Jungkook menghela nafas, entah sudah yang ke berapa kalinya dia ditanyain ibunya 'kapan nikah?'
Pria berusia tiga puluh tahun itu bersandar pada meja kerjanya,
Menikah ya, dia bahkan belum memikirkan hal itu
Menurutnya itu adalah sesuatu yang cukup merepotkan, menjalin hubungan dan berkomitmen untuk seumur hidup bukanlah hal yang mudah
Maka dari itu, Jungkook bahkan sangat jauh dari kata siap menikah,
Walaupun usianya sudah matang, dan lihatlah dia adalah seorang ceo, punya segalanya,
Sebenarnya Dia sudah cukup muak, karena ibunya terus-terusan mendesak bertanya 'kapan menikah, mama pengin gendong cucu'
Huh rasanya Jungkook ingin menenggelamkan diri ke laut, bagaimana mau menikah, calonnya saja tidak ada
Lagi pula dia belum ingin menikah, jadi ya bodo amat, tapi ya gimana kupingnya udah panas dengerin omongan ibunya,
"kenapa lo? kaya lagi banyak pikiran gitu" ujar Jimin yang baru saja selesai menaruh berkas ke meja
Dari semua teman yang kerja di perusahaan milik Jungkook, hanya Jimin yang dengan seenak jidat menggunakan bahasa informal di lingkungan kerja
"kaya nggak tau aja, ini mama nanyain mulu kapan gue nikah" ujar Jungkook dengan tak bersemangat
Lagian dia itu pria, menikah di umur berapa aja pasti tidak ada masalah
Jimin tertawa meledek, "lagian lo, wajah tampan nggak digunain"
Jungkook mencebik kesal, "kasih saran kek, malah ngeledek"
Pria bermarga park itu lekas merangkul bahu sahabatnya itu, "kenapa nggak nyoba sama kak Jin?"
Jungkook mendelik, "Jim, gue masih normal"
Jimin langsung menoyor kepala sahabatnya itu, "bukan itu, maksudnya itu lo tau kan kalau Kak Jin itu terkenal jadi cupid dari smp"
Jungkook mengangguk mengerti, dia kira Jimin menyuruhnya pacaran sama Jin,
"emang kenapa? lo mau gue minta tolong sama bang Jin buat dicariin cewe gitu?"
Jimin menjentikan jarinya, "nah itu ngerti, dah lah gue balik ke ruangan dulu nanti si Jihyo marah"
Jungkook mengerti, siapa yang tidak takut sama sekertarisnya yang super duper galak itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
TYPE
Fanfiction"dia sama gilanya sepertimu" "aku juga menyukaimu, tapi..." "bukan karena kamu tidak sesuai dengan tipeku, dari awal aku juga tidak mau kenal denganmu" warning: isinya chapter pendek-pendek, jadi jangan minta dipanjangin chapternya, karena emang ini...