02. Life After Teenagers

32 9 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- aku berusaha untuk mengingatmu sang senja -
Lee Jena

Happy reading people ♥
.


.
.
.
.
Brukkkk

"Ahhh maaf-"

Jena tersungkur ke lantai, ntah sengaja terdorong atau tidak oleh kakak tingkatnya,si Ryunjin.

Sembari mengulurkan tangan, “maaf ya, aku tadi lagi ngelamun, jadi nabrak deh.”

“iya, gpp kak” kata Jena, kemudian membenarkan pakaiannya yang agak kusut.

Yeji, Lia, Jihyo, dan Eunbi nampak menatap sinis ke arah Lisa dan Jena, terutama Yeji. Gadis berambut kebiruan itu membuat tatapan mengerikan ditambah matanya yang sipit.

Lisa tak menggubris ataupun Jena, mereka sebagai mahasiswa baru tak ingin berurusan dengan para mahasiswa semester 2 itu. membungkukkan badan, dan bergegas pergi dari hadapan para katingnya tadi.
Sungguh menakutkan berada di antara gerombolan kating itu ...

“lu lihat kan, itu anaknya”
“yang rambut hitam sebahu?”
“iya”

Ryunjin tersenyum remeh, sambil melipat tangannya dan terus menatap Jena yang hanya tampak bagian belakang dan kian menghilang dari hadapannya itu.

.
.
.

Setelah di bimbing oleh para kating selama 3 hari berturut-turut, kemudian mahasiswa angkatan baru resmi bergabung di sana. Mereka hanya diajak berkeliling dan memperkenalkan kampus yang maha luas ini, selama lebih 4 jam dan jangan heran ini memang sangat luas bahkan bisa membuat seseorang tersesat.

“Ngapain Jen?” tanya Naeun.

“Ngechat abangku nih”

“Oooh, nunggu jemputan?”

“gak tuh, abangku mahasiswa disini juga. Karena mahasiswa semester 2 ntah kapan jadwal pulangnya, makanya aku ngechat dia biar aku pulang duluan, gitu.” perjelas anak itu, sambil memainkan anak-anak rambutnya.

“wah siapa tuh? Kakak aku juga sekolah di sini, semester 2 juga”

“Kak Jeno” jawabnya, masih memperhatikan handphone digenggaman.

“WHAT! Seriously? Kak Jeno, jurusan Ilmu komputer itu?”

Jena hampir tersungkur karena mendengar teriakan Naeun yang begitu kencang tepat di samping telinganya, “Wehhh selow neng, ini jantung gue hampir copot nih.”

“Lah habisnya, gimana bisa kebetulan gini kak Jeno teman akrab kakakku juga. Tau kak Taeyong kan?” ucap Naeun reflek memukul bahu Jena, “pantesan aja wajah kamu kayak mirip sama seseorang,” lanjutnya lagi.

Dear Sang Pengagum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang