02 - Dia siapa?

9 1 0
                                    

Hari ini Sia berangkat lebih awal, takut-nya ia terlambat seperti kemarin. Jam tangan milik Sia menunjukkan jam enam lewat dua puluh.
Sia melewati koridor yang terbilang masih sepi, ia langsung menuju kelas dan duduk dibangkunya.

Creepy juga sekolah gue kalo sepi kek gini -Sia membatin.

Sia menyapu pandangan seluruh kelas baru ia dan ada seorang laki-laki tepat duduk dibelekang Sia dan ada dua perempuan, yang satu bernama Angel dan satu-nya lagi bernama Gaby.
Sia mengeluarkan ponsel-nya memasang headset untuk mendengarkan lagu. Alunan lagu The Chainsmokers yang berjudul my type ft. Emily Warren melantun ditelinga Sia.
Tiba-tiba ada seorang yang menepuk pundak Sia, ia refleks langsung melepas headset dan memutar tubuh-nya menghadap belakang. Sia mencari siapa yang menepuk pundak-nya, ternyata itu laki-laki yang menempati tempat dibelakang Sia, Clavier Barcenio.

"Eh, hai." sapa laki-laki itu sambil tersenyum.

"Hai." Sia membalas sapaan laki-laki itu dengan senyuman.

"Kenalin gue, Clavier Barcenio." sambil menjulurkan tangan kanan, niat berjabat tangan untuk kenalan. "Lo bisa panggil gue Clav."

"Galexia Arletta Wiliams. Lo bisa panggil gue Sia." Sia menerima jabatan tangan itu dengan tersenyum kikuk.

"Seneng banget boleh kenalan sama lo." lagi, Clav tersenyum "Ayah lo pemilik sekolah ini, kan?"

"Iya, biasa aja lo." Sia tersenyum, lagi.

"Lo hobi-nya senyum, yah?"

"Eh--enggak kok, cuma suka aja."

"Yah gapapa deh. Lo cantik aja kalo senyum."

"Ish, lo bisa aja----" ucapan Sia terpotong kerena muncul seorang laki-laki dengan gaya badboy. Ia mengambil tempat disebelah Clav, melepas tas dan keluar begitu saja. Melewati Clav dan Sia yang memandang aneh laki-laki tersebut.

"Eh dia siapa?" tanya Sia

"Dia Rios temen gue yang kemarin gak masuk." jawab Clav seadanya

Sia hanya mengganguk. Tidak lama setelah itu Jenni datang berbarengan dengan cowok yang tidak asing menurut Sia, Josua Robert.
Jenni tersenyum seperti layaknya orang jatuh cinta. Sia yang melihat ekspresi Jenni tersadar dan menanyakan hal tersebut kepada sahabat-nya ini.

"Lo kenapa senyum-senyum gak jelas???"

"Itu tadi gue dijalan, kan mobil gue mogok. Terus gue ditolongi sama Josua." Jenni semakin melebarkan senyuman.

"Apa sih, gitu aja baper."

"Ishh mendukung sedikit kek sama sahabat. Btw yah, si Josua tuh so sweet njirrr."

"Udah berani jatuh cinta beneran nih, gak kayak dulu di Smp???" Sia tersenyum miring dan meledek Jenni, seketika senyum Jenni luntur dan digantikan oleh tatapan horror.

"Plis deh gak usah bahas yang dulu-dulu."

"Senyum lo, langsung luntur ajaaaa hahahaa."

"Yeh si anjai."
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran pertama dimulai, Sia mencuri pandangan dikursi belakang-nya tepat disebelah Clav. Kosong tidak ada yang menempati tapi ada sebuah tas hitam.

***

Kelas XI IPA 2 terasa sepi, entah kemana manusia-manusia lainnya selain kekantin, intinya kelas ini nampak kosong. Hanya tinggal beberapa murid, tidak terkecuali Sia.
Bel istirahat sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, tapi Sia enggan berdiri dari tempat duduk-nya sedangkan Jenni sudah kekantin dari tadi, Sia menolak ajakkan Jenni dengan alasan tidak lapar. Yah sebenarnya Sia lapar, hanya saja ia malas untuk membeli makanan dikantin yang bisa dibilang terdapat banyak umat manusia yang-----

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GALEXIA || mis recuerdos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang