Prologue

61 9 4
                                    

˜”*°•.˜”*°• •°*”˜.•°*”˜

Teruntuk kalian yang mencintai seseorang dalam diam, aku hanya berharap nasib kita berakhir sama

...

Menyembunyikan sebuah perasaan itu sangat menyakitkan. Setiap hari bertemu, bertatap muka, dan menyaksikanmu dari kejauhan. Bolehkan aku iri dengan mereka yang bisa akrab dan berbincang denganmu?
aku dan kamu memang sedekat nadi, namun perasaan kita jauh seperti langit dan bumi. Bisa dibilang aku membenci diriku yang pengecut ini, hingga suatu hari kuberanikan untuk menyapa mu dan berusaha memperjuangkan cinta yang memang pantas tuk di perjuangkan.
Walau rasanya tak sanggup menatap matamu, berbincang denganmu, dan berusaha menutupi hati yang berdetak sekencang itu.

Lewat sang fajar aku berusaha menyampaikan segalanya, mengagumimu sendirian itu menyakitkan dan aku percaya lewat do’a serta harapan kita dapat di persatukan.
.
.
Luka ... masa lalu ... kenangan
Kalian tak tau betapa semua itu sangat membuat seseorang sepertiku menderita setiap saat, karena ku tau takdir mengatakan dia hanya untukku, sekuat apapun memori masa lalu menguncang hubungan kami, tetaplah dia sang kekasih sesunyi malam itu membuatku tak merasakan apa itu yang namanya terluka.
Kuharap jangan lagi, semoga kau memang orang pilihan yang ditakdirkan menerima sisi baik dan burukku sampai kapanpun :)

.
.
.
.
.
Sebelumnya, saya selaku penulis disini meminta maaf jika ceritanya terlihat monoton atau terdapat kesalahan dalam penulisan 😂🙏

- To be continued guys -

Dear Sang Pengagum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang