- Pergi untuk menghilang. Tapi tidak untuk Senja, ia pergi untuk berjanji. Berjanji untuk kembali (lagi) -
Happy reading ♥
***
Sudah hampir sebulan lebih Jena menjadi mahasiswa di kampusnya, kehidupan dari masa remaja ke masa dewasa itu terlihat biasa saja dan hambar. Alasan yang membuatnya semangat kekampus sebenarnya ialah Jaehyun.
Ya, dia mengetahui nama lelaki yang dicintainya itu karena kebetulan mereka sekelas bahkan satu jurusan dan yang lebih parah selama sebulan Jena bahkan tak berani mengajaknya berbicara atau sekedar menyapa, berpapasan di jalan saja dia pura-pura acuh mempertahankan diri untuk tidak salting di depan pujaan hatinya.
Bagaimana dengan Naeun dan Lisa?
Mereka juga sekelas, bahkan mereka beberapa kali berinteraksi dengan Jaehyun membuat kedua temannya bingung melihat tingkah aneh Jena saat berhadapan dengan pria tampan tersebut.“guys, tidakkah kalian kira lelaki di dekat jendela itu sangat pendiam?” tutur Naeun, pelan.
“gak usah baku-baku amat juga kali kata-katanya neng. Tapi emang bener sih, dia bahkan diajak berbicara ekspresinya datar banget, bukan tipikal cowok gua banget padahal tampan loh” tambah Lisa.
Yang benar saja, kedua temannya itu tengah menggosipi lelaki pujaan hati Jena didepannya. Bergosip dengan suara lumayan keras, tidakkah mereka pikir si Jaehyun bakal mendengarnya.
Daripada mendengar hal itu, Jaehyun justru menyumpal kedua telinganya dengan earphone miliknya, dan mendengarkan lantunan musik sambil menghadap ke arah jendela.
Jena saat itu masih mendengar bahwa kedua temannya masih asik bergosip, kemudian ia pun hanyut dan seperti masuk ke dalam dunia Jaehyun, yang tenang dan tentram. Hati Jena menghangat sesaat setelah melihat cahaya matahari menerpa setengah wajah tampan lelaki itu, membuat surai cokelatnya terlihat pekat.
Jena terus menatap lamat-lamat lelaki di dekat jendela tadi dalam radius yang tak terlalu jauh dari sana,sesaat kemudian pria tampan tadi justru berbalik dan mata mereka bertemu, membuat gadis yang tertangkap basah karena terang-terangan memperhatikannya itu gelagapan sendiri.Jena segera membuang muka, bahkan wajahnya memerah dan dadanya berdetak tak karuan. Dia mengibas-ibas tangannya karena merasa oksigen di kelas itu terlihat menghilang entah kemana. Gadis itu masih takut untuk menengok, ia fokus kedepan dan di benaknya hanya terpikir...
Apa yang bakal Jaehyun pikir tentang aku? Apa aku sesalting itu? pasti dia mengira aku cewek aneh.
Pemikiran-pemikiran negatif terlintas di benak Jena, jelas dia ketakutan karena sangat jelas bahwa lelaki tadi justru menatap seperti memperingatkan untuk ‘jangan mengusikku’ dan terlihat risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Sang Pengagum Senja
Fanfiction❝gadis lupa ingatan dan lelaki sang pengagum senja bertemu lagi, apakah sang gadis masih mengingatnya? atau melupakannya? Akankah kisah mereka berakhir begitu saja, hanya sekedar dipertemukan tanpa dipersatukan? Tak ada yang tahu. Nyatanya garis tak...