5. Papa

2.8K 266 5
                                    

Selamat membaca!
.

.

.

.

.

"Meetingnya kita akhiri sampai disini saja, permisi" donghae melangkahkan kakinya keluar ruangan tempatnya meeting dengan beberapa kliennya tadi.

"Kiara, jadwalku hari ini apa lagi?" Tanya donghae pada sekertaris nya, Kiara yang ditanya langsung melihat list kegiatan yang akan di lakukan oleh tuannya tersebut.

"Hm... jam 4 nanti kau ada meeting lagi dengan Golden Company, jam 8 kau harus fitting baju untuk tanggal 6 mei nanti. Sisanya kau free"

Donghae menganggukan kepalanya, ia melihat jam berapa sekarang 'sudah jam 1 siang. Sebentar lagi twins pulang' batinnya, lantas ia meminta izin ke sekertarisnya untuk pergi serta meminta kiara untuk melakukan beberapa pekerjaan nya

●●●

Donghae melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, lamborghini hitam itu berjalan menyusuri kota jakarta dengan santai.

'Ck, jalan biasa pake di tutup lagi.' Seketika mobil yang di kendarainya secara terpaksa memotong jalan demi menjemput si kembar.

Di perjalanan betapa terkejutnya seorang Raden Donghae Pratami Diningrat melihat orang yang sedang ia taksir terlihat tengah menunggu sesuatu di halte.

Dengan percaya diri ia menghampiri orang tersebut, kaca mobilnya ia turun kan demi melihat si cantik, "mau kemana kamu tiff?" Tanya donghae pada sosok tersebut.

"E-eehh... ini mau ke butik, cuma dari tadi nunggu taksi gak dateng dateng" ucap perempuan tadi -Tiffany-

"Mau nebeng aja gak? Sekalian mau ke sekolah nya rendi sama si kembar"

"Gak ngerepotin nih?"

Donghae menggelengkan kepalanya perlahan, ia menyuruh tiffany untuk masuk kedalam mobilnya.

Mobil lamborghini hitam tadi kembali di lajukan dengan kecepatan sedang, di perjalanan tidak terlalu canggung, mereka berdua mengobrol dengan akrab walau tetap saja pasti ada kecanggungan tersendiri.

" PAPAH!!" si kembar berteriak nyaring sembari menghampiri mobil milik nya

"E-ehh... ada tante fany! Halo tan!" Nana berseru ria, menyapa tiffany tanpa canggung, berbeda dengan jeno yang hanya tersenyum kearahnya.

"Eumm... kok cuma kalian? Rendi mana?" Tiffany kembali bertanya pada si lembar, "kak njun? Kak njun lagi lembur, soalnya bulan depan mau ada pensi di sekolah, dia kan ketos jadinya dia yang paling ribet. Huh! Nana kan sedih di cuekin kak njun :(" bibirnya mengerucut sebal, bisa di lihat dari matanya sepertinya si bungsu tengah kangen berat pada sang kakak.

Tangan milik tiffany ia gunakan untuk mengelus surai dark brown milik jaemin lembut, jaemin yang mendapat perlakuan seperti itu menerimanya dengan senang hati, entah mengapa jika melihat dan merasakan kasih sayang dari tiffany ia merasa seperti mendapat kasih sayang dari ibunya sendiri.

●●●

"Makasih ya tami, kalo gitu aku duluan, bye twins!" Tiffany melambaikan tangannya ke arah 3 orang laki laki di dalam mobil, dengan segera ia masuk kedalam butiknya.

Kini posisi tempat duduk berubah, jaemin yang tadi berada di belakang dengan kembarannya kini berada tepat di sebelah papa nya.

Walau perlu ada sebuah pertengkaran kecil dari mereka berdua karna berebut kursi depan.








-tbc-

Papa tami kelar! Siapa lagi ya kira kira? Si kembar atau si abang? Atau malah si kakak lagi?

Hyung And Twins '¦ NoRenMin ft. JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang