"Mommy..."
"Mommy, wake up..."
"Daddy... Will Mommy be okay... I wanna be with Mommy... Now..." rengek Summer dalam pelukan Sean. "Apakah ini karena salahku? Saat aku bercanda dengannya? Mommy, I'm sorry... aku janji takkan nakal lagi..."
Sean terus menenangkan putrinya dengan membelai rambutnya. "No, Sweetie... Your Mommy will wake up soon. She's gonna be okay." Ia kembali menghela nafas dalam dan berbisik, "God, please helps us... Don't let her die."
Semua berubah dalam sekejap. Sunny tertabrak mobil yang melaju kencang ke arahnya saat berusaha menyelamatkan Summer. Sean terlambat menyadari itu hingga istrinya yang menjadi korban kecelakaan tersebut. Hingga kini, Sunny dinyatakan koma akibat benturan keras di belakang kepalanya.
Seminggu telah berlalu semenjak kejadian tersebut. Sean terus berada di sisi tubuh istrinya yang terbaring koma. Summer untuk sementara diasuh oleh sepupunya, Donney Lee dan istrinya, Jessica, mengingat Summer sangat akrab dan tidak canggung pada kedua orang itu. Lagi pula dengan kehadiran Samantha, anak Donney bersama Jessica, Summer takkan terlalu mempertanyakan keberadaan ibunya di rumah sakit.
"Oh, Donghae-ya? Wasseo (Kau sudah datang)?" ucap Sean ketika pria di hadapannya berjalan tergesa.
"Hyung, panggil aku Donney. Mereka akan mengira aku warga imigran kemarin." jawab pria itu.
"Oh-yeah-right. Sorry, Donney. Aku lupa bagaimana kasus itu terjadi di sini. Di mana Jessica dan Samantha?" tanya Sean ketika ia menyadari pria bernama asli Donghae itu datang sendiri.
"Samantha sangat cerewet mengenai ibunya. Mereka masih di luar," jawab Donney lagi sambil menggendong Summer yang terlihat mengantuk.
"What? What happened? Kenapa ia sangat cerewet pada Jessica?"
"Semenjak Jessica mengandung anak kedua kami, ia tidak terlalu senang jika ibunya harus pergi ke rumah sakit. Pada dasarnya ia hanya mengkhawatirkan keadaan calon adik dalam kandungan Jessica."
"Hey, apa Paman berkata Sammy akan segera menjadi kakak?" celetuk Summer dengan polosnya. Donney tersenyum dan mengangguk. "Great. Now she's the winner," gerutu gadis cilik itu.
Sean dan Donney tersenyum. Summer sudah lama sangat menginginkan seorang adik untuk diajaknya bermain. Sayangnya, Sunny belum juga menampakkan gejala tersebut. Terlebih saat ini, Sunny sedang dalam masa koma karena kecelakaan.
"I wanna be with Mommy. Daddy, can I kiss her before Uncle Donney take me home (boleh aku mencium Ibu sebelum Paman Donney membawaku pulang)?" pinta Summer. Ayahnya mengangguk.
"Okay, Sweetie. Let me take you to your Mommy. Hyung, akan kugendong ia dan melihat keadaan istrimu sebentar," ucap Donney pada Sean.
"Okay. Thanks!" balas Sean sambil menepuk punggung anaknya.
Sean memperhatikan dari balik kaca ruang inap begitu Donney dan Summer mendekati tubuh lemah Sunny. Mata Summer terlihat berkaca - kaca ketika menciumi pipi ibunya. Anak itu sangat merindukannya. Ia bahkan sesenggukan karena Donney mulai mengajaknya melangkah keluar.
Jantung Sean melompat ketika ia melihat keajaiban terjadi.
Sunny tiba - tiba bangun dan duduk di ranjangnya. Dengan nafas yang tersengal seolah baru saja selamat dari sesuatu yang mengejarnya.
"Mommy!" teriak Summer sambil bergegas meloncat turun dari gendongan Donney. Ia langsung memeluk ibunya yang masih nampak kebingungan itu.
Donney yang berada di dalam pun sedikit tak percaya pada apa yang dilihatnya. Ia masih terdiam kesulitan mencerna peristiwa sadarnya Sunny dari koma. Namun saat Sean ikut menyusul ke dalam dan memeluk tubuh wanita itu, Donney tersadar kemudian berlari keluar untuk memanggil istri serta anaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Future Empath
FanfictionPernahkah kau bertemu dengan seseorang yang ternyata sangat perhatian kepadamu, karena ia bilang ia benar - benar bisa MERASAKAN-mu? Sunny harus berjuang, dari seorang wanita ibu rumah tangga biasa, menjadi... Seorang Empath.