"WHAT?! LO KETEMU SAM--"
Adel buru-buru membekap mulut Bella sebelum semua perhatian tertuju pada mereka. "Bella! Mulut lo!"
Bella menatap Adel sinis lalu menatap kembali Senja. "Lo serius dideketin Kak Arsen?"
Senja memutar bola matanya malas. "Iya, sksd banget anjir males!"
"Ya ampun Senja di ufuk timur! Lo cewek normal apa gimana sih? Gue kalo jadi lo mungkin gak bakal nolak!" Bella histeris.
"Lo tau kan gue paling gak suka sama bad boy?"
"Iya iya gue tau, tapi yang ini tuh bukan sembarang bad boy!" Bella lalu menyenggol bahu Adel yang duduk disebelahnya. "Ya kan, Del?"
"Iya, gue aja suka," jawab Adel. Bener-bener deh, mereka berdua ini cuma bikin Senja pusing.
"Yaudah sana embat! Gak usah ajak-ajak gue!" Kesal Senja, ia lalu pergi ke luar kelas bermaksud untuk ke kantin karena bel istirahat sudah berbunyi.
"Eh! Senja markoja!" Mereka berdua lalu menyusul Senja.
Senja sangat muak dengan teman-temannya, bagaimana tidak? Yang diomongin hampir tiap hari Arsen lagi Arsen lagi. Alhasil karena sudah terlalu muak, Senja pergi ke kantin sendiri, ia ingin mendinginkan telinganya dari kata lain selain 'Arsenio'.
Sampai di kantin, Senja menghampiri sebuah kedai jus. Disana ia memesan jus, ya iyalah apalagi?
"Bi, jus jambu nya satu ya!" Ucapnya pada penjaga kedai tersebut.
"Aduh neng, jus jambu nya teh abis, tadi ada satu lagi tapi udah ada yang pesan." Jawab Bi Edoh.
"Hmm, yaudah deh jus mangga aja,"
"Siap! Di tunggu ya neng,"
Senja mengangguk. Ia lalu membuka ponsel nya sambil menunggu pesanannya jadi.
"Udah, bi?" Tanya seorang bersuara berat tepat di samping Senja yang terfokus pada ponselnya.
"Udah ganteng, nih!" Jawab Bi Edoh lalu memberikan jus pesanannya.
Ia menerima pesanan dan membayarnya. "Makasih, bi,"
Menyadari kalau ia kenal perempuan yang sedang fokus pada ponsel disebelahnya itu, ia menatapi cewek itu seketika terpesona dengan parasnya. Cewek yang sadar sedang diratapi lalu menengok hingga terjadi eye contact. Senja seketika memasang wajah malasnya.
"What?" Tanya Senja bingung.
"Lo ngapain disini?" Tanya Arsen.
Beli jakun bego!
"Ya beli jus lah, beli apa lagi?"
"Maksud gue jus apa?"
Senja menghembuskan nafasnya berat, ia mencoba sabar. Baru saja Senja mau buka mulut, si bibi nyahut. "Jus jambu ganteng, tapi karena jus nya udah dibeli nak ganteng jadi si neng cantik beli jus mangga,"
Arsen menengok kearah Bi Edoh. "Emang ini terakhir ya, bi?"
"Iya,"
"Yaudah nih! Buat lo aja," kata Arsen sambil menyodorkan jus jambu nya pada Senja.
Senja mengerutkan keningnya. "Itu kan punya lo?"
"Gue tau, ambil aja nih! Emang lo maunya jus jambu kan?"
"Gue ud--"
"Senja!"
Seketika gadis itu keheranan, jantungnya tiba-tiba berdebar lebih dari biasanya. "Darimana lo tau nama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy: ARSENIO
Teen FictionArsenio Cakra Ivander, Cowok berambut agak keriting berwarna coklat tua dan sedikit pecicilan itu memiliki kharisma tersendiri. Itulah yang membuat gadis-gadis berlomba-lomba untuk menarik perhatian cowok super pintar dengan nama bule tapi bukan bla...