bukan mimpi!

Good Bye My Echa [End + Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang