Cangkir #O2 : : Who are you?

44 6 3
                                    

"Kembaliannya tiga ribu lima ratus rupiah ya mba."

Lembaran kertas berharga itu langsung tidur nyeyak dalam saku. Sambil mengambil belanjaan yang baru saja ia beli, kaki itu melangkah  keluar minimarket dengan tangan yang satu memegang sebuah cup berisi minuman dan yang lain cup berisi karbohidrat.

"Selamat datang kembali!"

"Iya bawel." gumam nya.

Siyeon menghelakan nafas saat ia menyenderkan tubuhnya pada salah satu kursi depan minimarket itu.

Jika dipikir-pikir, lucu juga ya mengingat kejadian beberapa hari lalu. Waktu iya sedang debat dengan mantan kekasihnya itu.

"Jangan senyum mulu."

"Apasih?!"

"Serius jangan senyum mulu, gw gak mau temenan sama orang sinting."

"Lo yang sinting."

Tawa itu lepas begitu saja, padahal Siyeon kesal dengan temannya yang satu ini. Bagaimana tidak, dia baru saja mengalami kecelakaan tetapi seolah olah gak terjadi apa-apa.

"Beneran gak mau diobatin?"

"Gak." katanya, sambil melahap mi instan yang baru dibeli oleh Siyeon.

Langit, mengapa kau mempertemukan gadis ini pada nya. Kalau sudah begini, Siyeon sendiri kan yang repot.

Siyeon mengambil sebuah benda tipis disaku hoodie nya. Ah bukan kertas yang sudah tidur nyeyak tadi kok.

"Nih." Siyeon meletakan bahkan bukan hanya satu tapi tiga plester.

"Thanks."

"Ck, sok gak butuh sih." guman nya.

"Iya, iya. Butuh." ternyata, gumam an Siyeon tadi terdengar olehnya.

"Besok-besok, kalo susah jangan ke gw lagi."

"Kenapa?" tanya nya.

"Lo ribet."

"Terus? Gw gak perlu tolongin lo nyari tuh anak, kan?"

"Sial." ucapan pemuda itu sukses bikin Siyeon terdiam.

Sudah belasan tahun, dan sepertinya Siyeon susah terbisa. Pergi dimalam hari hanya karna panggilan manusia dengan tingkah nya yang bikin siyeon tambah malas saja.

"Yeon, nyokap udah pulang?"

"Peduli?"

"Nanya doang."

"Oh iya, lo sendiri kapan pulang kerumah?"

"Besok"

"Terus lo mau kemana lagi?" tanya Siyeon.

Ini sudah malam. Dan wajar kalo Siyeon khawatir? Karna pikirnya, pemuda itu tidak ada lagi tujuan atau pun alasan untuk nya pergi.

"Gak kemana mana."

"Terus?

"Ini jam 23.30, tunggu 30 menit lagi sampai besok. Baru gw pulang."

"NYESELIN!!"

"NYESELIN!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiga SetengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang