Sudah jam enam pagi, cahaya matahari mulai menyelinap masuk ke kamar seorang gadis yang belum bangun juga padahal jam segini seharusnya ia sudah mandi. Memang, ini hari yang berat untuk bangun pagi, karena ini hari pertama sekolah kembali setelah libur kenaikan kelas.
"Senja!" Seru wanita awet muda ketika melihat anak gadisnya yang belum juga bangun.
Melihat itu, wanita yang dipanggil Bunda oleh anak-anaknya itu lalu segera mematikan AC di kamar Senja dan membuka jendela lebar-lebar agar gadis nya merasa terganggu dan akhirnya bangun.
Senja Ratnaduhita, gadis cantik pemilik otak cerdas yang baru naik ke kelas sebelas itu merupakan anak ke-tiga dari empat bersaudara. Ia lahir di keluarga yang kaya raya, Ayah nya yang bernama Aladric Mahendra adalah salah seorang pengusaha terkenal di Bandung. Adapun Ibunya yang bernama Raina Ratnaduhita merupakan seorang pengacara.
Meski latar belakang keluarganya yang kaya raya, tidak membuat Senja menjadi seorang cewek yang sombong dan segalanya harus 'wah'.
"Kenapa sih, Dek?" Tanya Farhan Mahendra, si anak sulung pada Brahma Mahendra si anak bungsu.
"Skateboard Brahma gak ketemu dari tadi," jawab Brahma yang murung.
"Ck, lagian nyari barang pagi-pagi, nyari tuh malemnya!" Sindir Senja yang sedang mengoleskan roti dengan selai kacang.
"Sensi amat!" Umpat Brahma lalu meneguk segelas susu coklat kesukaannya.
Farhan Mahendra, anak pertama dari keluarga ini yang sekarang baru menjadi mahasiswa di salah satu kampus di Bandung ini adalah seorang cowok yang memiliki ketertarikan terhadap dunia musik, sifatnya yang bijaksana ini mungkin patut dicontoh. Farhan lahir tidak sendiri. Farhan lahir bersama kembaran nya yang bernama Shakira Ratnaduhita, mahasiswi fakultas kedokteran disalah satu universitas terkenal di Bandung, ya.. kalian bisa tebak Shakira ini anak paling pintar di keluarga intinya.
Setelah Senja, maka lahirlah Brahma Mahendra. Brahma pintar dan tampan, tapi sayangnya cowok yang baru naik kelas sembilan ini agak nakal tapi nakalnya masih batas wajar kok. Brahma yang selalu bawa skateboard kesayangannya ini girls magnet loh di sekolahnya.
***
Kembali menapaki dirinya di sekolah elit yang ada di Kota Kembang. Ia sangat senang bisa kembali belajar dan bersenang-senang disini bersama sahabat-sahabatnya yang pecicilan. Setelah turun dari mobil yang dikendarai Farhan, Senja pergi ke kelasnya yang baru sebagai anak kelas sebelas.
Ih, dedek Senja makin gemes aja!
Aduh.. calon gue nih!
Akhirnya bisa liat bidadari ini lagi
Cewek!
Umpatan-umpatan seperti itu yang kira-kira datang dari cowok-cowok yang tak sengaja berpas-pasan dengan gadis berambut sebahu itu.
"Senja? ya ampun lo gila gila! Gak bisa!" Seorang cewek yang duduk disalah satu bangku sebelah bangku Senja melihatnya dengan heboh.
"Apa sih, Bel?" Tanya Senja pada sahabatnya yang biasa dipanggil Bella itu.
"Lo makin kesini makin mirip aja sama Sherryl Sheinafia idola gue!" Puji Bella yang mengundang tawa geli dari Senja.
"Mana ada lah! Dia tuh lebih cantik dari gue, bisa-bisa insinyur gue,"
Bella mengerutkan keningnya bingung. "Hah? Insinyur? Apaan dah gak nyambung lo Ja?"
Senja memutar bola matanya. "Itu loh, sejenis yang gak pede liat orang lebih cakep!"
Bella menepuk jidatnya lalu tertawa. "Itu insecure bego! Lu ngerasa cantik kali ya jadi kepedean!"
"Nah iya itu, Bel, insecure!" Mereka tertawa dengan ke-recehan itu.
Tak lama setelah kedatangan Senja. Dua orang cogan yang satunya pecicilan abis masuk ke kelas sambil sok-sok an nge vlog dengan ponsel barunya. Biasa, youtuber gak kesampaian mah gitu sih biasanya. Belum juga simpan tasnya dan mampir di bangku barunya, cowok itu menghampiri Senja sambil mengacungkan ponsel dan mengarahkan kameranya ke arah Senja.
"Halo guys! Jadi ini dia yang kata gue Senja itu yang gue bilang cantik, pinter tapi kadang kalo diajak ngomong lemot!" Kata Arya.
Senja merebut ponsel Arya. "Oh, gitu ya?"
Arya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia mencoba merebut kembali ponselnya. "Balikin dong! Gue mau bikin first day of school kayak orang-orang gitu,"
"Ih anjir, apaan banget lo?" Senja dan Bella menertawai Arya yang badannya maco tapi kelakuannya agak lembek.
Arya cemberut sebal. "Jahat banget sama Arya!"
Ditengah perdebatan mereka yang gak penting, terdengar sedikit keributan cewek-cewek di lorong kelas sebelas. Mereka yang penasaran mencoba melihat lewat jendela kelas.
"Ada apa sih, Nay?" Tanya Bella pada Naya, teman sekelas yang daritadi duduk di bangku depan kelas.
Naya si kutu buku itu lalu menjawab dengan wajah dinginnya. "Keliatannya sih siswa baru tadi lewat, ganteng."
"Siapa namanya?" Tanya Senja sambil menatap sekitar.
"Ya gak tau lah, namanya juga anak baru." Ketus Naya.
"Dih, biasa aja kali!"
Niiit! Niitt!
Bel tanda masuk kelas berbunyi keras hingga semua yang ada di penjuru sekolah ini mendengar. Siswa-siswi yang tadi ada di kantin, di lorong, termasuk cewek-cewek yang mata-matain cowok yang katanya siswa baru sekolah ini.
"Bego! Ganteng-ganteng jamet woi!" Kata Dea, cewek yang duduk depan Senja dan Naya dengan antusias.
***
Hai! Thankyou banget buat yang udah mau klik tombol vote, comment buat kritik dan sarannya, dan kasih like nya buat chapter ini. Oh iya, aku juga minta maaf kalo ada kesamaan nama tokoh, atau mungkin cerita dan latar, kalau iya tentu aja semuanya gak sengaja ya sahabat HAHA
Boleh dong follow IG nya author @rivanishfs
Keep reading for this story!😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy: ARSENIO
Teen FictionArsenio Cakra Ivander, Cowok berambut agak keriting berwarna coklat tua dan sedikit pecicilan itu memiliki kharisma tersendiri. Itulah yang membuat gadis-gadis berlomba-lomba untuk menarik perhatian cowok super pintar dengan nama bule tapi bukan bla...