Menyikapi Masalah

2 0 0
                                    

           ini menjadi part ke-2 untuk edisi cerita 'tantangan Nicolas'. sekali lagi, maaf ya, kalau certanya absurd banget. Pokoknya selamat menikmati.


                                                                       ........................................


Keesokan  harinya, setelah aku merapihkan tubuhku, aku bersiap untuk bersekolah. Ada yang berbeda hari ini. Aku tidak melihat Alicia dimanapun. Kemana dia pergi?? Biasanya, setelah aku keluar Asrama utnuk berangkat ke sekolah, dia sudah menungguku di taman depan Asramas. Tapi, tidak dengan hari ini.

Aku berjalan menuju mesin penjual minuman dan bertemu yang lain di sana. Mereka semua berkumpul. Kecuali Alicia. Dia tidak ada disana. Kukira dia sudah duluan ke sana.

" hai semuanya!! Selamat pagi!" Sapaku pada teman-teman yang lain .

" selamat pagi Thom. Dimana Alicia? Biasanya dia bersamamu??." Sapa Aelita diselingi pertenyaan.

" apa dia tidak bersama kalian??." Tanyaku heran.

" Dia biasanya datang bersamamu. Baru setelah itu, kami bertiga akan bersama sampai siang." Ujar Yumi dengan wajah heran.

" tunggu akan kutelpon dulu." Aku langsung mengeluarkan ponselku dan menelpon Alicia.

Tuuuut.....tuuuuuut.......tuuuuut........... tut tut tut tut tut tut tut tut....

" dia tidak menjawabnya." Ujarku sambil menggeleng-gelengkan kepala.

" Oke, baiklah. Nanti akan kucari. Jika aku sudah bertemu dengannya, aku akan menelponmu." Ujar Yumi.

" ohh ya... baiklah, terima kasih sebelumnya." Ucapku sambil tersenyum.

" Baiklah, sebentar lagi sudah bel. Sebaiknya, kita bersiap di ruang kelas kita masing-masing. Aku pergi dulu. daah..." Jeremy pergi ke ruang kelas disusul Odd di belakangnya.

" kau akan pergi Thom??." Tanya Ulrich padaku.

" ke ruang kelas?? Sudah pasti. Aku ini pelajar." Jawabku sambil sedikit tersenyum.

" bukan yang itu. ini tentang tantangan Nicolas kemarin. Apa kau akan kesana??." Tanya Ulrich.

" kalau itu Mungkin iya." Jawabku singkat.

" entah kenapa, aku merasakan firasat yang aneh Thom. Berhati-hatilah." Setelah mengatakan itu, Ulrich melenggang pergi ke kelas seni. Aku yang tinggal sendiri, langsung pergi ke arah kelas Sastra.

Di kelas pun, aku tidak konsen untuk belajar. Aku terus memikirkan tentang Alicia yang hari ini tidak muncul. Aku merasakan firasat aneh yang sama seperti Ulrich tadi. Hatiku menjadi was-was. Tapi,aku harus menyelesaikan urusanku dengan Nicolas dahulu. Baru setelah itu, aku akan mencari Alicia.

Pelajaran terus berlangsung. Aku mencoba untuk fokus dalam semua materi yang sudah kulewati. Tapi, hanya sedikit materi yang masuk ke dalam otak ku. Mata pelajaran demi mata pelajaran sudak kulewati. Tak terasa, bel istirahat pertama berbunyi. aku memutuskan untuk pergi mencari Alicia. Aku tidak ikut sarapan ke kantin bersama teman-teman yang lain.

Seperti sebelumnya, aku tidak menemukan Alicia dimana-mana. Aku mencoba menelponnya lagi dan hasilnya, dia tidak mengangkatnya. Aku terus mencari, mencari dan mencari. Ada yang aneh. Saat aku bertanya pada teman-temann dekat Alicia tentang keberadaan Alicia, mereka seperti menyembunyikan susuatu. Mereka seperti enggan memberitahukan dimana keberadaan Alicia.

Sejenak aku melupakan tentang Alicia. Ini waktunya untuk menghampiri Nicolas Untuk menyelesaikan "urusanku" dengannya.

Aku berjalan sambil menatap tajam ke depan. Kedua tangnganku, kumasukkan kedalam saku ku. Derap langkahku seakan penuh dengan beban selama 1 minggu ini dan ingin aku lepaskan semua dengan 3 pukulan pada Nicolas.

Tantangan NicolasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang