9. ♥ Bertemu

347 27 0
                                    


Senin siang, setelah pulang dari sekolah. Rizka dan Manda memutuskan untuk pergi ke Bank. Setelah mendapatkan izin ke luar melalui ustadzah Hanim.

Rupanya mereka berdua juga sedang beruntung karena dipinjamkan sepeda motor milik pondok. Membuat senyum Rizka mengembang karena ia tak repot repot menaiki angkot ke jalan raya.

Jarak antara Bank dan Pondoknya memang tidak terlalu jauh, kalo hanya menaiki sepeda motor mungkin hanya 25 menit an. Untuk itulah ia bersikeras tidak ingin naik angkot dengan alasan malas berdesak desakan.

"Eh nak Rizka tunggu..." cegah ustadzah Hanim sambil menyodorkan uang 550 ribu.

Manda maupun Rizka mengernyit. "Kalian kan mau pergi ke Bank, sekalian belok ke kanan menuju swalayan bisa."

"Ke swalayan? Ngapain." Manda berpikir keras.

"Ye maimuna ya belanja sayur lah buat makan para santri, Lola lu." Celetuk Rizka membuat Manda terkekeh.

"Kok sayur sih ?" Saut Manda heran.

Hanim tersenyum. "Tidak nak rizka, semua keperluan memasak didapur sudah di urus santri ndalem."

"Lah kalo bukan beli sayur beli apa Tadzah.."

"Setelah kamu ke Bank masukin duit, kamu ke swalayan terdekat ya beliin keperluan mandi Hansa, ini catatan nya."

"Adik ustadzah, dek Hansa udah dateng ke ndalem tadzah." Ucap Rizka dengan mata yang berbinar.

Ustadzah Hanim mengangguk "iya tadi pagi jam 10 habis dari surabaya."

"Yes bisa ngajak main lagi deh."

Rizka mengangguk, ia menerima uang beserta catatannya itu lalu memasukannya kedalam tas. Mereka berdua bergantian menyalimi tangan ustadzah Hanim dan segera pamit pergi menuju ke Bank kemudian ke Swalayan.

Mereka berdua menjalankan sepeda scoopy itu, dengan Rizka yang menyetir dan Manda yang menumpang.

Rizka memberhentikan scoopynya setelah lampu merah menyala. Ia melirik kaca spion, aneh melihat raut wajah manda seolah sedang tegang.

"Man...tumben lo diem aja." Tanyanya

"Bacot lu gue kebelet pipis ini cepetan."

"Lah tadi sebelum berangkat gak sekalian anjir lu"

"Dahlah cepet nyampe di SPBU nanti berenti"

"Bangkee"

Manda langsung menoyor helm rizka "misuh mulu dikurangin misuhnya lu tuh santri njir"

"Ngaca ya situ juga suka misuh"

Manda nyengir. "Iye iyee..Cepetaan lampu dah ijo tuh"

Rizka mengernyit lantas hanya mengangguk mulai melajukan scoopynya ditengah padatnya lalu lintas.

***

"Riz beli baju yokk"

Rizka menoleh, "gue lagi ngirit ndaa"

"Kalo gitu cemilan, kan dikamar cemilan kita habis"

"Iye serah" ucapnya mulai melajukan motornya keluar area Bank menuju swayalan.

Sesampainya disana, Manda malah menyuruh Rizka belok ke mall saja. Katanya lebih lengkap dan bisa mengulur waktu. Rizka mendengus namun akhirnya menuruti saja apa mau Manda. Dia males debat lagi PMS, taukan cewek kalo lagi PMS ngamuknya kek apa. Semua di matanya terlihat menjengkelkan.

Mereka akhirnya sampai di salah satu toko babyshop di Mall. Manda mengambil trolly dan segera mendorongnya perlahan dibelakang Riska. "Ris jan cepet cepet dong jalannya santuy aja."

Santri Koplak (BERIMAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang