1 - Perkara Sahur

390 32 13
                                    

Malam itu, penuh dengan kesunyian malam yang senyap sekali, Yonashiro Sho as kepala suku JO1, mengumpulkan anak buahnya di ruang tamu dorm.

"Bang Sho, cepetan ngomong gue mau tidur!"

"AH REN LO MAH KEBO! HAHAHA"

"SIALAN LO KEIGO!"

Ren berteriak pada Keigo, tak terima dirinya disamakan dengan hewan yang satu itu. Member JO1 yang lain, hanya tertawa cekikikan melihat tingkah mereka berdua.

"Gini guys, besok mulai puasa....."

"Terus.... masalah gitu buat gue?"

"Heh Junki sewot amat deh! Belom selsai gue ngomong juga..."

"Salah mulu gue heran.."

"Jadi tiap hari ada piket bangunin sahur dan bikin makanannya. Terus bikin makanan bukaan juga guys..."

Semua member JO1 yang lain mendengarkan dengan seksama, entahlah karena mereka mengerti atau sedang acuh tak acuh.

"Guys..... kok diem....?"

Sho kesal, lantaran ucapannya tidak direspon oleh member lain.

"Gue sih oke aja, bang Sho. Asal ga bangunin si Ren. KEBONYA NAUJUBILLAH MIN DZALIK.. GUE PERNAH BANGUNIN DARI DZUHUR, BANGUNNYA MAGHRIB!!"

Ruki sang pangeranpun angkat bicara dengan nada yang merendahkan Ren. Renpun mendekati Ruki, diambilnya kepala Ruki oleh Ren. Lalu diketeki kepala Ruki, dan dijitaknya.

"HEH LU BANGUNIN CUMAN NOEL NOEL AJA! DAH GITU PAKE JARI KELINGKING ASTAGA!!"

"ADOOOH! TAPI BENER KAN?! REN DIBANGUNIN DZUHUR, BANGUNNYA MAGHRIB! PARAH GA SHOLAT!"

Tiba-tiba, Shion berdiri di depan mereka.

"BAIKLAH GUYS! ACARA GULAT INI SAYA BUKA! GUE TIM REN! YANG KALAH NEBAK NANTI BAYAR!!"

"JUNKI TIM RUKI!!"

"NGAPAIN DUKUNG RUKI?! RUKI KAN KEREMPENG HAHAHAHA. SYOYA MAH TIM REN!"

"Ga ada yang menang, gaes! Gue sih engga milih siapa-siapa!"

"KOK?!"

Semua mata tertuju, oleh sang sumber suara. Sukai. Memang kadang manusia yang satu itu, suka berbicara diluar nalar.

"Ya... iyalah.... dua-duanya cungkring. Apa lagi Ruki..... Kan kerjanya mereka main pokemon dan ghibah!"

"HEH SUKAI! JADI ADEK GITU AMAT. KITA CHIBESUNA BROS IHHH!"

"EH GHIBAHKU BERMANFAAT YAA! MOHON MAAF AJA NIII!"

1.. 2.. 3..

Sho menarik baju Ren dan Ruki, seperti ibu kucing mengambil anaknya.

"Diamlah kalian wahai manusia 97...."

Mereka berduapun, bisa tenang kembali. Dan semua kembali berdiskusi mengenai apa yang dibicarakan Sho.

"Dan piketnya bedua bedua, tapi ada yang betiga. Berdasarkan rangking ya gaes! Jadi yang terakhir betiga, ya si Mame Takumi Ren"

Semua diam saja, tak merespon.

"Gue anggap, semua setuju. Jadi, besok gue sama Sukai bangunin kalian sahur!"

"Ada yang mau nanya gak gaes..?"

Tiba-tiba Shion mengangkat tangannya.

"Ada anak bertanya pada bapaknya...."

"GUE BUKAN BUAAAAPAK LUUUU!"

***

Sho baru saja bangun. Ia langsung saja menuju kamarnya Sukai. Demi membangunkan Sukai untuk piket berdua. Shopun mengetuk pintu kamar Sukai. Tapi, seperti biasa, tidak ada respon dari pemilik kamar itu.

"EH NI BOCAH, GAK BANGUN BANGUN!!"

Sho melakukan rencana B. Menelpon Sukai, lewat handphone.

"Hemm..?"

"SAUR BROOOO!"

"Ah entar ajalah kalo deket imsak!"

"HEH YANG MASAK KITA.........."

Sukai mematikan handphonenya. Lalu sang pemilik nama keluar dari kamar. Ia keluar dari kamarnya, sambil menggaruk-garuk perutnya dan menguap.

"Hoamm... masak apaan sih? Biasanya juga imsak baru makan anak anak....hoam.."

"Udah yang gampang aja.... masak mie sama nugget, aja..."

"Buset... mana kenyang....."

"Apa dong?"

"Order mekdi aja..."

Mendengar ucapan Sukai, Sho langsung memukul badan anak yang satu itu.

"KAYA BANDAR AJA KITA! GAK ADA DUIT"

"ADUH SAKIT BANG! MINTA RUKI ATAU KEIGO AJAAA"

"Masih ngorok.... Yaudah bikin steamboat aja!"

Dan pada akhirnya, mereka membuat Steamboat bersama.

***

Steamboat telah selesai. Dan kini saatnya menyiapkan makanan.

"Kai! Mending lo bangunin nak-anak!"

"OH SIAP KETUA SUKU!"

Bukannya langsung mengetuki kamarnya satu-persatu, Sukai malah kembali ke kamarnya.

"SUKAI JANGAN TIDUR LAGI! SUKAIIIIII!"

Sho berteriak histeris, ia tak mau kerja sendirian. Dan, tiba-tiba Sukai keluar dari kamarnya dengan membawa megaphone alias toak.

"Dimana-mana, kalo mau perang, bawa persiapan!"

Sukai pun berdiri di lorong kamar-kamar mereka. Lalu, ia memakai megaphonenya. Ia berteriak sekerans mungkin.

"SAHUUUUUR! SAHUUUUR! WOI SAHUUR!"

Suara Sukai menggema dari seluruh penjuru dorm.

"SAHUR! SAHUR! YANG GAK SAHUR KAFIR!"

Hampir semua member bangun, kecuali Ren. Taukan dia kebonya setengah mati.....

"Ayo makan!"

"Kai.. Ren belom!"

"Emang Ren tuh kebo... sesuai Shionya.."

Sukaipun masuk ke kamar Ren. Dia sudah bersiap-siap dengan toaknya.

"BANG RENNNNN SAHUUUUR SAHUUUUUR!"

Ren bangun terkaget-kaget, sampai ia jatuh. Tapi jatuhnya nungging. Lalu Ren melihat Sukai, dengan posisi nunggingnya itu.

"HEH SAKIT! KUPING GUE BUDEG NIH!"

Merekapun bergabung dengan member yang lain untuk sahur.

Ramadannya JO1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang