Terimakasih,
Terimakasih atas kenyamanannya yang kau berikan kepadaku dulu, ketenangan yang kau hadirkan sehingga membuatku berharap memilikimu, karena dari perhatianmu membuatku terbenam begitu dalam dari doa-doa yang kuucapkan, ingin memilikimu sepenuh hati tanpa ada rasa keterpaksaan.Saat semuanya sudah berjalan rasa sayangku mulai mendalam kepadamu yang telah aku perjuangkan, meski kau kerap membuatku kesal dengan tingkah aslimu yang menjengkelkan, cuek tak beraturan dan marah tanpa alasan, Sabar dan menyalahkan diri sendiri adalah pilihanku untuk membuat kita kembali baikan.
Walau aku sadar ternyata hanya rasa sakit yang aku terima tapi aku berusaha berlapang dada, berharap sepenuh jiwa agar hubungan kita tetap baik-baik saja, tidak kandas begitu saja dan terbuang dengan sia-sia, walau tak jarang mataku terliang air mata yang keluar begitu saja tanpa aba-aba.
Seandainya kita menyatakan usai, doa di hatiku paling dalam kuingin sang ilahi yang akan memisahkan kita tanpa rasa luka, bukanlah dari rasa bosan dan egois yang menggerogoti jiwa, pergi dan melupakan hubungan kita dan beralih dengannya.