1.1

513 109 13
                                    

"T-taeyoung" Setelah mengatakan hal itu, tubuh Yuna terjatuh dari ketinggian rofftrop karena kehilangan keseimbangan

"YUNA!" Teriak Serim

Semua membeku di tempat. Minhee yang berada di bawah sadar bahwa Yuna terjatuh dari rofftrop langsung berlari ke arah dimana Yuna akan terjatuh

Tangkapan Minhee tepat pada sasaran. Walupun Yuna menindih tubuhnya. Setidaknya kepala Yuna tidak pecah terlebih dahulu

Semuanya yang berada di rofftrop langsung berlarian turun kebawah. Ah iya bahkan Hyeongjun pun ada di sana. Karena Hyeongjun tadi udah sadar

"YUNA!" Teriak semuanya menghampiri Minhee tergesa gesa

"Cepet bawa ke UKS! Itu darah nya yang keluar banyak banget!" Ucap Yeri panik. Minhee sudah tak sanggup untuk membawa Yuna menyerahkannya kepada Seongmin. Sedangkan Minhee di bantu berjalan oleh Wonjin dan Serim

Mungkin badan Minhee remuk karena tertiban tubuh mungil Yuna? Jujur saja. Yuna walaupun kecil tetap saja berat di tambah tubuh nya tadi terjatuh dari ketinggian yang cukup tinggi dan langsung menimpa tubuh Minhee. Pasti benar benar sakit tubuh Minhee

Sesampainya Seongmin di UKS tepat sekali di sana ada perawatan Sekolah. Dan perawat langsung membawa Yuna ke rumah sakit terdekat

Tidak semuanya ikut ke rumah sakit. Hanya Seongmin saja yang ikut. Sisanya di Sekolah. Serim dan Wonjin mengobati Minhee serta Hyeongjun. Karena Hyeongjun tadi belum sepenuhnya pulih

Sedangkan sisanya kembali ke kelas di perintahkan oleh perawat

"Bagaimana keadaan teman saya dok?!" Tanya Seongmin

"Syukurlah pisau nya tidak menusuk organ dalam tubuh pasien. Jadi masih dapat terselamatkan dengan mudah"

Seongmin bernafas lega "Boleh saya menemuinya?" Tanya Seongmin

"Kami akan memindahkan pasien ke ruang inap terlebih dahulu" Seongmin mengangguk mengerti

Setelah Yuna di pindahkan. Seongmin langsung masuk menjenguk keadaan Yuna

"Maaf" Lirih Seongmin
"Gw gk bisa jagain temen gw. Maaf karena gw sempet curiga ke elo. Maaf se maaf maaf nya. Maaf karena tadi gw ninggalin elo. Harus nya gw ajak lo juga" Tanpa Seongmin sadari air matanya turun begitu saja

"G-gw gk mau kehilangan temen gw lagi Na. Please bangun" Lirih Seongmin

"Aakkhh" Rintih Yuna. Yang sepertinya sudah bangun dan sekarang kesakitan

"Kenapa? Ada yang sakit?" Tanya Seongmin panik langsung menghapus air mata nya

"P-perut gw" Rintih Yuna. Lalu Seongmin memencet bel yang berada di samping Yuna. Gk lama kemudian dokter masuk bersama seorang suster

Seongmin memberi tempat agar dokter bisa memeriksa keadaan Yuna

"Pasien baik baik saja. Jangan biarkan pasien banyak bergerak dahulu. Jahitan pada perut nya masih basah" Ucap sang dokter. Seongmin bernafas lega

"Baik dok. Akan saya pastikan hal itu" Ucap Seongmin tersenyum

"Kalau begitu saya permisi" Dokter pun meninggalkan ruangan menyisakan Seongmin dan Yuna

"Minum dulu ya" Ucap Seongmin. Yuna mengangguk lemah. Lalu Seongmin membantu Yuna untuk minum

"Istirahat dulu yang cukup. Jangan pikirin hal yang gk perlu lu pikirin. Dan yang terpenting jangan banyak gerak dulu" Ucap Seongmin khawatir membuat Yuna terkekeh

"Khawatir nih yee?? Ahaha aduh aduh sakit" Ejek Yuna. Eh malah perut nya sakit karena otot perut nya tertarik akibat Yuna yang sempat ingin menertawakan Seongmin yang bagi nya lucu saat memperdulikan diri nya

"Sukurin! Nakal sih! Iyalah jelas gw khawatir!" Ucap Seongmin kesal menjitak pelan kepala Yuna

"Ko gw gk mati?" Tanya Yuna heran

"Lu mau mati hah?! Lo gila apa gimana?! Bersyukur lu masih idup!" Ucap Seongmin

"Bukan gitu. Kan tadi gw jatuh terus harusnya kepala gw pecah kan? Ini baik baik aja. Cuma luka perut doang" Ucap Yuna

"Minhee tepat di bawah lo saat jatoh. Jadi badan nya lagi remuk noh di Sekolah ahaha" Ucap Seongmin

"Titip salam buat Minhee makasih dan maaf udah bikin badan nya remuk karena berusaha nolongin gw" Ucap Yuna

"Yaelah sans. Lo selamat aja Minhee pasti udah maafin elo. Yang terpenting sekarang kesehatan lu dulu" Ucap Seongmin

Yuna mengangguk "Gimana keadaannya Hyeongjun? Duh gw belom sempet liat keadaan dia tadi" Tanya Yuna

Seongmin menggeleng "Lu masih tetep Yuna yang gw kenal ya. Selalu mementingkan yang lain dari pada lu sendiri. Liat diri lu sendiri dulu gimana Na. Bahkan keadaan lo lebih buruk di banding Hyeongjun. Hyeongjun gpp kepalanya cuma kebentur doang tadi kayak nya" Ucap Seongmin. Yuna terkekeh

"Iyalah. Karena gw gk bisa hidup tanpa kalian. Sekalipun ada pembunuh di antara kalian" Ucap Yuna terkekeh

"Udah. Sana lo istirahat. Bentar lagi paling ada yang jenguk kesini mereka. Gw duduk di sofa itu ya" Ucap Seongmin beranjak menuju sofa. Yuna memejamkan matanya

Tbc
Oke maapin banget
Cerita nya makin ngaco
Gk tau itu author nya nulis apaan😭😭
Maaf juga kalo masih ada kekurangan
Makasih udah mau sempetin waktu nya untuk baca ehehehe

05/05/20

[i] School CravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang