a Calm before the Storm

12 1 0
                                    

Kediaman Tuan Darth, terletak di Barat Daya Istana Arokian yang mana wilayah itu dikuasai oleh Klan Kalypso, Tuan Darth adalah pemimpin klan tersebut sekaligus kaki tangan dari Raja Tidius membuatnya menjadi orang paling berkuasa setelah raja.

Tidak jauh berbeda dengan Klan Ambriose, Klan Kalypso juga memiliki kastil mewah dan megah. Paduan emas dan ornamen unik dari emerald menghiasi kastil tersebut. Begitu Zavanna sampai di gerbang utama, penjaga kediaman mempersilahkannya masuk. Salah satu penjaga kemudian mendampinginya masuk ke tempat Tuan Darth berada.

"Beliau ada di dalam, silahkan masuk Nona Zavanna."

Zavanna mengangguk kemudian membuka pintu dari bahan kayu jati yang tingginya lebih dari lima meter dengan pahatan-pahatan yang kompleks.

Ketika dia masuk Tuan Darth tengah serius dengan dokumen-dokumen yang menumpuk di mejanya, kacamata yg dikenakannya sedikit miring. Tuan Darth mengalihkan perhatiannya dari dokumen dan memberikan Zavanna senyuman ramah lalu membenarkan kacamata miringnya. Dia mengenakan mantel hijau dengan sepatu boots bewarna coklat tua. Rambut coklat pendeknya tersisir rapi, meski dia memiliki umur yang jauh lebih tua darinya, tidak ada perbedaan yang begitu signifikan. Salah satu kelebihan bangsa vampir adalah keawetan muda mereka dan kehidupan abadi yang bisa mereka miliki.

"Zavanna, selamat datang." Sambutnya. "Selalu tepat waktu seperti biasanya."

Zavanna mengangguk sopan membalas sambutannya. Dibandingkan dengan Sang Raja, Tuan Darth memang terkenal dengan keramahannya yang membuatnya mudah didekati, banyak warga Arokian yang sering berkeluh-kesah kepadanya.

"Dimana Emmyr?" Tanyanya begitu dia melihatnya datang seorang dia.

"Sebentar lagi dia akan menyusul."

Tuan Darth terkekeh kecil, "Esmerelyn sepertinya bertingkah lagi."

Zavanna tidak menjawab karena memang tidak perlu, Tuan Darth sudah tahu perilaku mereka termasuk Esmerelyn, dia adalah salah satu guru mereka ketika di akademi.

"Jadi bagaimana dengan misimu? Apakah kau menemukannya."

Zavanna mengangkat tangannya, sebuat batu putih yang bersinar muncul di telapak tangannya.

"Whitestone." Lord Darth bergumam, kemudian mengambil benda tersebut dari telapak tangannya.

"Apakah pencuri whitestone ini masih hidup?"

"Tidak aku sudah membunuhnya." Jawab Zavanna.

"Dingin seperti biasanya. Tidak salah jika musuh menyebutmu sebagai si mawar kejam."

"Panggilan yang lucu," jawab Zavanna datar.

"Kau tau Zavanna kurasa kau akan cocok dengan anakku Albert. Dia sepertinya membutuhkan seorang wanita yang bisa membuatnya tunduk sepertimu."

Albert Kalypso adalah pewaris dan anak sulung dari Klan Kalypso. Hubungannya dengan Albert bisa dibilang tidak baik, bahkan dia adalah salah satu orang yang dengan garis keras menunjukkan rasa tidak sukanya karena darah yg mengalir ditubuhnya seperti Esmerelyn. Menikah dengan sosok yang membencimu bukanlah hal yang diinginkan Zavanna.

Kemudian Tuan Darth mengeluh, "Anak itu tidak pernah mendengarkan kata-kataku. Aku sudah lelah menasehatinya terus-terusan. Dia senang sekali berkelahi dan membuat ulah disana-sini. Persaingannya dengan Saerus sering kali merepotkanku."

Zavanna tidak berkomentar, Lord Darth memang sering berkeluh-kesah kepadanya entah kenapa mungkin karena Zavanna tidak pernah memberikan respon positif atau negatif, dia hanya seorang pendengar dan mungkin itu yang membuat Tuan Darth suka bercerita kepadanya. Cukup aneh memang.

Tidak lama kemudian Emmyr datang.

"Emmyr, akhirnya kau datang juga. Aku dan Zavanna sudah menunggumu."

"Maaf atas keterlambatan saya Tuan Darth."

Tuan Darth hanya tertawa. "Kau selalu formal seperti ini, kau tau aku tidak suka dengan formalitas karena membuatku merasa sangat tua." Emmyr tidak beragumen. "Baiklah karena sekarang kalian berdua sudah disini aku ingin laporan lengkap kalian."

Emmyr mulai memberikan laporan misinya. Untuk beberapa saat hanya ada suara Emmyr yang mengisi ruang kerja Tuan Darth.

"Tunggu. Ada yang mengikuti Zavanna ketika misi berlanjut?" Tuan Darth menatap Emmyr dengan serius, Emmyr mengangguk. Untuk sepersekian detik Zavanna melihat Emmyr dan Tuan Darth melemparkan isyarat mata yang penuh dengan teka-teki. Zavanna menatap mereka dengan kebingungan, ada sesuatu yang mereka ketahui yang tidak diketahuinya.

Tuan Darth kemudian mengalihkan perhatiannya dari Emmyr kepadanya. "Sepertinya untuk sementara waktu ini Zavanna, kau tidak bisa menjalankan misi di luar Arokian. Seseorang atau mungkin sebuah organisasi musuh sedang mengincarmu. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepadamu."

"Aku bisa menjaga diriku sendiri." jawab Zavanna tidak menyukai keputusan sepihak ini. Tidak menjalankan misi di luar Arokian artinya dia tidak bisa pergi ke dunia manusia. Puluhan tahun dia pernah menghabiskan waktu disana dan dia menyukai kehidupan manusia yang penuh dengan kebebasan itu, sesuatu yang dirasanya tidak dimiliki bangsa Arokian. Tentu saja keinginannya itu tidak pernah dia utarakan pada siapapun. Jika sampai diketahui, mungkin dia akan dilarang untuk mengunjungi dunia manusia lagi.

"Aku tahu, tapi kita belum memiliki informasi tentang lawan yang sedang mengikutimu itu. Kita memerlukan banyak informasi tentang mereka sehingga bisa mencegah hal buruk terjadi padamu dan Arokian."

Tuan Darth menatapnya dengan serius, tidak ada kilatan jenaka yang beberapa menit sebelumnya terpampang di wajahnya. Jiwa kaki tangan rajanya muncul.

Zavanna tahu, jika sudah seperti ini Tuan Darth tidak akan menerima penolakan. Ini juga demi kebaikannya dan Arokian. Dengan berat hati, Zavanna menyutujui titah dari Sang Kaki Tangan Raja itu.

"Baiklah."

"Bagus. Sekarang, kalian berdua beristirahatlah, aku tahu misi kalian ini cukup banyak memakan energi kalian." Sosok jenaka kembali muncul pada Tuan Darth, dia tersenyum lebar seraya berkata. " Rewards untuk misi kalian akan segera aku kirimkan dengan bonus tinggi. Kalian sudah bekerja keras!"

Tuan Darth kemudian menepuk kedua pundak dua bersaudara itu.

Emmyr dan Zavanna mengangguk dan berpamitan.

Ketika mereka sudah di depan pintu. Tuan Darth menghentikan mereka.

"Dan jangan lupa untuk mempersiapkan diri kalian besok sebaik mungkin. Hari bersejarah bangsa Arokian akan dirayakan besok malam, kita akan berpesta-pesta menyambut kelahiran putra mahkota!" Tuan Darth memberikan mereka kedipan jenaka.

Emmyr dan Zavanna saling menatap kemudian pergi meninggalkan Tuan Darth yang tampaknya masih bersemangat untuk hari esok.

Hari dimana sebuah insiden besar akan terjadi di Arokian dan tidak ada seorangpun yang bisa menebak itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arokian: Fall from GraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang