4. Dialog tag

353 42 1
                                    

DIALOG TAG

❀❀~❀❀~❀❀~

Apa itu dialog tag?

Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog, yang menginformasikan identitas si pengucap dialog.

Perhatikan contoh berikut:

a) "Aku membencimu," kata Netta.

b) Netta berkata, "Aku membencimu."

Dialog tag biasanya ditandai dengan kata "ujar", "ucap", "kata", dsb.

Jika dialog tag-nya ada di akhir, maka akhiri dialog dengan tanda baca koma seperti dicontoh (a).

Dan jika dialog tag-nya ada di awal, maka akhiri dialog tag-nya dengan tanda koma dan akhiri dialog dengan tanda titik atau tanda tanya jika dialognya berupa kalimat tanya.

Dan jangan lupa, awali dialog dengan huruf kapital jika dialog tag-nya berada di awal seperti contoh (b).

Tapi, harus bisa membedakan mana dialog tag dan mana yang bukan dialog tag.

Seperti contoh di bawah ini, perhatikan :

c) "Kemarin aku melihatmu berjalan berdampingan dengan Hurem." Retno menatap Miki tajam.

d) Mata Retno menatap Miki tajam. "Kemarin aku melihatmu bersama Hurem."

Nah, contoh di atas itu BUKAN lah dialog tag. Melainkan kalimat aksi/aktivitas yang mendeskripsikan aktivitas lain si pengucap sambil mengucapkan dialog.

Jika kalimat yang mengikuti dialog bukan dialog tag, maka akhiri dialog dengan tanda titik seperti contoh (c).

Dan jika kalimat tersebut berada di awal sebelum dialog, maka akhiri kalimat itu dengan tanda titik juga, seperti di contoh (d).

###

Perlu diingat juga, jika kalimat setelah dialog BUKAN lah dialog tag maka harus diawali dengan huruf besar walaupun dialog diakhiri tanda tanya sebelum ditutup dengan tanda petik.

Misalnya seperti ini:

e) "Kau mencintaiku?" Mata Muj menatap penasaran ke arah Fara.

Bagaimana jika dialog tag terletak di antara dua dialog?

Perhatikan contoh di bawah ini :

f) "Aku mencintaimu," bisik Brian pada Sesya. Brian menggenggam tangan Sesya. "Tanpa peduli apakah kau juga mencintaiku atau tidak, aku tidak bisa menghentikan perasaanku begitu saja."

Jika situasinya seperti itu, maka akhiri dialog pertama dengan tanda titik dan awali dialog kedua dengan huruf besar seperti contoh (f).

g) "Kau!" geram Nadya, "siapa yang telah menghamilimu, Tias?"

Beda kasus kalau situasinya seperti di atas.

Dua dialog di atas sebenarnya masih dalam satu kalimat atau kata lain dialognya itu masih nyambung, cuma terpisah dengan dialog tag.

Jika begitu, maka dialog pertama diakhiri dengan tanda koma begitu pula dengan dialog tag-nya, dan awali dialog kedua dengan huruf kecil seperti contoh (g). Dikarenakan sebenarnya dialog pertama dan kedua itu masih dalam satu rangkaian.

❀❀~❀❀~❀❀~

MACAM MACAM DIALOG TAG :

•>Netral :

ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta.

•>Netral sebagai respons :

sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, potong

•>Ada emosi :

sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda

•>Emosi bernada tinggi :

teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka

•>Emosi bernada rendah :

bisik, gumam, lirih

❀❀~❀❀~❀❀~

Ragam Dialog Tag dan Penggunaannya

Ragam kata yang termasuk dialog tag, sebenarnya ada banyak. Namun, seringkali penulis hanya menggunakan kata itu-itu saja. Kurang bervariasi.

Lebih mudahnya, bisa dibedakan menjadi dua jenis, dialog tag ‘datar’ dan dialog tag yang menunjukkan ‘emosi’.

Contoh:

~Ragam dialog tag datar : ucap, tutur, imbuh, timpal, celetuk, anjur, balas, batin, bisik, cakap, canda, sanjung, sapa.

~Beberapa dialog tag yang menunjukkan emosi : bentak, cerca, caci, keluh, gertak, hardik, geram, gerutu, teriak, sentak, sindir, tuduh, cela, raung, protes, sorak.

~Dialog tag selalu diikuti nama subyek atau kata ganti subyek. Contoh subyek dan kata ganti selain nama orang ; -mu, -nya, dia, ia.

~Kalimat dialog yang diikuti dialog tag tidak boleh diakhiri dengan tanda titik di akhir kalimat. 

Contohnya begini:

“Dia sudah pergi,” kata Lisa.
“Kapan kamu pulang?” tanyaku.
“Sini cepat!” panggil Tian.

Kesimpulan dari contoh di atas, boleh menggunakan tanda apa saja sebelum tanda petik penutup, kecuali tanda titik. Lalu diikuti dialog tag.

~Tanda titik hanya digunakan jika setelah dialog langsung adalah kalimat baru. 

Contoh:

“Kamu nggak perlu ke sini.” Dia berlalu pergi.

‘Dia berlalu pergi’ adalah kalimat baru. Bukan dialog tag. Bisa dipisahkan dengan dialog langsung.

Jadi menggunakan tanda titik di akhir dialog, “Kamu nggak perlu datang ke sini.”

❀❀~❀❀~❀❀~

Teknik mendasar ini perlu dipelajari dengan baik, bagi siapa saja yang ingin belajar menulis. Karya tulis apapun itu.

Penggunaan dialog tag, sebenarnya juga dipengaruhi oleh pengambilan sudut pandang atau yang biasa disebut Person of View/PoV atau banyak orang bilang point of view... sama saja sebenarnya.

~Untuk cerita yang menggunakan POV satu, kata yang bisa digunakan memang terbatas.

Karena, tokoh yang berperan sebagai ‘aku’ tidak bisa membaca pikiran orang lain. Misalnya begini, kata ‘dalih’ tidak tepat digunakan, kalau si tokoh tidak punya bukti konkret sebelum dialog itu diucapkan.

Contoh ; “Semalam, aku pergi. Tapi tidak untuk bertemu dengannya,” dalih laki-laki yang kini berstatus sebagai pacarku.
Contoh di atas sudah pasti salah menggunakan dialog tag.

Si ‘aku’ tidak bisa ditulis mengetahui pacarnya berdalih, kalau pertanyaan atau pernyataan yang dia lontarkan sebelumnya, hanyalah praduga tanpa bukti.

Beda lagi kalau si ‘aku’ memang sudah tahu ke mana si pacar pergi. Boleh dan sah kata ‘dalih’ digunakan sebagai dialog tag.

~Keterbatasan penggunaan dialog tag juga berlaku untuk sudut pandang orang kedua. Karena narator hanya berperan sebagai pengamat.

~Untuk cerita yang menggunakan sudut pandang orang ketiga alias POV tiga. Penulis bebas menggunakan dialog tag apa saja karena narator serba tahu.

Narator tahu apa isi pikiran setiap tokoh, bagaimana perasaan setiap tokoh. Juga latar belakang yang semuanya diketahui oleh narator.

Sudut pandang ini lebih sering digunakan dalam menulis cerita. Lebih luwes dan lebih mudah digunakan. Apalagi untuk yang baru belajar menulis cerpen atau novel.

Semoga bermanfaat dan mari kita sama-sama belajar. Untuk meramaikan Dunia Literasi.

- Adm Autoren Gruppe

Materi ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang