Radit menoleh dan hanya mengacungkan jempol nya tanda setuju. Fuih! Selesai sudah tugas Amel "mengenyahkan" Radit. Oya, kelanjutan kalimat tadi, Radit adalah... cowo nya Amel. Ironis, ya? Kenapa Amel lebih suka nebeng dengan cowok lain ketimbang cowoknya sendiri? Apakah gara gara Radit punyanya sepeda mini? Milik mamanya pula, bukan sedan seperti Rian? Meski tak pernah mengakuinya secara terang terangan, memang itulah alasan Amel. Masa sih? Minimal kalo nggak punya mobil motor kek. Mana sepeda mini, lagi, mini, man! Radit kan cowok! Kenapa mempermalukan diri sendiri?Harusnya dia naik sepeda federal. Nggak perlu mikirin boncengin Amel. Sungguh malang dirinya. Apa kata temen temenya kalo sampe liat Amel di anter cowok nya yang culun itu pake sepeda mini? Please, deh... Berhubung Radit itu lain daripada yang lain, sampai sekarang Amel belum pernah mengenalkan dia sekali pun pada teman teman nya. Bisa malu! Tiap kali Radit nekat mengantarnya naik sepada mini, Amel selalu minta diturunkan dua meter dari gerbang sekolah. Udah gitu, Radit baru boleh melanjutkan perjalanan lima menit setelah Amel masuk ke gerbang sekolah. Memang Radit sempat bingung, tapi ia tidak beekata apa apa. Iya hanya tersenyum kadang tertawa mendengar permintaan Amel. Ia sedikit banyak dapat menangkap maksud Amel. Jadi, ia menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HIM TO THE END
Fiksi RemajaTidak peduli betapa dinginnya cuaca, Tidak peduli berapa lama perjalanannya, Tidak peduli seberapa gelap hari itu, Alasan utama dia cukup kuat Yaitu... Dia tahu, Tuhan mencintainya selama-lamanya Tuhan mencintainya sampai akhir Ketika dia tertawa...
