᭄Sαкιт༻

5 3 0
                                    

|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|
Friendzone itu gak enak kawan. :')
|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|

Sesampainya di depan UKS, aku langsung masuk ke dalam UKS tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Seperti biasa.
"As-salamualaikum" ucapku dengan nada yang terpisah dan berakhir dengan nada yang sedikit melambat. Aku terkejut atas apa yang aku lihat sekarang.
"Waalaikumsalam..." ucap seorang lelaki yang sedang duduk di atas kasur. Itu adalah Zidan.
Zidan adalah sahabatku sekaligus orang yang aku suka. Dia adalah murid yang aktif, oleh sebab itu dia diangkat menjadi ketua OSIS oleh kepala sekolah. Aku, Zidan, dan Asila sudah bersahabat dari awal masuk sekolah ini, karna dulu kami satu gugus. Tapi saat masuk kelas, kami terpisah. Walau begitu, persahabatan kami tak pernah putus hingga saat ini. Bagi kami bertiga, sahabat itu prioritas nomer tiga setelah agama dan orang tua. Sudah ketebak dong gimana eratnya persahabatan kami bertiga.
Entah sejak kapan aku menyukai Zidan, aku juga tak tau mengapa perasaan ini bisa muncul. Tapi yang pasti, kini rasa sukaku ke dia sudah berubah menjadi sayang. Asila juga mengetahui hal itu, selama ini dia selalu mendukung kedekatanku dengan Zidan. Tapi apa yang saat ini aku lihat, benar-benar menyakitkan. Zidan sedang duduk di ujung kasur yang sedang ditiduri oleh Asila, dan Asila sedang tertidur dengan lelap sambil kakinya dipijat oleh Zidan, saat ini posisi kaki Asila sedang ada di atas paha Zidan. Benar-benar menyakitkan.
"So-sorry kalo aku ganggu kalian" ucapku sambil membalikan badanku kembali, berniat untuk pergi dari tempat itu.
"Eh Dar, santai aja kali. Lagian bentar lagi aku juga mau pulang ke kelas, nanti kasihan Asila kalo kamu juga pergi" ucap Zidan sambil tersenyum.
Aku hanya bisa tersenyum pahit untuk membalasnya, kini Zidan masih memijat kaki Asila dengan tenang, namun terkadang dia menunjukan senyumnya. Astaga, aku tak bisa terus menerus disini. Terlalu menyakitkan.
Tak terasa air mataku mulai menumpuk di pelupuk mata, memaksa menerobos keluar dari sana. Aku pun pergi berjalan ke arah kasur satu lagi yang kosong, untungnya saat ini posisi UKS sedang sepi, dan cuma ada kami bertiga di sini. Aku duduk di atas kasur yang kosong itu dan mulai memperhatikan mereka, sambil tersenyum pahit menghadapi kenyataan yang ada.
"Kamu ngapain ngeliatin aku mulu? Kamu terpesona yah dengan ketampanan aku ini?" ucap Zidan dengan nada percaya diri.
"Ih, percaya diri banget kamu. Siapa juga yang ngeliatin kamu, orang aku ngeliatin Asila kok. Oh ya, Zidan kamu sejak kapan ada di sini?"
"Sejak 15 menit yang lalu, kalo gak salah. Kenapa emangnya?"
"Gak apa-apa kok, cuma nanya aja. Oh ya, kamu... kamu suka yah sama Asila?" ucapku secara spontan. Astaga Dara, ngapain kamu nanyain hal itu.
"Hah... kok kamu nanyain hal kayak gitu sih? Eng-enggak kok, aku gak suka sama Asila"
"Bohong kamu.. udah keliatan kali, kalo misalkan kamu suka sama Asila" ucapku dengan nada bercanda.
"Eh, keliatan apanya sih? Orang beneran kok, aku gak suka sama Asila. Aku memang lagi suka sama orang, tapi bukan sama Asila"
"Oh ya? Astaga... seorang Zidan Arya Nugraha bisa suka sama orang... cieee... siapa nih kira-kira orang yang beruntung dapetin hati ketua OSIS yang galak ini"
"Ada lah orangnya, tapi aku gak bisa bilang sekarang. Nanti kalo waktunya pas, pasti aku bakalan bilang ke kamu dan Asila. Ya udah deh, aku mau ke kelas dulu, ada yang mau aku kerjain soalnya. Bye..." ucap Zidan sambil langsung berlari keluar UKS tanpa sempat aku menjawabnya.
***
Voment okay:)

Cinta Antar Sahabat [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang