Jam dinding menunjukkan pukul 07:00 pagi , bel sekolah berbunyi keras , di pastikan siapapun yang berada di area sekolah akan mendengar nya. Anak-anak Osis langsung bergegas Mengarahkan para murid untuk segera masuk ke kelas masing-masing. Ketua Osis membawa kayu panjang tumpul yang membuat orang-orang takut.
“ Masuk Semuanya masuk !! ”
**
Kini Ezra berjalan santai menelusuri koridor , sambil mengunyah permen karet dan sesekali membuat gelembung di mulut. Ezra menggenggam handphone nya kuat-kuat. Tatapan lelaki itu sangat datar dan tenang . Bahkan tak ada tanda-tanda takut akan di tegur Ketua Osis ataupun guru yang lewat berjaga.
Ezra berbelok , melewati koridor yang menghubungkan kelasnya dengan UKS. Tak jarang siapapun melihat Ezra akan mencibir , ntah tentang sifatnya atau bentuk wajahnya yang memang pantas untuk di kagumi.
Brukkk
“.......duhh ”
Handphone Ezra hampir terlepas dari genggaman , untung Ezra menggenggam dengan kuat , kalau saja lelaki itu lehai , Pasti handphone nya sudah terjatuh di lantai dengan keras.
Ezra menoleh , matanya menelisik , melihat seseorang yang tentu saja menabraknya . Ntah lah , itu Ezra yang salah atau malah sosok laki-laki itu yang menabrak nya lebih dulu.
“ Kalau jalan tuh liat-liat ” Seru lelaki itu
Ezra mengangkat sebelah alisnya acuh , ia tak memperdulikan sama sekali. Bahkan dalam hatinya berkata bahwa dia yang salah , dia yang menabrak Ezra lebih dulu.
“ Minta maaf gek , malah diem aja ” Dia pergi , melewati Ezra dengan tatapan kesal.
Sambil mengangkat kedua bahunya samar , Ezra melanjutkan langkahnya hingga tiba di kelas.
**
“ Aldiss ” Panggil Kean heboh
Aldis menoleh dengan malas “ Apaan ? ”
“ Lu kira-kira nanti ikut eskul apaa ? ”
“ Enggakk tau ”
Kean mencibir , bibirnya berkomat-kamit karena kesal , merasa di acuhkan.
“ Ikut eskul bareng guee yuu ” Ujar Kean dengan semangat.
“ Eskul apaa ? ”
“ Gue taekwondo ”
Aldis mengangguk-angguk , memikirkan lebih dulu Tanpa harus menjawab.
“ Mau gakk ? ” Kean menyenggol lengan Aldis
“ Enggakk tau , udah itumah enggakk penting ” Aldis menjawab asal , lalu mengeluarkan buku kimia nya dari tas.
“ Lu mah gitu , gue gigit nihh ” Kean merengut , mendekap tangan di dada layaknya orang sedang ngambek.
Aldis memilih tak menjawab , dia terus memerhatikan buku kimia dengan berbagai catatan. Tulisannya makin lama makin membaik , meskipun terkadang menulis dengan kata-kata singkat.
“ Gue punya rekomendasi cogan nihhh ” Ujar Kean tiba-tiba.
Aldis mengerutkan dahi , cogan ? Cowok ganteng ? Aldis kurang tertarik akan itu. Dia hanya menoleh dengan malas-malasan. Tapi Kean sepertinya akan semangat jika menjelaskan hal itu.
“ Lu tau gak ? Cogan di sekolah ini siapa ? ” Kean mendadak seperti cacing kepanasan.
Aldis menggeleng lesuh “ Enggakk ”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Novela JuvenilSingkatnya begini, aku sedang mencintai seseorang yang tak tahu hatinya untuk siapa, aku tetap menunggunya meski tak tahu siapa sebenarnya yang ingin ia temui, dan aku masih saja melangitkan namanya meski tak tahu nama siapa yang selama ini selalu i...