😀

464 18 1
                                    

Pada akhirnya tiap hati akan menemukan kebahgiaannya, namun kebahagiaan hatinya bukan aku.

"Woo udah aman?" Tanya yeri.

"Yah biasa aja, mati juga gue ngga peduli" Suasana dikelas itu mendadak canggung setelah yeonwoo memasuki sekolah kembali.

"Udah lah woo" yeri terlihat khawatir dengan keadaan yeonwoo yang terlihat sangat terpuruk.

"Wooyoung, dipanggil tzuyu" yeonwoo melihat kearah wooyoung, terlihat senyum yang dulu adalah miliknya sekarang menjadi milik orang lain.

"Woo jangan nanggis" yeri bersuara pelan melihat kearah yeonwoo.

Yeonwoo berdiri dari kursinya dan berjalan keluar kelas diikuti oleh yeri.

Saat didepan kelas yeonwoo bertemu dengan wooyoung, wooyoung hanya melewatinya dengan tatapan biasa, tak ada lagi tatapan penuh cinta dari wooyoung.

"Woo..." yeonwoo kembali berjalan setelah terhenti sebentar.

Kim yeonwoo leader exschool dance perempuan.
Jung wooyoung leader exschool dance pria.

Bertemu karena satu exschool, membahas koreografi bersama, jatuh cinta bersama, bahkan menjalani hubungan yang lama bersama, tak disangkah saat menginjak bulan ke-14 wooyoung melepas pegangannya dari yeonwoo.
14 bulan bukan waktu yang singkat untuk yeonwoo, wooyounglah segalanya, yang menemaninya dikeadaan apapun, namun sekarang wooyoung hanyalah kenangan.

"Woo buka!" Yeonwoo mengurung diri disalah satu bilik ditoilet.

"WOO!" Yeonwoo langsung keluar dari kamar mandi seperti tak terjadi apa-apa, bahkan tak ada bekas jejak airmata dipipinya, dia sudah terbiasa.

Yeonwoo yang merupakan orang yang angkuh dan ceria seakan-akan lenyap dan digantikan oleh yeonwoo yang lemah dan dingin.

"Woo stop, lo baru sembuh" yeri tak berhenti memarahi yeonwoo, yah dia baru sembuh setelah seminggu dirawat dirumah sakit karena dehidrasi dan gampang kehilangan kesadaran, dia jadi sakit-sakitan setelah putus dengan wooyoung.

"Gue ngga apa yer, tenang aja" yeonwoo kembali berjalan kekelas.

"Gue harus gimana supaya lo ngga sakit woo" lirih pelan yeri.

Yeonwoo berjalan tanpa yeri disebelahnya, wooyoung terlihat makin angkuh bahkan cara berjalannya terlihat lebih percaya diri, dia menjadi tontonan orang-orang disana tapi itu tak menghentikan dirinya.

"Hey woo" choi san dan kawananya memberhentikan yeonwoo disana juga ada wooyoung, yeonwoo mengangkat sebelah alisnya.

"Yaelahhh masuk sekolah kok berubah?" San mendekatinya dan merangkulnya, tak ada reaksi sama sekali yang dikeluarkan oleh wooyoung padahal dulu dia sangat melarang yeonwoo berdekatan dengan temannya.

Yeonwoo kemudia tersenyum manis dan melihat kearah san.

"Emang gue berubah gimana?" San terdiam, yeonwoo tau san pernah menyukainya namun dia menyimpannya demi wooyoung.

"Astaga gemess" yeonwoo tertawa ketika san berpura-pura hampir pingsan.

Tzuyu dan chaeyoung muncul dari belakang yeonwoo dan melempar senyuman manis pada wooyoung, wooyoung membalas senyuman itu, senyuman yang harusnya untuknya.

"Gue mau kekantin yah" yeonwoo berpamitan pada san.

"Yuk bareng kita aja" yeonwoo membalikan bertemu dengan tatapan licik tzuyu, yeonwoo memberi senyum terbaiknya.

"Ngga usah, gue bareng yeri aja" bibirnya saja yang tersenyum namun hatinya tetap terluka.

Yeonwoo meninggalkan tempat itu bersamaan dengan senyum cerahnya menghilang. Mingi dn yeosang meliht kepergian yeonwoo, mereka salah satu penumpang kapal woo² mereka tak kalah kecewa setelah wooyoung memutuskan yeonwoo.

"Wooyounggg jalan yuk ntar" tzuyu tersenyum begitu manis dengan tatapan memohon pada wooyoung.

"Sejak kapan aku nolak permintaan kamu?" Wooyoung tersenyum.

"Dari sebelum kamu putus sama yeonwoo" mendadak keadaan canggung karena perkataan tzuyu.

"Kita duluan yah woo" mingi dan yeosang meninggalkan tempat itu, tak tahan mereka melihat kedua orang itu.

Sesampainya dirumah yeonwoo langsung berbaring ditempat tidurnya, dia juga mengcek ponselnya, snap tzuyu muncul, yeonwoo kembali mengeluarkan airmatanya, kenapa susah sekali.


kembali dia mengingat bagaimana wooyoung memutuskannya.

-Flashback-

Woooo💕🍭

Woo?

Iya, kenapa?

Bisa ketemuan ngga?

Bisa, dimana?
Emang mau bahas apa?

Dicafe biasa aja
Maaf yah ngga bisa jemput

Yaudah
Aku siap-siap dulu
See you dear woo🍭

"Kok ngga dibales??, ihh tumbenn" yeonwoo langsung menyiapkan dirinya, setelah tak bertemu seminggu yeonwoo ngga biasa tahan rindu kek gini, tapi katanya wooyoung sibuk.

Yeonwoo udah dicafe itu sekitar 10 menit wooyoung terlihat memasuki cafe tersebut.

"Hii" yeonwoo bahkan tersenyum tapi wooyoung hanya membalasnya dengan senyum singkat.

"Mau minum?, aku pesanin" wooyoung berdiri siap memesan.

"Biasa aja yah" wooyoung mengangguk.

'Kok berubah?'

Wooyoung balik dengan minuman mereka berdua.

"Jadi.." wooyoung membuka suara.

"Aku rindu loh woo sumpah deh" tak disangka itu akan menjadi ungkapan rindu terakhir.

"Kita putus aja yah.." yeonwoo terdiam, dia tak menyangka akan hal ini.

"Kok tiba-tiba"

"Maaf woo, gue pergi yah jan nangis, jan nyakitin diri lo karena gue" wooyoung pergi meninggalkan yeonwoo sendiri disana.

"Dengan gampangnya lo bilang jangan nangis woo..." lirih yeonwoo.

--

Aku open book baru ini lagi, ini bukan sequel untuk triple j ini memang kepikiran bahkan sebelum aku end triple j, yaudah enjoy yahh.




Call my name||Jung wooyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang