#6

724 114 10
                                    

Hinata telah hilang bersama Sasuke, meninggalkan Ino seorang diri. Waktu semakin berlalu, perlahan-lahan Gereja semakin sepi.

Tak ada siapapun di sekitarnya.

Hanya dirinya.

Sendiri.

.

.

.

Mobil Sasuke melaju dengan kecepatan sedang membelah malam yang semakin larut, tak begitu banyak kendaraan di jalan raya Konoha malam ini, hanya ada beberapa pejalan kaki di trotoar dan street live yang selalu mendapat apresiasi di kalangan anak muda Konoha turut memberikan 'kehidupan' malam di Konoha.

Hinata yang merasa gugup satu mobil dengan Sasuke berusaha mengalihkan pandangannya memandang pemandangan kota dari balik jendela mobil Sasuke. Wajahnya terus-terusan terasa panas, belum lagi aroma mobil Sasuke yang benar-benar seperti wangi Sasuke membuatnya semakin merasakan sensasi aneh. Entah apa.

"Kenapa?" tanya Sasuke menyadari keanehan yang dialami Hinata.

"Eh? Ti-tidak apa-apa" jawab Hinata menggeleng cepat.

"Jadi apa yang akan kita lakukan malam ini?" tanya Sasuke fokus memandang jalan.

'Melakukan apa? Apa maksudnya?' batin Hinata memandang Sasuke yang tak mengalihkan pandangannya saat memberikan pertanyaan –yang menurut Hinata- aneh.

"Kita langsung pulang saja" bagaimana pun, Hinata harus cepat-cepat sampai di apartemen kemudian kembali lagi ke Gereja tempat Ino dan mobilnya menunggu kedatangannya.

Kalau dilihat-lihat, Sasuke benar-benar tampan dengan style rambutnya yang bisa dibilang jauh dari style rambut anak sekolah pada umumnya, tatapan matanya yang sulit diartikan, gesture-nya yang maskulin belum lagi-

"Kenapa terus-terusan memandangku?" pertanyaan pertama belum sempat Hinata jawab, kini Sasuke melemparkan pertanyaan kedua. Ada persamaan antara pertanyaan pertama dan pertanyaan kedua, kesamaannya adalah Hinata tidak tahu harus menjawab apa.

"Karena kau memberikan pertanyaan aneh" Hinata mengalihkan matanya dari wajah Sasuke, ia ikut memandang jalan.

Mobil mereka berhenti di traffic light.

Sasuke tiba-tiba mencondongkan tubuhnya ke arah Hinata, satu lengan kekarnya ia sisipkan di belakang punggung Hinata. Wajah Sasuke pun hanya berjarak beberapa senti dari wajah Hinata.

"A-apa?" Hinata berusaha mengambil jarak dari Sasuke yang semakin dekat dengannya, Hinata bahkan dapat merasakan hembusan nafas Sauske dan aroma parfum Sasuke yang benar-benar membuat wajahnya semakin merah.

"Apanya yang kenapa, hm?" Sasuke memiringkan wajahnya menatap dalam-dalam mata ungu Hinata.

"Pe-perhatikan jalannya, kau sedang mengemudi" tetap saja Hinata berusaha melepas tangan Sasuke yang melingkar di pinggangnya tapi sepertinya tangan Sasuke sudah terkunci disana.

"Apanya yang diperhatikan? Pelanggaran namanya kalau melanggar lampu merah" rasanya Hinata kehilangan seluruh kekuatannya saat tangan Sasuke yang satunya mulai bergerak mengelus pelan sisi wajahnya.

"Sa-sasuke" ada perasaan aneh yang menggerayapi Hinata saat jempol tangan Sasuke mengusap pelan bibir bawahnya, jarak mereka pun semakin dekat seiring dengat pelukan Sasuke yang semakin erat di pinggangnya.

"Aku-" Hinata menutup matanya antara takut dan penasaran apa yang akan Sasuke lakukan padanya saat bibir Sasuke makin mendekati wajahnya.

'Kenapa?' batin Hinata yang masih menutup matanya, 5 detik berlalu tapi tidak terjadi apa-apa seperti yang ia pikirkan.

Bloody 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang