03

25 6 6
                                    

Bersama langit yang tiba-tiba mendung, rasa cemasnya kian tak terbendung 
Kantor Polisi Kota Seoul

•••

Sudah hampir satu jam lamanya Im Yeori menunggu kemunculan Detektif Choi di kantor polisi. Nomor ponselnya tak bisa dihubungi, dan seseorang yang bekerja di meja depan memberitahunya bahwa orang yang dicari masih sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Gadis itu sama sekali tak bisa duduk, apalagi tetap bersikap tenang di saat-saat yang begini rentan di dalam hidupnya. Sedari tadi tangannya sibuk membuka halaman-halaman berita di internet, begitu juga dengan panel-panel sosial media yang memiliki peranan besar dalam penyebaran berbagai berita.

Ini soal Byun Baekhyun, ‘Pangeran Bucheon’ yang tadi disebut Jeong Dal Su dalam pesannya.

Ini adalah soal orang yang begitu berarti untuknya. Orang yang, katakanlah sudah menjadi obsesinya, namun juga idola yang begitu menginspirasinya.

Ada begitu banyak hal serta alasan yang membuat gadis itu menjadikan Sang Soloist sebagai salah satu orang yang sangat berharga baginya.  Tanpa bisa membiarkan sedikitpun celah baginya untuk tidak mengagumi pemuda itu.

Tidak ada alasan bagi seorang Byun Baekhyun untuk terlibat dalam kasus kejahatan apapun yang hanya akan mencoreng nama baiknya. Bahkan untuk kekurangannya, Byun Baekhyun adalah seorang yang dikenal selalu berusaha meningkatkan potensi dalam dirinya.

Dan bagaimana Jeong Dal Su menyebutnya berada dalam salah satu buku polisi, tentu saja hal yang luar biasa besar.

Oke, namanya memang tertulis dibagian tersangka sementara, namun tetap saja itu bukan hal yang bisa membuat Im Yeori duduk tenang dan makan jjajjangmyeon* bersama Ahn Sejeong di kamar apartemen mereka, sembari tertawa dengan segelas soju juga kaleng cola, dan percaya bahwa dengan semua pengaruh serta pelindungnya, Byun Baekhyun akan lolos tanpa cacat dari kejadian ini.

Tidak. Im Yeori tahu pikirannya berlebihan, namun semua itu memang memberinya rasa bersalah. Dialah orang yang menggerakkan Detektif Choi dan polisi untuk mendatangi tempat itu.

Jika saja Im Yeori mengikuti mobil yang dinaiki Byun Baekhyun malam itu, kalau saja dia tidak begitu malas dan menyerahkan projek pada Jeong Dal Su, tentu saja surat cinta bodoh yang sudah berakhir kusut dengan air mata itu sedikit punya harga diri. Dan masih ada hal yang bisa dilakukannya untuk Baekhyun.

Namun semua itu hanya penyesalan baginya.

Sekarang ini, Im Yeori akan tetap percaya pada kata hatinya. Bahwa apapun yang terjadi, seorang Byun Baekhyun pasti tidak akan terlibat.

Walaupun kejahatan di dunia ini tak pernah peduli siapa pelaku ataupun korbannya, hati kecil gadis itu tau bahwa pemuda manis berhati terang seperti Byun Baekhyun, tidak mungkin jatuh dalam hal seburuk ini.

Kecuali jika ada orang yang menginginkannya.

Astaga, apakah ada orang yang menjebaknya, melemparkan tuduhan tak berhati padanya.

Melihat betapa sukses jejak karirnya, tentu saja orang ‘seperti itu’ ada.

Im Yeori mulai berperang batin. Memangnya ada orang yang akan sanggup melakukan hal itu pada Byun Baekhyun? Jika iya, kenapa? Apakah mereka dari kelompok haters? Sasaeng?

Sebentar, ini terlalu banyak. Pikiran Im Yeori sudah terlalu penuh dengan berbagai macam kemungkinan buruk. Byun Baekhyun belum tentu akan terseret jauh kedalam masalah ini.

Namun Im Yeori hanya tak bisa berhenti berprasangka, dia bahkan tidak menyadari ujung-ujung jarinya yang pucat hampir benar-benar tergigit diantara belah giginya yang bergeletuk.

Sepucuk Surat Untuk Baekhyun [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang