Tiara berjalan menuju kantin dengan menghentakkan kakinya kesal. Ia bahkan tak memperdulikan beberapa pasang mata menatapnya tak terkecuali Clara dan Squadnya.Clara menatap Tiara dengan geram mengigat kejadian kemarin yang masih segar diingatan, Gea dan Alice saling melempar pandangan lalu menatap Clara yang masih menatapi Tiara.
"Kau hanya melihatnya Clara?" tanya Gea membuat Clara berpindah menatapnya.
"Ayo kita buat pelajaran padanya." ucap Alice yang mendapat anggukan semangat dari Gea, sedangkan Clara hanya mengangguk kecil menyetujui ucapan Alice.
"Tetapi, kita perlu memikirkan sebuah strategi untuk menjatuhkannya." ucap Clara membuat Gea dan Alice kaget dan menatap satu sama lain kemudian tertawa geli.
"Strategi? Ini seperti bukan dirimu Clara." ucap Gea disela tawanya. Clara hanya menatap malas Gea dan Alice yang masih tertawa, sosok Tiara yang membeli makanan kembali menjadi perhatian Clara.
"Apa kalian tidak tahu siapa dia?" tanya Clara menatap Tiara yang membelakangi mereka. Gea dan Alice berhenti tertawa, keduanya menatap punggun Tiara yang masih tak sadar diperhatikan.
"Dia hanya mahasiswi biasa yang beraninya mencari masalah denganmu." ujar Gea santai sambil mengambil satu potong irisan kentang goreng lalu mengunyahnya.
"Aku tambahkan, dia sosok jalang menjijikan yang berani menganggu kita." ucap Alice membuat Gea tertawa sedangkan Clara masih sibuk menatapi Tiara.
"Kau terlalu frontal Alice." Gea menyenggol bahu Alice pelan dan masih setia tertawa mendengar ucapan Alice seakan-akan itu sebuah lelucon menggelikan.
"Hal wajar jika tanganmu seenaknya disakiti oleh jalang itu." ucap Alice menambahkan membuat Gea semakin tertawa lebar. Clara mendengus pelan mendengar ucapan kedua bawahannya, ia menatap Gea dan Alice dengan wajah datar.
"Apa dirumah kalian tidak ada televisi?" tanya Clara membuat Gea dan Alice berhenti tertawa.
"Clara kau serius menanyakan itu pada kami?" tanya Alice menunjuk dirinya dan Gea bergantian yang dibalas anggukan dari Clara.
"Ya aku serius, jika kalian tidak memiliki televisi aku akan dengan senang hati memberikannya." ucap Clara menegakkan badan lalu melipat tangan didada bersikap bossy.
"Tidak perlu aku sudah memiliknya 5 dikamarku." ucap Gea menatap kesal Clara yang bersikap meremehkannya namun Alice tampak mengerutkan dahi.
"Apa kau tau identitas aslinya Clara?" Tanya Alice membuat Clara tersenyum menatapnya. Clara tahu bahwa Alice memiliki otak yang cerdas berbeda dengan Gea yang lebih memiliki keahlihan dalam menyebar dan mencari informasi. Namun untuk kasus Tiara tampaknya Gea terlalu lengah.
"Tentu saja aku tahu, aku rasa separuh dari kampus ini mengenal itu walaupun dia masih tergolong baru di kampus ini." ucap Clara membuat Gea dan Alice kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back [ #2 EDISON SERIES ]
Teen FictionBerawal dari pertemuan yang menyebalkan, antara Tiara Edison anak kedua dari Diego Edison dengan Winter Ednes anak pemilik sekolah elit di Chicago. Tiara benar-benar membenci sosok Winter karena sikap angkuh dan gayanya yang cool, hal itu membuat Ti...