2. UKS

122 12 2
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh ketika Rara memarkirkan mobil mewahnya diparkiran SMA Pertiwi. Seperti biasa ia datang kesekolah dengan mobil mewah hadiah ulang tahun dari ayahnya.

Kaki putih nan jenjang membawanya ke kelas duabelas IPA 1, kelasnya murid-murid rajin dan pintar, Rara termasuk kedalamnya. Gadis pintar dengan segudang prestasi dan pernah ditawari menjadi model sekolah setiap tahun tetapi selalu menolak, alasannya tetap sama, males.

" Ra, ih makin cantik aja"

Salsa atau biasa dipanggil Caca, cewek imut dengan bando pink dirambutnya itu menyambut Rara dengan riang seperti biasa.

" Bisa aja lo, Rara emang cantik kali"

Alana sahabat Rara menoyor kepala Caca dengan jari telunjuknya.

" Apasih? Masih pagi juga "

Helena yang tadinya sibuk bermain ponsel ikut mendatangi ketiga sahabatnya.

Keempat nya sudah bersahabat dari SMP, perbedaan kepribadian, status sosial, dan agama tidak membuat mereka memutuskan tali persahabatan, bersahabat dengan mereka membuat Rara jadi lebih mengerti apa itu arti toleransi.

Rara yang tadi hanya diam, kemudian melangkahkan kaki menuju bangkunya, disebelah helena dan didepan bangku Caca dan Alana.

" Tar siang pokoknya kita harus hang out, bosen gue di rumah mulu"

Caca mulai berbicara ketika mereka sudah duduk dibangku masing-masing

" Boleh, mau dimana?"

Helena menjawab sambil kembali memainkan ponselnya.

" Kafe, kayak biasa"

" Tar gue kesananya bareng lo aja ya, Helen? Gue males bawa mobil soalnya"
Rara yang tadinya sibuk menulis dibukunya mulai berbicara.

" Yoi, tar gue jemput"

Diantara mereka berempat, memang Helena agak tomboy, tetapi ia cukup dewasa, makanya, jika ada masalah mereka pasti selalu meminta pendapat Helena karena memang cewek itu bisa diandalkan.

" Langsung kumpul di kafe aja ya, inget jam 3"

"Itu namanya sore bukan siang pinter"

Lagi-lagi Alana menoyor kepala Caca

" Apaan sih Al, cuma salah ngomong doang elah"

Rara dan Helena hanya tersenyum tipis mendengar kedua sahabatnya itu.

Tak lama guru mata pelajaran matematika datang dan mau tidak mau obrolan keempat sahabat itu harus terhenti dan harus fokus pada pelajaran.

***

Bel istirahat sudah berbunyi membuat seisi sekolah yang memang penghuninya sudah lapar berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

Tak terkecuali Rara dan teman-temannya mereka sedang membereskan buku dan ingin segera pergi ke kantin.

" Jadi kantin kan?"

Tanya Caca ketika keempat nya sudah berada diluar kelas

"Jadi dong!"

Jawab Alana semangat.

" Duluan aja ya, gue ke WC dulu bentar"

Rara berbicara yang kemudian hanya diangguki oleh teman-temannya.

Rara berjalan menuju WC yang ada dilantai bawah, Rara melihat kearah lapangan yang tengah ramai, ada latihan basket rupanya, tapi apa harus seramai itu jika hanya latihan saja? Kan bukan sedang tanding kenapa bisa seramai itu?, Yang menonton latihan basket pun didominasi oleh perempuan.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang