6

765 55 7
                                    


Sudah dua minggu Donghae menjalani perawatan intensif. Namun ia belum menunjukkan kemajuan. Ia masih saja takut dan marah jika para hyung atau para orangtua masuk ke kamar rawatnya. Sejauh ini hanya Paman Kim, Paman dan Bibi Kang yang bisa diterimanya. 

Ia sudah mengerti jika ia berada dalam rumah sakit untuk penyembuhan, bukan penyekapan seperti pikirannya yang lalu.

Tubuhnya semakin kurus, karena organ pencernaannya belum sembuh, sehingga ia hanya diperbolehkan minum air. Semua nutrisi berasal dari infusnya. Membuat pipinya menjadi tirus. Ia juga tidak tidur dengan benar, terlihat dari kantung matanya yang menghitam karena pola tidurnya terganggu sebab mimpi buruk insiden malam itu selalu menghantuinya.

Namun kabar baiknya, kedua tangannya telah terbebas dari gips keras. Dan keretakan tulang rusuk dan dislokasi pada bahunya tinggal masa pemulihan.

Ia telah menjalankan terapi beberapa kali untuk penyembuhan gegar otaknya dan gangguan kecemasannya. Terapi itu membuatnya sedikit demi sedikit mengingat kejadian yang ia lupakan, namun selanjutnya ia menyakiti dirinya sendiri setelah mendapatkan potongan ingatan. Ia belum mengerti apa yang terjadi, ia masih berasumsi bahwa semua ini gara-gara hyungdeul. Yang ada dalam pikirannya, saat ia disiksa di dalam kamar mandi, orang-orang itu adalah hyungdeul.

Bagaimana ia tidak berpikiran seperti itu, jika terakhir kali ingatannya bersama hyungdeul adalah mereka yang mengerjainya, menampar dan memukulnya, dan tidak memperbolehkan ia ikut makan malam bersama. Setelah itu ia disiksa di kamar mandi tidak tahu oleh siapa karena ingatannya tidak jelas.

Donghae ingin menyangkal jika itu bukan hyungdeul, tapi fakta tersebut membuat ia ragu untuk menyangkal. Dan ia juga tidak punya orang lain untuk ia tuduh sebagai tersangka.

Para member Super Junior, manager, serta para orangtua pun tidak ingin memberitahukan yang sebenarnya, bahwa orang dalam ingatan itu adalah pamannya. Mereka tahu itu akan semakin menyakiti Donghae karena Donghae pasti tidak percaya pada mereka. Mereka membiarkan waktu yang mengembalikan ingatan Donghae seutuhnya.

~~

Donghae kini sedang duduk bersandar pada  kepala ranjang sambil menatap kosong pemandangan luar dari jendela kamar rawatnya. Ia sudah seperti mayat hidup.

Sebenarnya tadi ada Paman dan Bibi Kang yang menemaninya, karena ia tidak mau ditinggal barang sedetik saja. Donghae takut sendiri. Tetapi akhirnya dengan segala bujuk rayu Bibi Kang yang mengatakan bahwa mereka berdua belum makan seharian, akhirnya Donghae mengizinkan mereka berdua untuk pergi ke kantin rumah sakit.

Sebenarnya ini hanya akal-akalan mereka saja. Supaya para member Super Junior bisa masuk ke kamar rawat Donghae dan berusaha untuk menemaninya.

Ceklek

Pintu dibuka dari luar tak membuyarkan lamunan Donghae. Maka tiga pemuda yang baru masuk pun mendekati ranjang Donghae.

"Halo maknae"

"Hai Donghae, bagaimana perasaanmu hari ini?"

Mereka bertiga adalah Yesung, Heechul dan Kibum. Mereka berujar dengan lembut, agar tidak membuat Donghae terkejut.

Sontak Donghae tersadar dari lamunannya dan memandang bingung mereka bertiga yang sudah duduk di sisi kanan dan kirinya.

" Eh, h-hyung? T-tolong p-pergi" Donghae berkata dengan terbata. Ia kaget.

"Lihatlah hyung bawa apa? Tadaaa" ucap Heechul antusias sambil mengeluarkan sesuatu dari tas belanjaannya.

"Nemo? Tapi...untuk apa?" tanya Donghae ragu.

This Is Not Prank! [LDH] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang