Kantin begitu rame hari ini di Sma Mitologi, banyak anak kelas 10 menempati Kantin ini, termasuk ketiga gadis anak kelas 10 yang baru memasuki kantin.
"Gila anjir, padat banget kaya gini mah." Gumam Alin— faline perdita.Kedua temannya mengangguk dan menoleh, "Cari tempat duduk deh keburu habis nanti." Ujar Sara—Sarafina Dalia.
Mereka bertiga mendapati tempat kosong di tengah kantin, langsung saja mereka duduk di tempat itu.
"Eh lo pada pesen apa?" Tanya alin"Gue pesen batagor sama es teh ya, lo apaan zell?" Sara mengalihkan perhatiannya pada Zella.
"Gue es jeruk sama siomay ya lin, thanks"
"Sans breh" Alin langsung pergi memesan makanan.
"Eh zell, lo tahu gak?"
Zella mengelleng, "Enggak."
Sara mendengus kesal, "Yakan gue belum bilang anjir"
Zella mengangguk, "Itu lo tahu" Ia mengedikan bahunya tak peduli dan memainkan handphonenya.
"Orang mau ngomong serius malah gak peduli." Gumam Sara lantas menarik handphone Zella dan menyembunyikannya.
"Ih Sar, hape gue."
"Denger gue mau ngomong."
"Ngomong apaan?" Sahut Zella dengan malasnya.
"Lo tahu gak kalo—"
"Kalo apaan anjir?" Tiba-tiba Alin sudah berada di meja mereka, membuat mereka berdua kaget.
"Ngagetin, gila." Kesal Sara
"Yamaaf, jadi apaan?"
Sara memajukan gestur tubuhnya, mereka berdua pun lantas mendekat, "Lo pada udah denger apa tahu tentang kakak kelas kita temennya kak satya si ketos, itu?"
"Yang mana Sar? Si ka lios?" Tanya Alin
Sara menggeleng, "Bukan yang satunya lagi, yang biasa make ikat kepala warna item, alisnya tebel, senyumnya manis, sekali lo tatap lo bakal jatuh cint—a" Pandangan sara menuju kearah pintu masuk kantin, membuat kedua temannya menatapnya heran dan bingung.
"Sar kenapa sih?!" Tanya Zella kesal
"I-itu orangnya" Tunjuknya menggunakan dagu, mereka berdua lantas menoleh, namun sedetik kemudian Sara menarik kepala mereka agar kembali menatapnya. "Jangan tatap matanya, kalian bakal langsung jatuh cinta." Ujarnya, kemudian suara para gadis mendominasi ruangan ini karena objek yang baru saja muncul dalam kantin.
Siapa lagi jika bukan Eros Aether Gasendra.
Tatapan tajam Eros memperhatikan seluruh kantin, menghipnotis isi kantin dan matanya fokus kepada satu titik, dimana hanya gadis itu yang tidak menatapnya, dahinya mengkerut.
"Lo kenapa breh?" Tanya Lios— Helios Demitra Laksmana teman terdekat Eros.
"Lo lagi perhatiin si adek kelas itu?" Giliran Satya yang bertanya — Draco Satya Mahanta.
"Lo berdua perhatiin deh, dari semua gadis di kantin ini mereka pada natap gue, kok cewe itu enggak?" Tanyanya bingung.
"Ya berarti dia gak suka sama lo, simple." Balas Satya cuek, ketos yang satu ini memang suka bicara frontal apapun itu.
"Gak mungkin lah, hingga detik ini mana ada yang bisa nolak pesona gue?" Tanya Eros tak paham.
"Ya ada, buktinya tu cewe engga natap elo tuh, temen-temennya natap lo aja sampe mata mereka kelihatan udah mau copot." Sahut Lios sambil menarik rambutnya kebelakang, membuat para gadis menjerit.
Eros merapikan ikat kepalanya dan mulai berjalan memasuki kantin, kedua temannya bingung hanya mengikuti. "Ehem" Eros berdehem tepat berdiri di samping Zella.
Zella tampaknya tak terusik, dan asik memakan siomaynya. Alin yang melihat itu hampir menjerit, dia menyiku tangan kiri Zella, membuat Zella berdecak menghentikan aksi makannya.
"Apaan sih lagi makan juga!"Mata Alin menunjuk Eros tapi mungkin Zella yang tidak peka membuatnya bingung, "Apasi yang jelas linnn" Katanya.
"I-itu di samping kanan lo."
Zella memutar tubuhnya dan mendapati Eros bersama Satya dan Lios. "Kak Ketos." Sapa Zella ramah, padahal yang berdiri didekatnya adalah Eros.
Eros menaikan sebelah alisnya, "Lo gak salah sapa orang?"
Zella menatapnya bingung, "Salah? enggak kok. "
"Lo gak sapa gue?" Tanya Eros bingung.
Zela meminum minumannya, "Harus banget ya kak gue sapa lo? gue aja kenal lo kaga, gue tahu nya kak satya doang." Sahut Zella tetap tenang.
Lios di belakang Eros sudah menahan tawa, Eros menatapnya tajam kemudian ia diam lagi.
"Oke kalo lo gak kenal gue, sekarang kita kenalan" Eros langsung menjabat tangan Zella membuat Zella tercenggang."Eros Aether Gasendra, kelas XI Mipa 1"
Zella dengan segera menarik tangannya, "Oh oke, kalo lo gak rabun ka, lo pasti bisa baca name tag kan? udah jelas banget, permisi." Setelah mengucapkan kalimat itu Zella meninggalkan kantin.
Eros menatapnya dengan pandangan yang tidak dapat di artikan, baru kali ini dalam hidupnya, Eros menerima penolakan mentah dari seorang gadis apalagi itu adik kelasnya.
"Arista Drizella" Gumam Eros pelan.
***
Haiii temen-temen, balikkk lagi dengan cerita baru aku ya Haha maap aku gabut, menurut kalian prolognya ini gimana? vote + komen kesan kalian baca part ini ya.Nanti kita ketemu di part 1 yaa!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANTES
Teen FictionEros Aether Gasendra Laki-laki yang mempunyai daya tarik membuat banyak gadis jatuh cinta padanya, hanya dengan sekali tatapan mata. Seperti namanya 'Eros' Dewa Cinta, dia tidak pernah gagal membuat seluruh gadis bertekuk lutut di hadapannya. Dari...