Prolog

12 3 0
                                    

Author POV

"PEMENANG OLIMPIADE FISIKA TINGKAT NASIONAL JATUH KEPADA....." teriak seorang pembawa acara sembari melihat kertas digenggamnya "GALEXIA A---"
Tiba-tiba hujan deras turun dan membasahi seluruh lapangan tersebut, orang-orang berlarian mencari tempat berteduh karena derasnya hujan. Begitu pun dengan gadis yang bernama Galexia.

Seketika ia mendengar suara samar-samar memanggil namanya dan ia tersadar -----
------ "GALEXIA!!!!!" teriak seorang wanita dari luar kamar. Sedangkan yang dari tadi dipanggil masih dengan posisi memeluk guling dan menarik kembali selimutnya.
"Galexia bangun!!! Ini hari pertama kamu sekolah." sambil membuka pintu kamar dan melihat putrinya masih dalam mode tidur nyenyak.

Anak ini -batin wanita tersebut

Seketika wanita itu tersenyum ia mempunyai ide yang sangat bagus menurutnya, dengan posisi memandang putrinya yang masih tidur ia berteriak sekali lagi dengan suara yang cukup keras dari sebelumnya.
"GALEXIA UDAH JAM 7!!!!!!" seketika ia melihat reaksi putrinya langsung melepas pelukan ria bersama gulingnya dan melempar selimut ke-sembarang arah.

"HAH UDAH JAM TUJUH!!?" mata gadis itu terbuka lebar dengan refleks tentunya,
Omigosss hari pertama sekolah gue ?! Masa iya gue terlambat demi doi yang gak peka-peka sumpah gue dari kelas 10 gak pernah terlambat -pikir gadis itu.

"Tapi boong." ucap Velita mama Galexia dengan gaya yang santuy-nya.

"Ishhhh, apa sih mah." Galexia langsung mengubah raut mukanya yang tadinya panik sekarang sudah biasa saja.

"Makanya kalo dibangunin langsung bangun, udah jam setengah 6." ucap Velita sambil keluar kamar.

"Hmm iya." balas Galexia dengan malas.
Setelah itu ia langsung bersiap untuk kesekolah.

***

Galexia Arletta Wiliams biasa dipanggil Sia, gadis ini bertubuh kurus. Rambut coklat panjang. Hidung mancung dan ketika tersenyum memiliki lesung pipi. Ia juga memiliki gigi kelinci dan mata yang berwarna hitam. Sia menyukai pelajaran Fisika dan tidak menyukai pelajaran Sejarah. Sia memiliki tingkat kepo yang berlebihan seperti remaja pada umum-nya, Sia termasuk orang yang friendly, murah senyum dan tidak sombong. Jika Sia sudah terlanjur kecewa kepada seseorang maka ia sulit untuk percaya kembali. Bahkan jika Sia mempunyai masalah dengan seseorang tidak jarang ia menyindir dengan kata-kata pedas. Sia juga tidak menyukai orang yang caper dan pansos. Sia juga tidak perduli jika ada orang yang membenci-nya secara terang-terangan.

Silakan benci saja ia juga tidak perduli, ck.

Gadis cantik ini adalah anak pertama dari pasangan Albert Wiliams dan Velita Ravenly. Sia juga mempunyai 2 adik perempuan yang pertama bernama; Alice Krystal Wiliams tentunya cantik dan berbeda 5 tahun lebih muda dari Sia. Adiknya yang satu ini adalah kpopers garis keras dan masih menduduki bangku SMP kelas 1. Sedangkan adiknya yang kedua bernama; Trinity Alexa Wiliams memiliki wajah lucu dan masih duduk dibangku SD kelas 1.
K

edua orangtua Sia adalah orang sibuk; Ayahnya merupakan salah satu CEO yang sukses menempati beberapa negara yaitu; Indonesia, Jerman, California dan Jepang. Sedangkan ibunya memiliki; Tokoh butik yang sudah 5 tahun berdiri dibeberapa daerah tertentu diIndonesia. Tidak hanya itu bahkan semua sekolah yang ditempatkan oleh Sia dan adik-adiknya adalah sekolah milik perusahaan ayahnya sendiri.


Sekian dulu perkenalannya gaes :)

***

Jam menunjukan pukul 06.15 Sia berjalan menuruni tangga dari lantai atas, sambil memainkan handphone jet black-nya yang berlogo apple tersebut. Sia menyapu pandangannya dimeja makan sudah terkumpul mama papa dan adik-adiknya, Sia langsung mempercepat langkahnya dan menarik kursi disebelah Alice.

"SELAMAT PAGI EVERYBODY!!!" teriaknya membuat semua yang berada dimeja makan tersebut kaget, bahkan Velita mama-nya yang sedang menumpahkan kopi untuk Albert papa-nya meleset jauh dari gelas kopi itu dan,
Malah masuk kedalam piring yang bersebelahan dengan gelas tersebut.

Semua yang berada dimeja makan menyadari hal tersebut dan memberi tatapan pada Sia seolah berkata 'ini-masih-terlalu-pagi-untuk-melakukan-kesalahan-' .
Terlebih lagi tatapan dari mama-nya terasa sangat menyeramkan,

"Yahh, tumpah deh itu kopi." kata Trinity dengan polosnya.

"Mah maafin Sia. Soalnya Sia gak tau kalo mama lagi numpahin kopi." Sia memasang puppy eyes-nya sambil menatap Velita.

"Bahasa lo alay sist." bisik Alice sambil memasang tatapan horror untuk kakak-nya itu. Yang di tatap hanya tersenyum sok imut membalas tatapan adik-nya.

"Galexia bisa gak sih, kamu kurangi teriak-teriak gak jelas kamu itu," ucap Velita sambil memandang tajam kearah putrinya tersebut "Kopi-nya udah pindah tempat karena kamu." keluh Velita lagi.

"Hehe gak bisa mah." balas Sia sambil tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelincinya.

"Dibilangin juga malah senyam-senyum gak jelas, emangnya ada yang lucu?"

"Enggak mah."

"Yaudah makan." Velita langsung bergegas ke-dapur mengambil kain lap dan membersihkan sisa kopi yang terpancar didekat piring tersebut.

06.35
Seketika meja makan hening keluarga kecil itu memulai sarapan pagi mereka, tidak lama kemudian Albert mengangkat suara.
"Udah mau jam 7, kalian mau berangkat sama papa atau sama pak Wira?"

"Eh aku berangkat sama papa ya." jawab Trinity sambil memakai tas sekolahnya. Sekolah Trinity memang berdekatan dengan kantor Albert.

"Aku sama Alice dianterin sama pak Wira aja." jawab Sia sambil memandang Alice.

"Oke."
Mereka pun berpisah dari meja makan tersebut bergegas keluar rumah.

"Mah, pah kita berdua duluan ya." pamit Alice kepada kedua orangtuanya.

"Iya, hati-hati." ujar Velita

Pak Wira adalah supir pribadi dikeluarga mereka sedangkan Bi Inah adalah pembantu dirumah mereka.
Mereka berdua yang setia menemani ketiga bersaudara; Sia, Alice, Trinity. Jika tuan dan nyonya mereka sedang tugas luar.

Tbc~~~


Hai gaes ini cerita pertama gue 🙋

Semoga kalian suka yah
Jangan lupa vote dan komen untuk dukung cerita ini <3


Lovyou gaess

GALEXIA || mis recuerdos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang