8

815 54 29
                                    

.maaf kelamaan update hehe.

Hari ini adalah hari ke empat belas sejak kedatangan Yunho ke rumah sakit. Namun keadaan Donghae masih belum berkembang. Matanya sudah seperti panda akibat insomnia. Ia masih depresi berat. Berulang kali ia mencoba melukai bahkan membunuh dirinya sendiri dengan segala macam barang yang ada di dalam kamar rawatnya maupun yang ada di rumah sakit. Mulai dari memukulkan tiang infus pada dirinya sendiri, membenturkan kepalanya ke ujung tempat tidurnya, memecahkan gelas lalu menggoreskan ke nadinya, hingga ia pernah menceburkan diri ke kolam ikan yang ada ditaman rumah sakit dan berakhir tenggelam.

Donghae tidak bisa berpikir dengan jernih, bahkan yang ada dalam pikirannya hanya keluarganya yang telah pergi karena dibunuh oleh pamannya. Apakah orang tersebut masih pantas disebut paman olehnya? Nyatanya orang itu telah menghancurkan dirinya, hidupnya dan keluarganya.

Yang Donghae lakukan hanya melamun dan menangis sepanjang hari. Tidak pernah memperdulikan keadaan sekitarnya, tak melihat hyungdeul dan para orangtua mereka yang berada di sampingnya. Ia hanya terdiam sambil menatap kosong sembarang arah. Terkadang ia bergumam tidak jelas, namun tidak menjawab perkataan orang lain.

Donghae sudah bisa memakan makanan lembut seperti bubur dan pudding. Meski begitu ia jarang makan, hanya makan sekali dalam sehari bahkan tidak sama sekali, itu pun sekali makan hanya beberapa suap saja. Ia juga harus dibujuk dahulu oleh mereka agar mau membuka mulut kecilnya menerima suapan mereka.

Mereka semua tentu miris dan prihatin dengan keadaan Donghae, maknae kesayangan mereka. Ingin marah tapi pada siapa? Yunho? Ia akan membusuk di penjara. Lalu siapa? Takdir? Atau Tuhan? Tentu itu semua tidak bisa menjadi suatu kesalahan atas apa yang menimpa Donghae karena Tuhan lah yang membuat takdir Donghae melewati masa seperti ini.

Meskipun keadaannya begini, Donghae yang tidak pernah merespon kehadiran mereka, mereka semua tetap bersemangat dan tidak pernah menyerah untuk membuat Donghae kembali. Begitupun dengan ELF, penggemar Super Junior, mereka selalu berusaha dan berdo'a untuk kesembuhan Donghae. Karena bagi Super Junior dan ELF, rasanya sangat kurang jika harus tampil tanpa Donghae yang ikut serta.

Mereka membuat ruangan bernuansa putih ini memiliki corak oranye. Corak ini berasal dari tokoh kartun favorit Donghae, Nemo! Mulai dari hiasan dinding nemo, boneka-boneka nemo yang disebar di seluruh penjuru kamar, bahkan sprei dan sarung bantal bergambar ikan badut tersebut! Itu semua pemberian mereka, ada juga beberapa yang berasal dari ELF.

Namun itu semua belum mampu menyentuh hati Donghae, ia tidak antusias dengan itu semua, hanya melirik sekilas. Meski begitu ada satu nemo yang selalu jadi guling tidurnya, itu pemberian dari Leeteuk, tapi Donghae tidak tahu itu.

~~

Di hari Minggu ini mereka semua dua belas orang menemani Donghae. Paman Kim dan Paman Bibi Kang sudah tidak pernah datang karena mereka pulang ke kampung halaman masing-masing, tidak tinggal di rumah Donghae yang menjadi pernah menjadi TKP walaupun telah dibersihkan.

"Hae, ayo buka mulutmu. Aaa..."

Kini Shindong sedang membujuk Donghae makan bubur. Namun yang disuapi hanya diam saja sambil menatap kosong jendela.

"Hae, jika kau mau makan, akan lebih cepat sembuh dan segera keluar dari rumah sakit. Kau ingin cepat pulang kan? Atau ingin disini saja selamanya? " Heechul masih bersabar menghadapi diamnya Donghae walaupun kalimatnya sedikit kasar.

Pulang?
Tidak! Hae tidak mau pulang!
Rumah itu... Hae takut!

Donghae bermonolog dalam hati dan langsung menggeleng cepat begitu mendengar kata pulang.

This Is Not Prank! [LDH] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang