Shasa segera menutup matanya ketika ia tahu bahwa preman itu akan memukul wajahnya seolah pasrah dengan apa yang akan terjadi, ia hanya membayangkan bagaimana jadinya ketika ia sudah dihabisi oleh preman itu.
"Rasain nih.." ucap preman yang berjalan ke arahnya, ia telah siap untuk melayangkan tinju ke depan wajah Shasa.
BRUUKK
Belum sempat preman itu memukul wajah Shasa, ia sudah terkapar terlebih dahulu.
Shasa yang menyadari dirinya tidak merasakan sakit sedikit pun mencoba untuk membuka matanya.
"Ehh..kok dia malah tiduran sih? Bukannya tadi dia mau mukul gue?" Shasa bertanya pada dirinya sendiri.
Ia tidak menyadari bahwa disampingnya terdapat sosok lelaki yang masih menggunakan helm. Lelaki itu tidak bergeming, ia hanya menatap preman yang tadi dijatuhkannya.
"Eh..Bos lo kagak napa-napa kan?" tanya preman lain sambil membantu Bosnya berdiri.
"Lo pikir kagak sakit apa? Gila tuh bocah main hajar-hajar gue aja," ucapnya sambil menatap sosok disebelah Shasa.
Shasa yang mendengar pun sontak menoleh dan mendapati lelaki yang telah menyelamatkan wajah imutnya.
"Eh..Kamu siapa?" Shasa kebingungan. "Ohh..Aku tau, pasti kamu superhero kan? Ah..kamu superhero yang mau nyelamatin aku yah?" ucap Shasa ngawur.
Lelaki yang ditanya pun menoleh sambil membuka helmnya.
"Ini gue!"
"Eh..Lo? Ngapain lo disini?" tanya Shasa kebingungan.
"Beli cilok," ucap lelaki itu datar. "Ya tolongin lo lah..Lagian lo ngapain sih udah sore gini jalan sendirian, Kemana temen-temen lo? Wah jangan-jangan lo ditinggalin yahh?"
"Apaan sih lo..Lagian nih yah bebas terserah gue mau jalan sendiri kek, berdua kek gaada hubungannya sama lo."
"Ohh iya gue lupa, lo kan mandiri yah? jadi seharusnya gak butuh bantuan gue," lelaki itu memastikan dan hanya dibalas anggukan oleh Shasa. "Oke kalo gitu gue balik, Bye!"
"Yaudah sono balik, lagian ngapain juga kesini."
Sementara mereka berdebat, preman-preman tadi hanya menonton dua remaja labil didepannya. Sampai salah satu preman mulai muak dengan semuanya.
Ia mulai menyerang dengan cara menarik dan mencengkeram lengan Shasa dengan keras, Sehingga Shasa mengaduh kesakitan.
"Aduh..Aduh..Bang sakit bang, jangan kenceng-kenceng napa nariknya gue kan bukan kambing," protes Shasa.
"Suruh pacar lo balik lagi dan minta maaf sama Bos gue."
"Dihh..Bang gue kagak punya pacar alias jomblo."
"Alah..Banyak bacot lo," ucap preman itu sambil terus mencengkeram tangan Shasa dengan keras hingga Shasa meringis kesakitan.
Tak lama kemudian Heru datang dan langsung menarik kerah preman itu.
"B*ngs*t lo..Beraninya sama perempuan," ujar Heru emosi ketika melihat Shasa kesakitan sambil memegangi tangannya.
Ia langsung saja menghajar para preman tersebut tanpa ampun, sampai preman-preman itu tersungkur.
"Ehh ehh..udah kak stop, preman ny udah K.O tuh..Kasian," ucap Shasa mencoba menghentikan Heru yang sudah tersulut emosi.
"Awas kalo kalian ngeganggu dia lagi, kalian bisa mati!" ucap Heru sambil memperlihatkan evil smirk nya.
Setelah itu ia langsung menarik tangan Shasa meninggalkan dua preman yang saat ini telah babak belur karena serangannya.
"Ehh kak..Eh maksud gue Heru, kita biarin mereka kayak gitu? kasian tau, nanti kalo mereka kenapa-napa gimana?" tanya Shasa kepada Heru saat mereka sudah berada di depan motor Heru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Baby
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Taman belakang sekolah merupakan tempat yang nyaman dan tenang bagi seorang gadis bernetra coklat hazel,berbadan ramping,rambut coklat bergelombang,dan tak lupa senyum yang selalu menghiasi wajahnya sehingga memberikan nilai plus terse...