Sebuah senyuman kecil terpancar dari wajah Ayodhya, ia mengingat kejadian yang baru saja ia alami bersama Varo, cowok yang baru saja ia kenal beberapa minggu yang lalu.
Saat Ayodhya sedang melamun tiba-tiba datang bu Firda yang baru saja pulang dari acara arisan.
"Loh Ayodhya kok di luar? Ngapain? " Tanya bu Firda.
"Iya nih ma lagi ngitung bintang di langit hehe." Ujar Ayodhya berbohong.
"Beneran cuma ngitung bintang? Kok mama ngerasa kamu abis keluar kemana gitu yaaa." Goda bu Firda
"E- e nggak kok ma beneran."
"Yaudah mama masuk dulu ya cantikk, ngitung bintang nya jangan lama-lama nanti masuk angin." Ujar bu Firda sambil mencubit pipi chubby Ayodhya.
"Ih sakit mamaaa. " Teriak Ayodhya kesakitan.
Ayodhya kembali menatap langit yang disinari sang rembulan dengan cahayanya yang tenang.
"Varo udah nyampe rumah apa belum ya?" Gumam Ayodhya tanpa ia sadari.
Segera Ayodhya tersadar dari lamunannya.
"Ayodhyaaa ngapain coba mikirin Varoo, dia itu ga suka sama lo, dia itu cuma minta maaf gara-gara masalah kemarin jangan mikir macem-macem." Ujar Ayodhya pada dirinya sendiri.
Tak berselang lama, suara motor Quinzha pun terdengar.
"Woy rem Quin woy remmm." Teriak Elizha sambil menepuk pundak Quinzha.
Mendengar teriakan Elizha membuat Quinzha kaget dan tanpa ia sadari ia mengerem sepeda nya mendadak.
Sretttttt
Ban sepeda Quinzha berhenti berputar dan hampir membuat mereka terjungkal.
"Kalian ini kalau mau balapan jangan disini dimarahin tetangga loh." Ujar Ayodhya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Lagian si Eliz kalo ngingetin jangan teriak gua nya kaget woy." Ujar Quin memarahi Elizha
"Eh lu juga salah ya gatau kapan waktunya ngerem." Elak Elizha
"Udah-udah jangan bertengkar lagi, ayok masuk, gua ceritain sesuatu." Perintah Ayodhya kepada Elizha dan Quin.
Mereka bertiga segera masuk ke rumah Ayodhya.
"Lu bedua kemana sih tadi? tega ya ninggalin gua sendirian." Ujar Ayodhya.
"Ini nih nungguin temen lu milih sendal lama banget kesel gua." Jawab Quinzha.
"Yaelah ya jangan nyalahin gua juga, yakali lu nyuruh gua nyeker gitu ya gamau lagi gua." Elak Elizha.
"Eh sandal lu cuma putus disambung lagi bisa sayang." Ujar Quinzha
"Eh eh mon maap ya asal kalian berdua tahu sandal gua tu ibarat sebuah hubungan eaa kalo udah putus gada tu nyambung-nyambung lagi itu gaada, ga kaya tetangga sebelah nih." Ujar Elizha sambil melirik Quinzha.
"Lu nyindir gua?" Tanya Quin yang merasa tersindir dengan perkataan Elizha.
"Ini jadinya kalian yang berantem apa gua yang cerita?" Ujar Ayodhya.
"Yaudah maap." Ujar Quinzha dan Elizha bersamaan.
Tiba-tiba bu Firda datang membawa 3 gelas es capcin untuk mereka bertiga.
"Ngomong nya dilanjutin nanti lagi, ini diminum dulu." Perintah bu Firda
Tanpa berbasa-basi Quin segera meneguk segelas es tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
RomanceSaat pertama kali ku mendengar namamu jantungku berdetak tak berirama, rasa ingin tahuku tentang siapa kamu mulai menjadi, kucari tahu dan ku menemukanmu, kala itu aku hanya bisa menjadi pengagummu, ku hanya bisa berdoa pada Tuhan agar kamu mengert...