🦋KEBENARAN🦋

16 6 0
                                    

Shan membuka pintu rumah hanya sedikit untuk ayahnya

"Shan...!"
seru ayah dengan senyum ketika melihat putranya ada di hadapannya

"Papa kemana aja...!?"
tanya Shan masih di depan pintu menghalangi ayahnya yang akan masuk rumah

"tadi papa....

"habis judi...? iya..!?"
seru Shan dengan wajah datarnya

"emm... maafin papa ini yang terakhir kali oke... papa janji lain kali ga ...!"

"memang kata kata papah bisa Shan pegang...! papa tau kan keadaan ibu gimana....!? papa mikir dong sekali kali...! jangan mentingin nafsu papa aja...!"
bentak Shan pada ayahnya

"Kak udah kak... jangan teriak teriak gitu kak...! kasian nanti ibu denger...!"

Seru Alga yang mengingatkan kakaknya
__________________________________
sosok wanita yang selalu terjaga di atas ranjang, meneteskan air mata ketika mendengarkan suara keributan di luar sana
__________________________________

kini Shan tersadar segera memalingkan pandangan dan menjauh dari ayahnya

Ayah dengan perasaan menyesal menundukan kepalanya sambil memandang pelastik berisi makanan yang sejak tadi dia bawa
__________________________________

"Heum... Uhukkk... uhkk...!"
seru Wanita itu dari dalam kamar

mendengar suara itu Pak Shandu  segera menaruh makanan yang dia bawa di atas meja makan, kemudian berlari menghampiri istrinya, Winzy, wanita yang selalu terjaga di atas ranjang

pak Shandu berjalan mendekati istrinya dan berlutut di sampingnya

menggenggam tangan Winzy yang terbaring, dengan penuh cinta

"ja...ng...an...ma...rah...pa...da...a..nak....kita....! me...ree...ka... ad...al..ah... ma...lai...kat ... un...tuk..ku...!"
seru Winzy tersenyum, dengan terbata bata sambil meneteskan air matanya

"tidak... Aku tidak marah... Aku akan biarkan mereka tumbuh jadi anak yang berani untuk kebenaran ...!"

"ka... li ...in...i aku....me..ma...af...kan...mu... aku...me...mang... se...la.lu di... si...ni.... ta...pi.... aku... tau... ka..u ti.. dak ber...ju..di unt..uk ...  di... ri... sen....di...ri....!"

Shandu menganggukan kepalanya

"hari ini aku menang judi karna doa mu...! aku pulang dengan uang dan makanan.... apa kamu lapar... akan aku suapi ... tunggu!"

seru Shandu akan melepaskan pegangan tangan mereka, lalu pergi ke dapur untuk ambil makanan namun di cegah oleh Winzy yang menolak Shandu pergi dan melepas pegangan tangan itu

Semakin erat Winzy menggenggam tangan suaminya

"kenapa... ? aku hanya kedapur sebentar setelah itu aku akan kembali ke sini...!"

Winzy menggelengkan kepalanya dengan pelan

"kenapa...? kamu ga laper...?"

Winzy menggeleng lagi

"jang....an...ting...gal....kan....ak...u sen.... di...ri...! Wak....tu... ku.. ti... dak... la... ma.... la....gi...!"

"apa yang kau katakan...!"
seru Shandu merasa syok

"jangan bicara seperti itu...! kita akan hidup dan pergi bersama sama...!" seru Shandu menutup mulut istrinya, lalu dengan lembut membelai rambutnya

Winzy tersenyum merasakan cinta suaminya yang masih ada di detik detik terakhir dalam hidupnya
__________________________________
Di Taman

The PoisonousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang