Broken Heart

701 66 2
                                    

Rose masih mematung di tempatnya. Matanya masih bersinanggung dengan gadis yang menjadi perhatian satu kampus. Tiba-tiba ia tersenyum ke arah Rose. Kemudian mengalihkan perhatiannya.

"Hay, semua. Kalian tahu di mana kantor?"

Mendengar ia bertanya membuat orang menunjukkan dimana letak kantor yang memang didominasi dengan kaum adam itu. Mereka begitu terpana dengan gadis ini. Bahkan ada yang berani menunjukkan jalan dan membuat semua orang bersorak, iri kepada salah satu mereka.

"Apa yang ia lakukan disini?" Batinnya.

*

*

*

Rose hanya menatap kemana gadis itu akan berpijak. Ya, setelah di terima, sudah banyak yang menaruh perhatian kepadanya. Gadis berambut sebahu itu menjatuhkan pilihannya di tempat seorang pria yang tengah makan pesanannya.

"Hay, boleh aku duduk di sini?"

Tidak jawaban ya ia dapatkan, ia pun mengulang ucapannya dan tetap tidak respons yang berarti.

"Kalau kau diam, aku anggap iya." Ia pun duduk di hadapan pria itu.

Rose hanya menatap itu dari tempat duduknya yang berjauhan. Ya, ia sempat bertemu dengan gadis itu ketika ia tidak sengaja berpapasan dengannya.

"Hay, lama tidak bertemu, saudari."

"Sebenarnya, apa tujuanmu kuliah di sini, Seungwan?" Sebenarnya banyak hal yang ingin Rose tanyakan, tapi ini yang paling kuat untuk ia tanyakan.

"Tidak ada, ibu yang menyuruhku karena ia sudah tahu di mana kau kuliah. Aku tidak tahu pasti untuk apa, tapi kata ibu biar aku bisa mengawasimu." Ucapnya menelisik.

"Aku tidak butuh pengawasanmu apalagi orang-orang yang ibumu perintah, aku tidak perlu itu. Katakan dengan jujur, apa sebenarnya tujuanmu?" Rose benar-benar tidak bisa menahan emosinya, meskipun hampir meledak, tapi ia berusaha mengontrolnya.

"Hanya...." Seungwan atau akrab di panggil Wendy menggantung ucapannya, sebelum ia tersenyum licik kepada Rose.

"Membuatmu tersingkir dari pria yang selalu berada di sekitarmu." Wendy tampak berpikir setelah mengucapkan kalimat itu, mengingat pria mana yang ia maksud setelah dirinya datang ke kampus ini.

"Bukan yang tinggi, dia bukan tipeku dan sepertinya gadis di sampingnya adalah kekasihnya, ah benar pria yang berkulit pucat, yang berdiri di sampingmu tampak tidak peduli." Wendy tersenyum. Menampilkan senyuman yang membuat Rose muak.

Kenapa hidupnya menjadi rumit seperti ini?

Tatapan Rose masih menuju dimana Wendy duduk bersama Yoongi. Ya, pria yang di maksud Wendy adalah Yoongi. Apakah harus ia melakukan hal ini?

"Permisi, sepertinya aku mendengar suara hati yang retak." Ucapannya tapi kemudian di pelototi oleh gadis yang duduk di sebelah Rose.

"Rose!" Seru Jennie.

Ya, mereka adalah Jennie dan Taehyung. Duduk bersamanya dan mengikuti arah pandangnya. Jennie menepuk pundak Rose pelan. Ia terkejut mendapati kenyataan bahwa gadis itu adalah saudari Rose beda ibu. Ia jadi ikut sedih mendengar kisah sahabatnya.

"Jangan sedih, masih ada kami, benarkan Tae?"

"Tentu saja, kalau Yoongi bermacam-macam, aku tidak segan-segan memukulnya."

Taehyung tahu, ada percikan cinta di antara Rose dan Yoongi, tapi sikap Yoongi yang tidak peduli dengan sekitar membuatnya sulit. Rose? Jangan di tapik lagi, terlihat jelas di wajahnya.

Vampire With Love [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang