01 - Hari pertama

8 1 0
                                    

Hari Senin merupakan hari pertama sekolah bagi Sia, gadis itu terlihat sedang buru-buru memasuki gerbang sekolah karena jam ditangan menunjukan pukul tujuh lewat tujuh.

anjir telat kan gue -batin Sia

Sebenarnya Sia terlambat karena terlibat bacot-bacotan dengan adiknya Alice, mereka meributkan siapa yang akan diantar duluan. Sia akhirnya mengalah tapi takdir berkata lain ketika diperjalanan menuju sekolah Sia, mobilnya mogok dan Sia harus memesan ojek online untuk melanjutkan perjalanan-nya ke-sekolah.

Jujur Sia tidak terlalu suka naik motor apalagi ojek online salah satu alasanya yaitu-----Panas.
Dari kecil Sia sudah terbiasa diantar jemput dengan mobil jadi tidak heran jika Sia merasa sedikit risih naik ojek online.

***

SMA Harapan Bangsa

Salah satu SMA yang masuk golongan favorit dikalangan atas, dikarenakan sekolah ini memiliki fasilitas anak sekolah cukup bagus. Sekolah ini memiliki lapangan yang terbagi 2; Biasa digunakan untuk upacara bendera tentunya dan berolahraga antara lain; futsal, basket, dan volly.
Sporthall untuk beristirahat jika selesai berolahraga.
Kolam berenang dalam ruangan. Perpustakaan yang terbagi 2; Perpustakaan satu yang memuat buku cetak untuk kelas 10 dan 11, sedangkan Perpustakaan dua, lebih banyak buku untuk kelas 12.
Disetiap sudut sekolah terdapat kantin; Sekolah ini berbentuk segi empat yang berarti kantin disekolah ini ada 4.
Ruangan guru, Ruangan kepala sekolah, Ruangan wakasek, Ruangan Bk, serta Uks terdapat dibagian depan setelah koridor utama.
Terdapat Lab komputer, Lab kimia, Lab fisika, Lab biologi, Ruang bahasa Inggris, dan Toilet yang terbagi 3 untuk; Wanita, Pria, dan Guru.
Tentunya sekolah ini milik Papa-nya Sia, Bahkan tidak jarang guru yang mengajar disekolah ini adalah kerabat dari Papa-nya.

***


Jam tangan yang melingkar ditangan Sia menunjukan pukul 07.10 itu artinya upacara akan. Bukan akan. Bahkan sudah dimulai.
Sia mempercepat langkah-nya dikoridor dengan berlarian kecil tiba-tiba,

BRAKKKKK

"Aww. Lutut gue, anjirrrr."

"Maaf, Gak sengaja." suara tersebut masuk ke-indra pendengaran Sia.
Perlahan Sia sedikit mengangkat kepala-nya dan melihat tepat didepan Sia berdiri seorang laki-laki memakai pakaian sekolah yang sama dengan Sia.
Laki-laki itu mengulurkan tangan-nya untuk membantu Sia berdiri, tidak membuang waktu Sia menerima uluran tangan laki-laki itu dan mencoba berdiri dengan perlahan.

"Maaf sekali lagi. Gue gak sengaja." laki-laki itu berkata sambil tersenyum.

anjir ganteng -batin Sia

"Iya gapapa." jawab Sia seadanya sambil membersihkan rok-nya yang sedikit kotor.

"Kenalin, nama gue Galeno Manuel Rossler. Gue murid baru disini." Laki-laki itu mengulurkan tangan-nya sekali lagi untuk berjabatan dengan Sia.

"Galexia Arletta Wiliams, lo bisa panggil gue Sia." balas Sia dan menyambut jabatan tangan dari laki-laki itu.

"Lo bisa panggil gue Nuel." Sia tersenyum dan beberapa saat kemudian wajah Sia berubah pucat pasih.
Nuel melihat Sia yang tampak cemas "Lo kenapa?"

"Ehm, kita udah telat." Sia memandang sekitar koridor, Sunyi.

"Kita?" Nuel memandang Sia dan memperlihatkan senyum miring-nya.

GALEXIA || mis recuerdos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang