16. I'm sorry

11 2 0
                                    




" benar,senja meredup,senjaku perlahan hilang,dan kini ia juga mulai meredup seperti senja "
—clayrie


Song recommendation

Senja di ambang pilu —•Danilla





Ia mengelus rambut mulletnya melihat begitu banyak rambut yang rontok menempel pada tapak tangannya. Ia mengusap rambutnya lagi dan telapak tangannya di penuhi rambut rontoknya lagi. Ia memandang wajahnya di cermin. Melihat wajahnya yang begitu pucat. Ia merasakan tubuhnya begitu dingin. Lengannya telah di penuhi lebam biru.

Ia mengambil buku diary berwarna coklat miliknya di laci mejanya. Mengambil pulpen bertinta hitam,lalu ia mulai menulis sesuatu di buku diarynya itu. Ntah apa yang ia tulis,ia menulis dengan mata yang berkaca-kaca dan tangannya yang gemetar.

Lalu tiba-tiba darah segar keluar dari hidungnya, menetes pada selembar kertas penuh kalimat buku itu. Ia segera mengambil obatnya dan minumnya juga mengambil tisu untuk membersihkan darahnya. Ia menghadapkan wajahnya ke langit-langit kamar,agar darah berhenti keluar dari hidungnya. Ia melanjutkan apa yang ia tulis di buku diarynya.

Satu jam berlalu, akhirnya ia selesai menulis dibuku diary miliknya. Seseorang datang dan menepuk pundaknya dari belakang, Kyungsoo.
Kyungsoo yang melihat tisu dengan bercak darah yang banyak itu langsung membuangnya.

"Dokter yang ngerawat lu nyerahin lu ke gue,dan sekarang gue yang bakalan jagain lu terus,lu harus sembuh,ku ngga boleh ninggalin clayrie" ucap Kyungsoo pada taehyung yang sembari meletakkan rapi bukunya ke dalam laci seperti semula.

Taehyung menatap Kyungsoo dalam
"Udah ngga ada harapan lagi buat gue,gue tinggal nunggu waktu,dan di sisa waktu gue ini,gue mau buat clayrie sebahagia mungkin. Waktu gue bersama clayrie menang singkat,tapi gue janji,gue bakalan bahagiain dia dulu sebelum gue pergi nanti" ucap taehyung dengan senyum tipisnya. Kyungsoo memeluk taehyung,pelukan yang begitu dalam.

"Lu ga boleh ngomong gitu,umur lu panjang,lu bakalan terus sama adik gue" ucap Kyungsoo begitu yakin. Ia melepaskan pelukan itu

"Senja bahkan udah ngasih tau gue,gue bakalan hilang" ucap taehyung sekali lagi dengan senyum tipisnya pada Kyungsoo.

Kyungsoo membantunya untuk beristirahat di kasur. Kyungsoo membereskan obat juga gelas bekas yang tadi taehyung pakai agar jika clayrie masuk,ia tidak curiga.

Setelah taehyung tidur,ia di bantu Kyungsoo untuk kemoterapi. Taehyung Berbaring diatas ranjang ruangan kemo tersebut. Kyungsoo mulai memasangkan alat-alat kemoterapinya.
Waktu berjalan, taehyung pun akhirnya selesai menjalani kemoterapi,ia bangun dan langsung memuntahkan isi perutnya,ia juga merasa kepalanya begitu sakit karena efek kemoterapi yang ia jalani.  Taehyung tiba-tiba pingsan begitu saja, Kyungsoo yang panik pun langsung membawa taehyung untuk tidur di ranjang.

Kyungsoo menyuntikkan beberapa obat untuk taehyung. Ia memasangkan alat pendeteksi jantung pada taehyung juga infus dan alat bantu pernafasan taehyung. Terlihat alat pendeteksi jantungnya lemah. Ia memanggil kai dan jaehyun untuk membantunya menangani taehyung,tanpa sepengetahuan clayrie.

"Ini udah tahap paling parah, clayrie harus tau" ucap jaehyun dengan tegas, Kyungsoo dan kai mengangguk tak yakin.



"Gimana? Udah ada?"

"Clay,dalam waktu satu hari kita ga bisa datengin darah dan ginjal secepat itu,minimal seminggu" jelas jihyo dengan wajah cemasnya

Clayrie pergi begitu saja meninggalkan jihyo dan Baekhyun yang sedang berusaha menemukan ginjal dan darah yang cocok untuk Mark.

Clayrie masuk ke ruangan Mark. Ia melihat cinta pertamanya itu terbaring lemah di ranjangnya. Dengan alat medis yang tertancap di tubuhnya alat pendeteksi jantung yang semakin melambat. Ia duduk di samping Mark,mengelus wajah pucat Mark dengan tangannya yang gemetar.

Ia meneteskan air matanya begitu saja saat ia melihat Mark. Dalam hatinya begitu hancur setiap melihat keadaan Mark yang semakin hari semakin buruk. Bahkan ia hanya punya waktu satu hari untuk membuat Mark pulih seperti kemarin lagi.

"Jangan pergi,sembuh ya" ucap clayrie dengan gemetar dan air matanya ya g terus menetes pada tangan Mark yang ia genggam.

Sungguh,ia tidak ingin kehilangan Mark untuk kedua kalinya. Ia sudah cukup waktu itu ia hancur karena Mark meninggalkannya,kali ini ia memohon untuk Mark tetap ada.

"Dokter,kita berhasil menemukannya,ginjal dan darah yang cocok untuk pasien sudah ada sekarang,kita bisa melakukan tindakan Sekarang" suster yang tiba-tiba masuk ke ruangan Mark. Clayrie sangat kaget dan juga senang mendengar ala yang suster itu ucapkan.

Ia segera bersiap di ruangan tindakan untuk menyelamatkan Mark.




Taeyong duduk di depan ruangan tindakan clayrie. Ia menggigit kuku ibu jarinya,pertanda ia begitu cemas dengan apa yang akan ia katakan pada clayrie soal taehyung. Ia tau ini pasti akan membuat clayrie begitu sakit dan hancur.

Beberapa menit kemudian, clayrie keluar dengan masker putih yang menutupi hidung dan mulutnya. Ia melepaskan maskernya juga sarung tangan yang ia pakai. Tersenyum lega pada taeyong.

"Clay,ikut gue" ajak jaehyun yang tanpa basa-basi langsung menarik clayrie untuk berjalan cepat.

Mereka sampai di depan ruangan taehyung.Jaehyun mengajak clayrie untuk melihat keadaan taehyung dari luar ruangan. Mereka dan taehyung hanya dibatasi kaca besar ruangan khusus taehyung.

Clayrie yang melihatnya pun sangat sangat kaget dan hancur. Ia melihat dengan jelas lelakinya terbaring begitu lemah di ranjang. Dengan alat-alat medis yang tertancap di sebagian tubuh prianya,dan alat bantu pernafasan prianya. Ia memegang kaca tersebut,air matanya seketika mengalir dengan sangat deras. Ia mengetuk-ngetuk perlahan kaca itu,ia memanggil nama taehyung.

"Taehyung punya kanker darah,ini udah tahap paling parah,dia udah lama kena stadium 4. Dia bilang ke kita buat jangan kasih tau lu,dia gamau lu nangis karena dia,dia gamau lu susah karena dia,dia gamau lu ngerasain sakit yang dia rasain,dia gamau lu berjuang biar dia sembuh. Dia mau,biar semua itu dia sendiri yang rasain. Sekarang,kita ga bisa lakuin apa-apa,sembuh atau engga nya itu rahasia semesta" jelas jaehyun pada clayrie.

Clayrie berlari masuk ke ruangan taehyung begitu saja. Ia menangis terisak di samping taehyung. Dirinya begitu hancur melihat keadaan lelakinya. Ternyata benar,taehyung sednag tidak baik-baik saja selama ini.

Clayrie menggenggam tangan taehyung. Ia berteriak sekencang mungkin. Tangis terus menerus mengalir. Seluruh tubuhnya gemetar hebat saat itu. Jaehyun langsung menariknya ke pelukannya. Ia memeluk clayrie erat,mencoba membuat clayrie tenang. Clayrie benar-benar terisak dalam pelukan hangat jaehyun.

"Kenapa? Kenapa dia harus gitu?? Dia bilang dia mau jadi senja selamanya buat gue,dia bilang dia bakalan terus sama gue,tapi kenapa dia ingkar" ucap clayrie dengan sangat terisak.





—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Si senja dan si dokter   -•·· KTH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang