hah?!

43 6 4
                                    

[Sasa!]


Banyak sekali kabar yang datang tentang rencana kehadiran para alumni SDN Mentari. Entah kehadirannya memang benar - benar terjadi , atau mungkin hanyalah sebuah wacana. Rindu sekali rasanya belajar bersama mereka , saling bekerjasama bersamanya dan lain - lainnya. Sayangnya , sebagian besar dari mereka melanjutkan untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren.

Beberapa contohnya adalah sahabat Sasa dan juga Theo! Hidupnya tak lagi terasa sempurna. Sahabatnya , atau mungkin beberapa sosok temannya yang terbiasa menjadi penyemangat nya kini hanya sebatas kenangan. Tak ada lagi sosok yang setia menghibur Sasa dikala dirinya merasa sedih. Entah itu masalah keluarga , masalah hati , masalah pertemanan atau mungkin lainnya.

"Eh kok banyak misscall dari si Najma? Kenapa nii" , ucapnya sembari kebingungan menatap layar kaca ponsel mungilnya.

Dengan penuh semangat , Sasa segera membuka room chatnya yang dengan notifikasi dari sahabatnya itu. Ia membaca satu persatu pesan yang di kirimkan oleh Najma. Senang sekali rasanya , mendengar kabar bahwa sahabat kesayangannya kembali. Tiba - tiba panggilan video masuk pada ponsel Sasa. Sejujurnya , ia enggan untuk menerima panggilan video itu.

Sasa menatap malas pada ponselnya. Namun , rasa malasnya terkalahkan oleh rasa rindu pada sahabatnya. Ia segera menerima panggilan video tersebut. Aaa! Senang sekali rasanya. Rindu ini sedikit terbayarkan. Sasa tersenyum bahagia melihat wajah sahabatnya yang sangat ia rindukan.

"Haii , apa kabar?" , tanya dirinya.

"Alhamdulillah , baik kok."

"Tau ga sih! Gue kangen! Pingin ketemu! Tapi Lu sibuk terus! Nyebelin kan! , ga asik huft."

"Weh ya sante donk , iya iya tau"

"Kapan mau ke SDN Mentari lagi? Ga kangen ta? Jahat banget.."

"Kangen lah.. Tapi gatau bisanya kapan , liburanku cuma sebentar"

"Yahh , gaseru"

Tak terasa sudah 30 menit lamanya Sasa dan Najma saling bertukar cerita. Rasa bahagia , rindu , dan rasa canggung hadir dalam kedekatan mereka. Najma adalah satu - satunya sahabat Sasa yang sangat mengerti apapun keadaan Sasa. Namun kini , semuanya berbeda. Kedekatan mereka tak lagi sama seperti dulu. Mereka lebih mementingkan kepentingan mereka masing - masing dan lebih sedikit bertukar cerita.

Seminggu telah berlalu , Sasa di kagetkan dengan perubahan beberapa sifat teman lelaki sekelasnya. Entah apa yang terjadi pada mereka , rasanya menjadi lebih dekat dengannya. Sasa menganggap hal tersebut biasa saja , karna ia sudah biasa bergaul dan berbicara dengan para teman laki - lakinya. .

"Sa , kok si itu kek nya ngedektin lu sih Saa? Lu ga risih apa?"

"Eh ya kagak tau lah , ga risih sih. Gue mah B aja , dah biasa"

"Dih , Anak Femes mah beda ya"

"We ya santuy laa , gue ni kagak famous yee. Banyak yang ga kenal sama gue , percaya deh"

Beberapa temannya menganggap bahwa Sasa Famous. Namun Sasa tidak menganggap dirinya sama seperti yang di katakan oleh teman - teman nya itu. Tentu saja , bagi Sasa banyak sekali teman - teman bahkan kakak angkatan yang tak mengenal dirinya. Meskipun beberapa dari mereka lebih mengenal Sasa dikarenakan suatu alasan tertentu. Sasa termasuk tipikal orang yang sangat ramah , eits tapi jika sudah saling mengenal saja. Setiap hari banyak sekali yang menyapa dirinya. Namun tak sekalipun ia enggan untuk membalasnya.

"Eh pril , itu ngapain si Keyza kok liatin ke arah sini mulu. Dia suka lu mungkin yaa"

"Ish , apaansi orang dia ngeliatin lu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sasa! [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang