#7

734 77 9
                                    

[Warning! M content >.<]

Seorang pemuda bertubuh tinggi keluar dari mobil Shion, ia kemudian menutup pintu mobil saat Shion menghampirinya. Mereka berdua tepat berada di depan Ino.

"Kenapa disini?" tanya Shion pada –seseorang- sambil mengalungkan tangannya pada leher pemuda yang kini memeluknya erat.

"Aku bosan melakukannya di tempat tertutup, sesekali aku ingin melakukannya di tempat terbuka seperti ini" pemuda yang dikenal Ino tersebut semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Shion.

"Ternyata kau begitu liar, berbeda dengan Sasuke" Shion pun semakin merapatkan tubuhnya pada pemuda yang makin kesini makin meraba seluruh tubuhnya.

"Tentu saja, aku akan memberikan semua yang kau inginkan"

Pemuda itu kemudian mencium bibir mungil Shion. Ia mengisap benda lembut itu,sesekali menggigitnya dan menjilatinya. Tak lupa ia juga memainkan lidahnya di dalam mulut Shion, mengabsen satu per satu gigi Shion dan mengusap langit-langit mulut Shion.

"Ngghhh..."

"Ahhh..."

"Uugghhh...ahhh..."

Hanya suara-suara aneh yang mampu Shion keluarkan saat menerima perlakukan erotis pemuda yang seolah tak ingin melepaskan bibirnya.

"Astaga, ku pikir Shion menyukai Sasuke tapi kenapa malah bersama-" tanpa sadar Ino menutup mulutnya sendiri, takut-takut keberadannya akan diketahui.

"Nngghhhh..."

Shion terlihat semakin tak berdaya saat kancing bajunya terbuka satu per satu, pemuda itu kemudian melorotkan baju Shion hingga memperlihatkan bahu dan punggung Shion. Cara yang cukup erotis untuk menelanjangi seorang gadis.

Shion mengangkat kepalanya memandang langit malam untuk memberikan ruang lebih kepada pemuda yang kini berelayut di lehernya, ia sudah tidak perduli dengan bercak merah yang menghiasi leher putihnya.

Saat ini, ia seolah mendapatkan semua hal yang tidak bisa ia dapatkan dari Sasuke, mulai dari pelukan, ciuman atau mungkin lebih.

"Apa tidak apa-apa? Ini akan kelihatan" si pemuda menghentikan aktifitasnya menciumi leher Shion menunggu persetujuan Shion.

"Aaahh, tidak apa-apa, lakukan saja"

Setelah mendapat persetujuan, pemuda itu kemudian kembali menciumi leher Shion dengan nafas tersengal-sengal melawan birahi yang perlahan-lahan mulai menghampirinya. Tangannya pun tak tinggal diam, tangan kirinya beralih meremas bokong Shion dan tangan kanannya terlalu terlena mengelus dada Shion yang masih terbungkus bra.

"Aagghhh, uuhhh... aahh.. seperti ituuu..." Shion semakin meracau tidak jelas saat tangan besar meremas dadanya dengan lembut.

"Kau suka?" tanya sang pemuda menikmati ekspresi Shion yang benar-benar membuatnya ingin melakukan lebih dari ini.

"Kita di dalam mobil saja, aku sudah tidak tahan" pemuda itu kemudian membuka pintu jok penumpang mobil dan membiarkan pintu mobil terbuka, seolah membiarkan Ino menyaksikan pemandangan kemesraan mereka berdua.

Shion masuk ke dalam mobil mengambil posisi terlentang, pemuda itu kemudian mengatur jok mobil untuk memberinya ruang.

"Aku benar-benar merindukanmu" pemuda itu tepat berada di diatas Shion, ia kemudian melepaskan kaosnya dan meletakkannya di atas kepala Shion.

Tanpa menunggu aba-aba lagi, pemuda itu kemudian mencium pelan Shion, mulai dari bibir, pipi turun ke leher dan sampai pada salah satu bagian sensitif pada wanita, payudara.

Bloody 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang